SPY (Part 7)

209 30 10
                                    

     "Jangan! Jangan lakukan apa-apa! Jika kau melakukannya, perjanjianku dengan yz_6 akan batal dan aku takkan sempat mengatakan apa yang ingin kukatakan, scorpion."

     "Ini benar-benar... kenapa kau melakukannya? Kenapa?!!" teriakku marah. Tak ada lagi benteng kokoh, juga perasaan dingin yang kuat yang sudah kubangun lebih dari dua puluh tahun. Air mataku meleleh. Changsub sialan!

     "Scorpion, kau tahu? Lima belas menit di sini adalah satu hari di ruang kerja kita. Jadi kupikir kita sudah melakukan semuanya bersama-sama selama beberapa hari. Aku berharap semoga kau baik-baik saja dengan ini. Aku bahagia kita melampaui waktu meski dalam kekacauan. Ini hanya tentang waktu yang terdistorsi. Jika bisa, aku bahkan ingin berada di sisimu dan menyelesaikan segalanya sampai akhir seperti yang kau pikirkan, tapi aku tidak bisa. Dan, bertemu denganmu di dimensi putih ini akan menjadi ingatan terakhirku. Jika boleh, kau harus membiarkan aku kembali suatu hari nanti."

     Changsub menyelesaikan seluruh hal yang ingin dikatakannya. Aku melihat sebuah ketulusan di matanya. Sebagai seorang hacker, ia begitu lincah, namun sebagai seorang manusia, ia berhasil mencurahkan semua perasaan tulus dan hangat. Meski hanya orang bodoh yang mau bertanggung jawab sedemikian rupa terhadap nyawa orang lain yang baru dikenalnya, ia adalah tipikal orang yang mampu menggunakan waktu ajaibnya.

     Kata-kata Changsub masih terngiang berkali-kali dalam gendang telingaku saat ruang dimensi putih itu kembali bergetar dan kumparan listrik, juga kode-kode yang menyegel seluruh ruangan menyala. Ujung bulu romaku bergidik tepat ketika arus mengaliri semua sisi ruangan, kemudian sinar yang sama seperti beberapa waktu lalu di ruang kerja menabrak pupil mataku. Aku menyerah, dan kembali.

Musim semi 2017, Seoul, Korea Selatan.

     Aku baru saja check in di salah satu hotel yang ada di Seoul. Kudengar, musim semi di Korea menjadi salah satu musim paling romantis. Meski tak sebegitu percaya dengan hal itu, nyatanya aku berkesempatan kemari. Terlepas dari apa yang kualami satu tahun lalu, aku memutuskan mengubah semuanya. Dunia black hat tak pernah kujamah lagi dan sebagai gantinya, aku menjadi seorang white hat.

     Berpisah dengannya hari itu membuatku terus mengingatnya bahkan sampai sekarang. Setelah kejadian itu, serverku kembali seperti semula, utuh, namun aku kehilangan jejak server Changsub. Aku berasumsi ia akan baik-baik saja, tapi hatiku tak setenang itu. Sungguh aku tak bisa terhubung dengannya. Ini menyiksa. Bukan apa-apa, ini hanya semacam perasaan peduli kepada sesama hacker.

     "Excuse me, your paper falls." Seorang laki-laki bertopi hitam meyodorkan sebuah kertas di depanku. Topinya dibenamkan begitu dalam sehingga yang dapat kulihat hanya bibir dan pipinya yang cubby.

     Aku mengulurkan tanganku, menerima selembar kertas yang dipungutnya dan mengucapkan terima kasih. Ia berbalik memunggungiku dan berjalan menjauh. Seperti orang bodoh, tiba-tiba aku menyadari sesuatu: aku tidak memiliki kertas apa pun, ini bukan milikku. Kubalik kertas yang ada di tanganku dan mendapati sebuah nama di sana: scorpion. Ingatanku melayang pada sebuah gambar laki-laki indah yang muncul sebelum inisial L E E dan menyadari bahwa mataku melihat wajah itu lagi beberapa saat lalu.

     "Wait! Excuse me!" Buru-buru, aku mempercepat langkahku menyusul dan menyamai langkah laki-laki bertopi hitam itu. Mungkin itu adalah dia. Lee Changsub. Ya, hanya Lee Changsub yang tahu inisial scorpion. Ia berhenti dan memalingkan wajahnya padaku. Aroma teduh menguar dari sana, mata kecil yang bulat itu bertatapan dengan mataku. Dia benar-benar Lee Changsub.

     "Changsub Oppa?"

     Tatapannya masih sama. Caranya memandang ke arahku, gesture tubuhnya, juga satu cup kopi di tangan kirinya. Laki-laki itu kemudian tersenyum, lengan kanannya menarikku ke dalam pelukannya yang hangat. Namun aku belum merasakan apa pun, ini seperti ilusi atau semacam fiksi yang lain, yang aku tidak tahu akhirnya akan bagaimana.

     "Hey, it's been a long time..." ujarnya singkat.

     "Oppa.. why.. why are you doing this to me?" tanyaku lagi. Tanganku bahkan tak membalas pelukannya. Changsub kemudian melepasku dari rengkuhannya. Kedua tangannya yang kokoh berada di pundakku. Ia mengisyaratkan agar kami duduk dengan tenang dan ia akan menceritakan semuanya. Tentu, akumenyetujuinya, sangat menyutujui hal itu. Ada perasaan bahagia sekaligus haru dan tak percaya ketika aku bahkan bertemu dengannya lagi. Mungkin tidak, ia yang menemukanku. Aku hanya perlu meyakini ini bukan fiksi yang lain. Hanya itu.

~ END (continue behind the story)

[2017] SPY ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang