WHC. 2 .

9 11 5
                                    

Panas

Adalah hal yang paling tidak disukai pada seseorang yang bernama Claire Trisina. Dia lebih memilih dingin ketimbang panas. Walaupun orang-orang luar negri sana suka berjalan-jalan dibawah matahari, tapi tidak dengan dirinya. Dia bahkan pingin bertukaran dengan bule yang negaranya kena salju.

Terbukti, sekarang ia hanya memakai baju tanpa lengan dan celana pendek. Sembari menunggu sahabatnya, ia bahkan memesan es krim untuk mendinginkan mulutnya juga.

"Claire!!" panggil seseorang dari jauh

Claire yang merasa namanya dipanggil pun menoleh menuju asal suara. "Yuk jalan, sorry.. lama yah??" tanya Terre, sambil mengatur nafasnya.

"Lumayan"

"Claire, kita duduk di cafe itu dulu yah?? Gue mau cerita" ucap Terre yang disertai dengan anggukan Claire.

Selesai memesan minuman dan camilan, mereka mencari tempat duduk yang dekat dengan jendela. Pemandangan yang keren, itulah alasan yang cocok.

"Claire, lo tau.. Kakak gue datangg" ucap Terre, memulai pembicaraan.

"Kak Fiona??!" tanya Claire kaget, walaupun bukan kakak kandung, tapi entah kenapa Claire suka dengannya

"Bukann,, tapi... Kak Davon" ucap Terre.

"Yahh, kupikir kak Fiona. Tapi gak papa lahh.. Ngapain dia kesini?? Udah lulus yah??" tanya Claire

"Belum.. Baru mau naik kelas 12 kok. Dia mau pindah disini dan sekolah yang sama dengan kita" jelas Terre.

"Ohh,, bagus lahh. Supaya lo gak telat pulang lagi, kan lo bisa ikut kakak lo"
Ucap claire.

"Iya sih." kata Terre. "Eh, itu bukannya kakak kelas kita? Tumben sendiri" sambung Terre sambil memajukan dagunya untuk memberitahu Claire kalau kakak kelas itu ada dibelakang nya

Claire menoleh ke belakang."Oh itu si tatapan tajam" gumam nya pelan

"Lo ada bilang sesuatu, huh??" tanya Terre

"Huh?? Oh tidak kokk. Eehh, lo mau kita stalker dia??" ajak Claire untuk membuat sahabatnya ini tidak menaruh curiga padanya.

Terre yang mendengar Claire mengatakan hal itu heran, karna pasalnya Claire tidak suka hal-hal yang berkaitan dengan cowok "Lo yakin?? Gue mau lahh. Hahaha, cowok ganteng + most wanted. Mana mungkin gue gak mau"

"Yakin." balas Claire mantap.

*

10 menit kemudian....

"Gue rasa kita sia-sia nge-stalker dia. Kerjanya hanya duduk, minum, trus pake headset. Itu doang." ucap Terre memulai pembicaraan.

"Hehehe, gue setuju ama lo Terr... Kita pergi ke gramedia yuk?? Mau beli buku baru yang penulisnya dari wattpad." pinta Claire.

"Ya udah, gue mending ikut aja dehh. Dari pada bosan sama si manusia kesepian itu" ucap Terre. Mereka berdua lalu segera pergi ke kasir dan membayar pesanan mereka.

Samar-samar Claire mendengar suara pekikan cewek yang menyebut nama Dilan. Segera dia menolehkan kepalanya. 'Dilan??' pikir Claire

Terre yang penasaran kenapa Claire menolehkan kepalanya, akhirnya ikut melihat arah pandangan sahabatnya.
"Ooh, gue kira dia kesepian. Eh, ternyata ada gebetan juga dia. Memang ganteng sihh,, imut-imut gimana gitu" Claire langsung menatap Terre tajam. "Ampun kakk" ucap Terre, mempersatukan tangannya lalu menaruhnya di depan kepala (🙏)

>¦WHC¦<


"Dilan, Dilan, Dilan, ah kenapa nama itu muncul dikepala gue sihh, nyebelin banget" kesal Claire, sambil memukul-mukul kepalanya.

When He CameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang