Suara kenderaan yang berlalu lalang di jalanan besar di ibu kota dunia ini tampak bising seperti biasanya. Suara ambulans, teriakan para pejalan kaki, pencurian yang dilakukan disana dan suara mobil patroli polisi tak pernah berhenti menghiasi jalanan ini. Suara – suara itu bagaikan alunan musik yang setiap harinya sudah biasa didengar oleh penduduk di kota New York ini.
Jika di lihat dari atas – kota ini tampak begitu indah seperti tidak ada cacat sedikitpun disana. Orang – orang yang berdompet tebal memang lebih suka melihat kota – kota besar dari atas. Seolah mereka tidak perduli dengan kepedihan penduduk disana.
Di lantai 25 gedung pencakar langit itu, si wanita cantik berusia 45 tahun tampak sibuk dengan perbincangan hangatnya bersama dengan rekan – rekan wanita itu yang tentunya membahas ingin berlibur kemana dan berapa banyak uang harus mereka habiskan.
Kehadirian tiba – tiba seorang lelaki yang berpakaian formal membuat ruangan yang tadinya di hiasi dengan tawa palsu mereka terhenti ketika si lelaki pemakai tuxedo membisikkan sesuatu pada si wanita cantik.
"Mworago?" ia hampir menjerit mendengar pesan yang di sampaikan si pelayan padanya. Wanita itu tampak menahan napasnya – mencoba untuk mengontrol emosi wajahnya di depan para wanita yang menjadi 'teman' nya.
"Ah, saya benar – benar minta maaf. Tapi saya ada urusan mendadak" ujar si wanita dengan senyum palsu pada mereka semua.
"Ah ye. Tentu saja. Kalau begitu kami pergi saja" satu diantara mereka menjawab dan di setujui dengan yang lain. Kemudian mereka beranjak dari sofa nyaman itu dengan senyum palsu pada si wanita yang menjadi pemimpin acara ini.
Sesaat setelah kepergian wanita – wanita kaya itu, raut wajah wanita ini tampak berubah menjadi mengerikan. Kemudian ia menghela napasnya pelan sejenak.
"Laporkan!" titahnya pada pria yang masih setia berdiri disampingnya.
"Tuan Muda mengenal gadis itu saat pergi ke sekolah Sehun–" si lelaki mulai melaporkan dan raut wajah wanita itu menyerngit ngeri seraya menutup kedua matanya mendengar laporan dari mata – mata yang ia gunakan untuk memantau kehidupan anaknya.
"Tuan Muda sering mengunjungi gadis itu dan sekarang, gadis itu sedang berada di rumah Tuan Muda"
"Mworago? Ah, kepalaku" ia memegang bagian kepalanya yang tiba – tiba saja sakit mendengar laporan si lelaki. Tampak begitu tidak siap mendengar laporan tersebut.
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan sampai Kyuhyun ku mengenal gadis itu?!" teriak nya emosi kemudian kembali memegang bagian belakang kepalanya.
"Nyonya – apa anda baik – baik saja?"
"Sekretaris Kim!" teriaknya emosi, mengabaikan pertanyaan dari si pelayannya. Lelaki yang baru saja mendengar namanya di panggil langsung bergegas masuk kedalam ruangan ini. Menghadap si Nyonya besar.
"Ne, Nyonya"
"Persiapkan pesawat pribadi. Aku ingin mengunjungi putra ku" titahnya yang tidak akan mungkin bisa terbantahkan.
......
Keduanya tidur di atas ranjang yang sama. Dengan pakaian lengkap dan juga mata yang belum bisa tertidur. Setelah aksi ciuman mereka di ruang makan, Kyuhyun memutuskan untuk membawa So eun kedalam kamar gadis itu dan menyuruhnya untuk tidur. Tapi, disaat Kyuhyun ingin meninggalkan kamar So eun, tiba – tiba saja ia merasakan kaosnya di pegang oleh So eun. Menahan langkah pria itu untuk tidak pergi meninggalkannya.
"Aku benar – benar minta maaf. Tapi, bisakah kau tidur disini?" dengan suara yang sangat pelan So eun meminta Kyuhyun untuk tidur bersamanya yang langsung saja membuat kedua mata pria itu membulat sempurna tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh So eun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lady
FanfictionKim So eun bekerja sebagai guru di usianya yang terbilang muda. Memiliki kehidupan sederhana dengan adik tampan nya Kim Myung Soo. Tempat ia mengajar adalah sekolah khusus laki - laki, dimana ia bertemu dengan Oh Sehun si pembuat masalah yang merupa...