.
Kamis/12 April 2007 ~.~.~.~.~.~.~.~ “MUSIBAH (LAGI???)”~.~.~.~.~.~.~.~
Orang-orang kembali dirisaukan oleh gempa bumi yang udah berminggu-minggu vakum maksudnya.~kangen gituh maksudnya?? Istigfar cuy!! Gempa kok dikangenin!!
Bermula pada jam istirahat di SMANTIKA, goncangan pertama membuat rakyat jelata, ups maksudnya masyarakat SMANTIKA berhamburan ke luar. Tapi ada saja tangan-tangan gesit en perut-perut bercacing-chaching nggak bisa kompromi. Contohnya Yorin alias Baby ama Aya yang nggak lupa nyelamatin donat sewaktu keluar dari kantin Uwo Nur. Ampun dah mereka emang parah bangueett euy. Di Gokil Class, Dodo sibuk ngamatin tangannya yang cidera ketika didorong Kiki ampe terjungkal di pintu.
Guncangan kedua, masih di jam istirahat (diwaktu yang tak jauh berselang), korban – korban mulai bergelimpangan dimana-mana. (Nggak segitunyahhh!!). Maksud the Authors banyak siswa yang melakukan hal yang disebut dengan kegiatan PINGSAN.
Di nuansa ketakutan dan ekstrim tak pelak membuat Novel mati-matian nahan HIV (Hasrat Ingin Vivis). Untungnya semua KLB (alias Kejadian Luar Binasa) itu mencair pada saat pelajaran Bahasa Jepang bersama Sensei Susan yang mengadakan kontes idol yang akan dikirim ke Jepang.
Ke Jepang? Serius looohh. Nggak pemirsah! Ini cuma bercanda.
Dimulai dari suara rombeng dari Dodo yang bernyanyi, “Di pondok derita, Bang Bokir...,” membuat ia langsung dieliminasi pada saat itu juga.
Terus dilanjutin ama suara merdu dari Yorin yang melantunkan ‘Ruang Rindu’nya Letto dan bikin sorakan riuh karena Yorin menyanyi ampe goyang bahu.
Dan Yorin pun digantikan ama Rapper sejati, Geo yang bikin hip hop dunia ampe Sensei senyum tak terduga. Sayangnya itu anak cuma ngerep bentar aja. Bikin jeritaan “YEAH” jadi “BUUU..”
Kemudian Kiki juga tetap setia melantunkan tembang andalan Acha Septiasa dan karena malu tuh anak nyanyi sambil nengok keluar pintu. Eh ternyata... tu anak mau ke toilet setelah setelah selesai nyanyi.
Pantesan nongik pintu mulu. Nggak sabaran kali yeee. Kebelet.
Dan tak lupa pula pakar kita, Debby Alfahrezi mengumandangkan tembang Japan favoritnya ‘Kokoro No Tomo’ sampe sensei pun ikut bernyanyi.
Akhirnya batu ketakutan pun mencair. (Emang batu er bisa mencair apa??)
Syukurlah, setidaknya suasana yang tadi sempat tidak kondusif dapat teratasi. Sejenak anak-anak gokil bisa bercanda tawa dalam suasana tegang. Paling tidak sampai akhirnya nanti pulang ke rumah masing-masing.
.
.
13 April 2007,, Jum’at (Minggu-Minggu....)
.
.
Pagi yang bisanya ribut kini pun tenang
Tanya kenapa?? Karena penghuni Gokil Class itu pada sibuk bikin TTS KWN yang susahnya amit-amit cabang bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gokil Class
Roman pour AdolescentsDiary dua orang remaja labil tentang kelas pertamanya di bangku SMA yang aneh binti ajaib. Cerita suka duka, kekoplakan, persahabatan dan cinta juga. Gokil class is best ever