Hari itu terasa begitu berat bagi Kim So eun karena ulah Kyuhyun yang mencium pipinya di depan umum. Mendapatkan teguran dari kepala sekolah karena memberikan contoh yang tidak pantas di hadapan muridnya, terpaksa gaji gadis itu dipotong membuat ia merasa nyawanya melayang. Belum lagi didalam kelas ia mengajar semua muridnya tidak ada yang mendengarkan penjelasannya seperti biasa. Mereka terus saja menatap So eun dengan tatapan menuntut jawaban dari insiden ciuman kecil di pipi guru mereka. Belum lagi godaan dan ejekan yang diberikan Lee Hyuk Jae – guru biologi itu terhadapnya karena melihat So eun di cium oleh pria lain.
"Kim Seonsaeng..." Hyuk Jae memanggilnya dengan cengiran khas pria itu seraya menaik turunkan kedua alisnya dan menepuk pelan pipi kirinya sendiri dengan tatapan nakalnya pada So eun. Menggoda gadis itu karena dicium oleh Kyuhyun.
"Sunbae-nim..." rengek So eun melihat sikap jahil guru tersebut.
.
So eun menghempaskan tubuhnya diatas sofa diruang keluarga itu dengan napas panjang yang ia hela. Menyandarkan kepalanya disandaran sofa dan memejamkan kedua matanya karena merasakan kelelahan hari ini.
Myung Soo yang belum berganti seragam itu menatap kakaknya sejenak kemudian mengambilkan air mineral pada wanita itu.
"Kau yakin akan berkencan dengannya?" Myung Soo bertanya seraya menyerahkan air mineral dingin itu pada kakak perempuannya. Mata yang terpejam itu terbuka dan melihat Myung Soo berdiri di depannya seraya menyerahkan gelas terhadapnya. Wanita itu mengambilnya dan meneguk air putih itu dengan begitu rakus.
"Aku sudah terlanjur menerima nya" dari pada menyesali apa yang sudah ia katakan gadis ini memilih untuk menjalani nya saja. Myung Soo tampak mengangguk. Tidak begitu perduli dengan kehidupan asmara kakaknya, hanya saja pria itu akan menghajar lelaki itu jika berani membuat kakaknya menangis.
"Aku akan keluar sebentar" pamit Myung Soo – berjalan kedalam kamarnya untuk berganti pakaian.
"Jangan pulang terlalu malam" nasehat So eun.
Dan Myung Soo hanya menuruti kata – kata kakaknya dengan patuh.
.
Cho Kyuhyun keluar dari ruang rapat yang berada di lantai dua puluh tiga tersebut. Seperginya bos besar itu dari ruangan rapat yang dipimpin olehnya menyisahkan tanya besar bagi setiap karyawan yang berada di ruangan yang sama dengannya beberapa saat yang lalu. Untuk kali pertama sejak Cho Kyuhyun menjadi CEO - dia hanya menyetujui semua rencana mereka tanpa adanya pertanyaan. Biasanya pria itu akan bertanya dengan sikap dinginnya "Kau yakin ini yang terbaik?" atau "Apa kau bisa menjamin kita tidak akan mengalami kerugian?" "Berapa persen kau bisa menjaminnya?" seharusnya pertanyaan itu yang akan dia keluarkan disetiap mereka mengadakan rapat, bukannya mendapatkan persetujuan dari pria itu dengan begitu mudahnya. Membuat mereka semua sedikit ketakutan dengan kelakuan bos besar mereka.
"Kau ada pertemuan dengan Group Han" Kim Ryeowook membacakan jadwal Kyuhyun disaat lelaki itu terus melangkahkan kakinya menuju ruang kerja miliknya.
"Tunda saja"
"Ye?" Ryeowook melirik atasannya itu yang tidak menjawab keterkejutannya – pria itu bahkan terlihat santai menanggapi ucapan Ryeowook.
"Nee... Tunda" gumamnya seraya melingkari jadwal Kyuhyun yang akan di tunda pria itu.
"Malam ini kau ada jadwal kencan buta dengan putri Menteri Kang" kembali Ryeowook membacakan jadwal Kyuhyun – sekedar mengingatkan pria itu.
"Batalkan" ia membuka pintu ruangannya dan berjalan kearah bangku kebesarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lady
FanfictionKim So eun bekerja sebagai guru di usianya yang terbilang muda. Memiliki kehidupan sederhana dengan adik tampan nya Kim Myung Soo. Tempat ia mengajar adalah sekolah khusus laki - laki, dimana ia bertemu dengan Oh Sehun si pembuat masalah yang merupa...