My Powerful Crush (Bakugou Katsuki)

[4/10]

Her Scar

"Jadi ini daerah yang akan kami jaga besok?" gumam Bakugou menelusuri daerah yang akan dia dan (Name) lindungi.

'Sepertinya (Name) benar mengenai daerah ini sering diserang Villain, daerah yang ramai penduduk...'

"Bakugou...kun...?"

Bakugou menoleh ke sumber suara dan melihat (Name) yang memakai pakaian casual—sebuah dress panjang, dan berhasil membuat pipi Bakugou kembali merona.

'Ia tampak imut dengan pakaian casual—god dammit, berhenti berpikiran aneh!' pikir Bakugou menjadi kesal sendiri—dan jantungnya kembali berdetak dengan cepat.

"Todo—(Name)..." Bakugou berdehem pelan karena merasa aneh memanggil marga (Name), "Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku memeriksa daerah yang akan kita lindungi besok." jawab (Name), "Bagaimana denganmu?"

"Sama."

Mereka berdua terdiam dan perlahan suasana menjadi canggung.

"Oi, (Name)." "Anoo, Bakugou-kun."

Suasana semakin canggung saat mereka tidak sengaja berbicara secara serempak.

"Kau duluan." gumam Bakugou.

(Name) menggeleng, "Kau saja duluan."

Satu perempatan muncul di kepala Bakugou, sebelum akhirnya dia mendecih kesal.

'Kenapa aku tidak bisa marah padanya?' pikir Bakugou mengepalkan tangannya.

Da~n jantungnya berdetak cepat.

"Em, lukamu." Bakugou menunjuk mata kirinya sendiri, "Apa kau mendapatnya dengan alasan yang sama dengan kembaranmu?"

Bakugou tidak tau asal luka di mata si kembar Todoroki, tapi setidaknya dia ingin memastikan hal ini.

'Jika alasannya sama, kenapa mereka mendapatnya pada sisi yang berlawanan? Dan kenapa harus pada sisi rambut merah mereka?'

(Name) terdiam sejenak, sebelum akhirnya menggeleng.

"Aku mendapatnya dari Otou-san karena kecelakaan kecil." jawab (Name), "Dan mengenai Shouto, kau bisa tanya padanya sendiri."

Bakugou hanya ber-oh ria, "Lalu, apa yang ingin kau tanyakan?"

(Name) kembali terdiam, sebelum akhirnya menggeleng, tapi lebih cepat dari sebelumnya.

"B-bukan apa-apa." jawabnya menoleh ke arah lain.

'Perasaanku atau itu rona merah dipipinya?' pikir Bakugou lalu pipinya ikutmerona saat sadar rona yang dia lihat benar-benar nyata.