Chapter 8

631 89 1
                                    

Suzy terdiam sudah hampir beberapa menit, fikirannya kali ini berada entah dimana. Buku yang dipegang hanya dilihatnya dengan mata tidak fokus.

"Ji," panggilan Jisoo sukses membuat lamunan Suzy buyar. "Kalau kau tidak berniat membaca kenapa kau mengajakku kesini?" Jisoo bingung karena Suzy mengajaknya ke perpustakaan tapi saat sudah di perpus sahabatnya ini hanyalah melamun, tidak membaca.

"Em," hanya itu yang keluar dari mulut Suzy. Lalu Suzy mencoba membuka buku yang dipegang untuk dibaca. Tapi gagal. Dia masih tidak fokus. Dia membantingkan bukunya pada meja. Jisoo yang ada di depannya terkejut.

"Kenapa?" tanya Jisoo.

"Hmm.. Apa dia tidak menganggapku lagi? Kenapa dia lebih memilih murid baru itu? Atau apa aku melakukan kesalahan jadi dia sengaja menjauhiku dan mendekati si murid baru? Aku tahu kalau dia bersahabatan dari dulu. Tapi aku kan pacarnya. Kenapa?" Suzy menyerocos mengeluarkan unek-uneknya. Jisoo tidak tahu untuk merespon apa kepada sahabatnya ini. Dia sedikit kesal akan cerita Suzy, dia paham akan tingkah Suzy kali ini. Melihat Suzy yang kembali dalam lamunannya, Jisoo mengetikkan pesan kepada seseorang.

.....

"Kenapa?" tanya Seokjin.

"Apa hubungannya Jaebum dengan anak baru itu?"

"Siapa?" Seokjin bingung apa yang dipertanyakan oleh Jisoo.

"Di kelasku ada murid baru bernama Park Jiyeon. Siapa dia? Kenapa dia terlihat begitu akrab dengannya?"

"Park Jiyeon?" pikir Seokjin.

"Ah, dia sahabat mereka saat di SMP. Seingatku dia juga pernah menjalin hubungan dengan Kim Myungsoo." lanjut Seokjin.

"Lalu kenapa dia begitu dekat dengannya daripada Myungsoo sendiri?" Jisoo sangat penasaran akan hal ini.

"Entahlah, aku tidak terlalu tahu akan kisah mereka."

"Sudahlah, lebih baik kita urusi urusan kita saja, sayang," goda Seokjin.

Jisoo beralih menatap tajam pacarnya, "Urusan kita?"

Seokjin mengangguk tersenyum-senyum menggoda.

"Maaf sayang, tapi aku sedang mengurusi urusanku yaitu urusan Suzy sekarang, bye!" ucap Jisoo lembut tapi menekan.

Suzy masih di perpustakaan. Tidak lama setelah Jisoo meninggalkannya Myungsoo datang mendekati.

"Hey!" sapa Myungsoo.

"Wae?" ketus Suzy. Myungsoo sudah biasa dengan sikapnya, dia memutuskan duduk berhadapan.

"Aku sedang tidak berniat untuk melakukan apapun yang kau katakan, jadi kumohon pergilah," usir Suzy dengan tenang mengindari untuk tidak membuat sakit hati Myung. Karena Suzy sudah jelas paham, jika dia mengucapkan kata-kata kasar dengan nada tinggi dia pasti akan membalas dengan tindakan yang lebih kejam.

Myungsoo tetap diam dihadapannya. Merebut buku yang dipegang Suzy. "Tak usah membaca jika kau tidak menginginkan itu," ucapnya pelan.

Mata Suzy berpaling memandangnya. Dia hanya bisa terdiam. Dia sedang tidak berniat membuka suaranya kepada pria ini.

.....

Di lorong, Suzy berjalan seorang diri. Langkah pelan dengan pikiran entah kemana. Dia masih memikirkan perubahan sikap Jaebum selama seminggu ini. Sebelumnya Jaebum selalu mengajaknya setiap jam istirahat entah untuk makan ataupun berjalan-jalan di taman sekolah atau kemanapun itu.

"Eh kau tau, mereka berdua sepertinya sudah putus," bisik seorang wanita kepada temannya.

"Siapa?" tanya teman wanita itu.

You Will Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang