Chapter 4

738 116 8
                                    

Ponsel Suzy bergetar dan segera membuka pesan yang tersangkut di dalamnya.

Aku hanya sedikit pusing Suzy-ya. Kau tak usah khawatir, setelah minum obat rasa pusingku sudah berkurang, isi pesan Jisoo yang dikirimkan kepada Suzy. Segera Suzy memainkan jarinya pada ponselnya.

Maaf aku tidak bisa menjengukmu hari ini, aku harus pulang bersama Myungsoo kejam itu. Mianhae Jisoo-ya. GWS yaa :* , balas Suzy dalam pesannya.

Suzy bersandar di kursinya dan teringat akan sikap Myungsoo yang berubah drastis padanya. Hampir 180° sikapnya berubah seketika. Suzy berpikir untuk menanyakan hal itu kepada Myungsoo. Tapi saat dia mau membuka mulutnya pada Myungsoo, Yoo Saem datang. Suzy mengurungkan niatnya itu.

......

Pulang sekolah
Suzy dengan cepat membereskan buku-buku dan di masukannya ke dalam tas.

"Myungsoo aku ke kamar mandi dulu ya. Kau tunggulah di luar gerbang. Nanti aku menyusul," ucap Suzy yang sudah tak tertahankan lagi untuk menyetor. Suzy menunggu respon Myungsoo sebelum dia berlari menuju tempat tujuannya.

"Awas sampai kau lama!" jawab Myungsoo kejam. Suzy hanya bergumam lirih, "Kembali lagi deh sifatnya, sedikit-dikit lembut, sedikit-dikit kejam." Suzy bergegas melangkahkan kakinya cepat dan membawa tasnya menuju kamar mandi.

Setelah menghabiskan berapa menit di dalam, akhirnya Suzy keluar. "Arghh lega," Suzy melangkahkan kakinya keluar kamar mandi. Suzy melihat benda berwarna biru yang terikat di tangan kanannya. "Gawat! Dia pasti sudah menungguku lama." Segera Suzy berjalan menuju gerbang sekolah.

Brug

Buku-buku berjatuhan di lantai. Karena terburu-buru, dia menabrak seseorang,
"Augh mianhae aku tidak melihat jalan tadi," ucapnya sambil mengambil buku seorang yang dia tabrak.

Seseorang itu langsung berjongkok ikut mengambil buku yang tadi dibawanya, "Gwaenchana, aku juga salah, aku tidak memperhatikan jalanku. Mianhae." Suzy terkejut akan suara yang menjawabnya itu. Dia langsung menengoknya dan sesaat jantungnya berdegup begitu kencang, lalu menyodorkan buku yang jatuh di lantai tadi.

Apa ini? apa perasaanku kepadanya telah kembali? batin Suzy sambil memegang dadanya yang serasa mau copot setelah memberika buku-buku itu.

"Mianhae Jae Bum-sii. Aku akan lebih memperhatikan jalanku." Pria yang di sebutnya itu, yang bernama lengkap Im Jaebum ini segera mengambil bukunya yang jatuh dari tangan Suzy.

"Eoh tak apa. Apa kau yang bernama Suzy?" Suzy segera tersenyum mengangguk akan pertanyaan itu. Ternyata Jaebum mengenalnya. Suzy bersorak riang akan pertanyaan yang di ajukan padanya.

"Bagaimana kau tau?"

"Myungsoo yang memberi tahuku tentangmu. Ahh tentang Myungsoo. Jika kau tidak kuat akan perlakuannya itu, kau bisa berhenti. Pasti dia mengancammu sehingga kau mau menuruti apa maunya. Tenang ia tidak seserius itu, dia hanya bercanda," terangnya kepada Suzy supaya terbebas dari jeratan Myungsoo.

"Ahh nde. Tapi aku baik-baik saja. Tak apa."

Karena kau tidak tau apa yang diancamnya kepadaku. Apa ini saatnya, sekarang, selagi kau  berada dihadapanku?? Ahh tidak tidak, ini bukanlah waktu yang tepat, pikir Suzy.

Saat Jaebum akan berlalu, dan sekarang tepat berada di samping Suzy. "Ah ya Suzy, aku lebih suka kau memanggilku dengan sebutan yang lebih akrab, misalnya 'oppa' bagaimana?" dia melontarkan senyum manisnya menggoda Suzy. Suzy, dia hanya melongo. Jaebum ingin memanggilnya dengan sebutan 'oppa'. Itulah yang Suzy harapkan. Secepat itukah Suzy harus memanggilnya akrab, padahal ia baru sekali berbincang satu sama lain.

You Will Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang