Chapter 7

638 86 2
                                    

tin...tin...tinnn
Sebuah mobil sudah terparkir di depan kosan Suzy. Suzy yang sedang memoles bibirnya yang indah itu dengan cepat dia membereskannya. Dia berlari keluar dan tidak lupa mengunci pintu dan masuk ke dalam mobil.

"Mianhae oppa, lama ya menungguku?" Suzy sibuk merakitkan sabuk pengaman ke tubuhnya. Jaebum melihat warna merah di bibir yeojachingunya melewati batas, refleks tangannya terangkat mengelap bawah bibir Suzy yang warna lipstiknya melenceng ke bawah. Suzy tersentak akan tindakannya dan segera dia mengambil kaca di tasnya. "Apakah tidak rapih?" Suzy melihat bibirnya di depan kaca.

"Gweanchana. Cantik," ungkap Jaebum yang membuat wanita di sampingnya itu klepek-klepek. Pasalnya Suzy belum pernah merasakan di puji oleh namja, kecuali Kim Sunggyu. Dia selalu mendapatkan pujian bahkan gombalan dari kakaknya itu berbeda dengan sekarang.

Beberapa menit kemudian sampailah mereka di SMA Myung Seong. Mereka berjalan bersampingan, tentunya juga bergandengan tangan menuju kelasnya. Saat di depan kelas Suzy, terpaksa mereka harus terpisah.

.....

"Perkenalkan dirimu." suruh Nam Saem.

"Annyeong. Namaku... Park Jiyeon." menebarkan senyumnya kepada seluruh penjuru kelas.

"Dia pindahan dari Amerika, bapak harap kalian bisa berteman baik dengannya," kata Nam Saem.

"Hai Park Jiyeon," lambai Jackson dari bangku paling belakang. Jiyeon hanya tersenyum manis kepadanya.

"Itu tempat dudukmu." Nam Saem menunjuk bangku depan nomor dua dari samping kirinya. Jiyeon kemudian berjalan untuk menempati kursi yang mulai sekarang akan di tempatinya.

Myungsoo sudah beberapa menit menatap yeoja yang tidak lagi asing baginya dengan mengernyitkan kedua alisnya aneh. Dia sedari tadi tidak lepas memandang murid baru itu sampai duduk di bangkunya.

.....

"Bae Suzy, ikut denganku." Menarik tangan Suzy. "Kau makan siang denganku," tanpa balasan dari Suzy, Myungsoo tetap menarik tangannya.

Masih di bangkunya Jiyeon melihat sosok namja yang sangatlah tidak asing baginya sedang menarik paksa seorang yeoja.

"Berhenti Kim Myungsoo! Lepaskan! Apa tidak bisa kau mengajak baik-baik, eoh!" mencoba melepaskan pegangan Myungsoo penuh kekesalan. "Kau ingat aku sudah pacaran dengan JaeBum, aku ingin makan dengannya," Suzy menangkupkan kedua tangannya memohon kepadanya. Tangan Myungsoo masih memegang tangannya. Sesungguhnya dia sangat kesakitan atas genggaman Myungsoo yang sangat kuat.

"Aku tidak peduli kau sekarang pacaran dengan JaeBum. Tapi ingatlah, kau tetaplah menjadi milikku. Jangan lupakan itu!" Suzy menatapnya penuh kesal mencoba melepaskan genggaman pada lengan tangannya. Dan tenang sekarang mereka berada di lorong, tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua. Tidak ada yang mendengar percakapan kedua insan ini.

Tak lama setelah Suzy meninggalkan kelas, Jaebum masuk ke dalam kelas 2-2. Dia mencari sosok Suzy tapi nihil, dia malah melihat sosok lain yang sangatlah tidak asing baginya.

"Park Jiyeon," panggil Jaebum perlahan untuk memastikan yeoja di depannya yang sedang memainkan ponselnya. Jiyeon beralih ke seseorang yang memanggil namanya.

"Im Jaebum," ucap Jiyeon dengan jari telunjuk menunjuk Jaebum.

"Kapan kau disini, eh maksudku sejak kapan kau jadi siswa di sekolah ini?" tanya Jaebum, wajahnya terlihat senang melihat Jiyeon.

"Baru tadi pagi." Jiyeon menunjukkan rentetan gigi putihnya.

Kei sedang berjalan menuju kantin, dia melewati kelas 2-2. Berharap kakaknya masih ada di kelas dia melihat-lihat dari pintu depan kelas 2-2. Tapi tidak di jumpainya, dia malah melihat Jaebum yang sedang berbicara dengan seseorang di kelas lain. Kemudian Kei memutuskan untuk mendekat. "Park Jiyeon?" tanya Kei agak terkejut.

You Will Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang