Chapter 5

673 108 7
                                    

Myung Seong Senior High School

"Kau mau bicara tentang apa denganku?" JB mengalihkan pandangannya kepada Suzy.

"Ahh. Nanti saja oppa, aku tidak mau ada pengganggu."

"YA! Apa yang kau bilang pengganggu itu aku?!" tanya Myungsoo dengan tatapan tajam kepada Suzy. Kedua mata namja itu menatap Suzy.

"Baguslah kalau sadar." Suzy bergegas mendahului mereka tanpa berucap kata lagi.

"YA! Kau sudah berani menantangku! Awas kau Bae Suzy" teriak Myungsoo.

Suzy melangkahkan kakinya ke dalam kelas dengan wajah kecut. Dia merubah ekspresi wajahnya-tersenyum- menjumpai sosok yang ia sayang sudah duduk dibangkunya.

"Ya, Seo Jisoo, kau baik-baik saja kan?" tanya Suzy khawatir memeluk sahabatnya itu.

"Gweanchana Suzy-ah, bagaimana hubunganmu dengan si ketua?" Jisoo merubah topik pembicaraan.

"Apa maksudmu? Kami tak berhubungan apapun." Jisoo hanya tertawa kecil kepada Suzy.

Suzy mendecak kemudian menceritakan apa yang terjadi tadi. "Eoh, kau tahu? tadi aku berpapasan dengan JB oppa dan kami saling menyapa, dan kau tahu? Myungsoo tiba-tiba datang mengacaukan suasana." Suzy merasa kesal.

"Jadi kau akan memberitahukannya?" kepo Jisoo. Padahal ia habis sakit tapi masih saja dia dengan keingintahuannya.

"Molla." diikuti hembusan napas pasrah Suzy.

Nam Saem memasuki kelas dan tidak lupa menyapa, "Hari ini kita ulangan bukan? Sekarang singkirkan semua barang dari meja kalian, yang ada hanya bolpoin di atas meja."

"Yeahh," jawab pasrah seluruh murid di kelas. Karena apa? Guru ini selalu mengadakan ulangan mendadak, tanpa aba-aba sebelumnya. Jika kita memprotes yang ada kita di suruh keluar, tidak mengikuti ulangannya. Guru yang satu ini terkenal akan kegarangannya. Nam Saem kemudian membagikan kertas ulangan beserta lembar jawab.

"Waktunya 70 menit, dimulai dari sekarang." Semuanya mengerjakannya dengan serius. Suzy dengan cermat mengerjakan soal yang dihadapannya walaupun dia tadi malam tidak belajar karena menghabiskan waktunya bersama kakaknya, menonton acara kesukaan mereka. Kecuali sosok namja dibelakangnya, setelah menerima lembar soal, ia menggeletakan kepalanya di atas meja, pasrah. Bagaimana bisa dia jadi ketua kelas padahal dia tidaklah menguasai hampir semua pelajaran? Tapi dia ahli dalam bidang olahraga khususnya sepakbola. Mungkin karena ketegasannya dan kepercayaan anak-anak lain terhadapnya lah yang menjadikan dia ketua kelas. Awalnya dia menjadi kandidat-Jackson, Myungjun, Kyle, dan dirinya- dan dia tidak berpikiran untuk jadi ketua. Dia berpikir pastilah Kyle yang terpilih karena dialah murid terpandai di kelas 2-2. Tapi sayangnya dia malah mendapatkan suara terbanyak, jadilah dia menjadi ketua kelas.

"Waktu habis, kumpulkan lembar soal dan jawaban kalian kedepan," ucap Nam Saem mengetukkan tongkat pendek yang selalu dibawanya setelah waktu 70 menit berakhir. Semuanya mengumpulkannya kedepan secara bergantian. "Kalian bisa gunakan sisa jam ini untuk istirahat, sekian dari bapak." Ketua kelas segera berdiri memberi aba-aba mengucapkan salam kepada guru.

Jisoo meluruskan kedua tangannya kedepan, "Suzy-ah, bagaimana?" tanya Jisoo, wajahnya tersenyum sukses. Jelas si sahabatnya itu pasti bisa dalam ulangan ini, karena pelajaran inilah yang sangat ia sukai, matematika, dan dia selalu mendapatkan nilai terbaik dalam pelajaran ini.

"Ahh.. Aku tidak belajar tadi malam. Oppa tidur di rumahku?" Suzy menampakkan wajah sedih.

Apa? Oppa? Tidur di rumahnya? Apa yang mengantarnya tadi pagi? , Myungsoo berpikir dalam pikirannya mendengar perkataan Suzy.

You Will Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang