Slave//dul

3.7K 224 16
                                    

Neraka jahannam.

1 kata yang menggambarkan kehidupan sial Yoo Kihyun. Menjadi budak, diperintah ini-itu, dibully oleh fans fanatik tuannya, dan masih ada lagi hal buruk yang akan terjadi setiap harinya.

Sebenarnya, Lee Minhyuk yang notabenenya sahabat karib Kihyun sudah menawarkan diri untuk membantunya menjalankan perintah Changkyun. Tapi ia sudah pernah diperingatkan oleh iblisnya itu, bahwa jangan meminta ataupun menerima bantuan dari siapapun saat menjalankan tugas, atau jika itu dilakukan, orang yang membantunya akan bernasib sama sepertinya.

Tidak, ia tidak mau sahabatnya berakhir tragis seperti dirinya.

"Kihyun-ssi" panggil salah satu dari gerombolan siswi sekolah dengan tampang seram bak setan kuchisake-ona. Mereka mendorong kasar pundak Kihyun hingga terjatuh bersama barang bawaannya.

"Apa maumu?" sinis Kihyun sambil menatap nyalang yeoja yang mendorongnya tadi.

"Kau! Ada hubungan apa kau dengan Changkyun kami?!" pertanyaan legend yang selalu keluar masuk ke telinganya setiap langkah yang ia susuri hari ini.

'Cih, apa katanya? Changkyun kami? Menjijikan'

Kihyun tersenyum miring dan disambut dengan tatapan aneh dari gerombolan siswi didepannya.

"Tsk, apa maksudmu dengan hubungan, hah?"

"Cih, kurasa kau cukup pintar untuk paham apa maksudku, tuan Yoo"

Kihyun bangkit dari posisinya. Mengambil ancang-ancang untuk kabur dari sana. Ia tidak mau membuat Changkyun menunggu lama akibat menunggu barang yang dimintanya. Karena namja satu itu benci menunggu. Jadi kalau Kihyun membuat dia menunggu, maka habis lah sudah.

"Hm, tapi maaf, aku ada urusan. Lain kali saja kau wawancaraiku ya!" secepat kilat ia kabur dari sana diiringi jeritan memekakan di belakangnya. Masa bodoh akan kebisingan yang dibuat para yeoja sialan itu, yang penting ia harus kabur. Yah, tapi ini sebuah keberuntungan ditengah kesialan, karena tidak biasanya ia bisa kabur dengan mudah.
.
.
Changkyun memandang sesosok mungil yang tengah berlari dengan tangan dimasukan kesaku. Menanti dengan kebosanan yang melandanya karena apa yang diminta tak kunjung datang.

Hingga saat Kihyun menapakkan kaki dihadapannya sambil memeluk banyak barang, ia masih memasang tampang menyebalkannya.

"N-neomu... Mianhae. Tadi..hh.. Ada sedikith.. Masalah..hhah.." kata si manis dengan nafas tersenggal. Takut-takut, ia ulurkan tangannya yang penuh komik dan baju olahraga kepada Changkyun. Ia tahu pasti, bahwa tuannya itu sedang marah besar padanya.

"Wae?" ujar Changkyun tanpa mengambil bawaan yang dimintanya.

Kihyun menyatukan alis bingung. Apanya yang kenapa? Pikirnya.

"Ap-apa?"

"Kenapa kau terlambat? Kau sudah bosan hidup atau apa?"

'Tamatlah..'

Kihyun terdiam. Kepalanya ia tundukan menghadap lantai putih dibawah. Tak berani menatap mata singa Changkyun yang siap menerkamnya kapan saja ia mau.

"Wow, hebat, aku berasa bicara pada tembok!" sindir Changkyun sambil bertepuk tangan. Ia melayangkan tamparan keras ke pelipis Kihyun (niatnya mau dipipi, cuma anaknya nunduk, jadi susah 😁).

Dengan terhuyung, Kihyun berusaha membuka matanya yang terasa berputar-putar. Pusing. Telinganya juga ikut berdenging. Mungkin hantaman Changkyun juga mengenai telinganya, hingga berdenging hebat.

Tumpukan barang yang tadinya berada ditangannya berhamburan menimpa tubuhnya yang lemas. Membuatnya ambruk dengan kepala membentur lantai.

"A-aakh..." ringis Kihyun yang tergeletak mengenaskan didepan Changkyun. Beruntung lorong yang ditempati mereka berdua sedang sepi-sepinya. Jadi Changkyun takkan jadi tersangka atas pembully-an Kihyun. Ya itu sih untung di Changkyunnya saja.

"Kembalikan semua benda itu keloker. Aku tak membutuhkannya lagi" ketus iblis Im itu kemudian berlalu meninggalkan si manis. Niatnya yang tadinya ingin olahraga (karena sekarang jam pelajaran olahraga) berubah drastis. Ia tidak mood lagi, jadi lebih baik ia pergi membolos saja.

'Ah, aku jadi ingin memukuli si manis itu...' pikir Changkyun sadis. Tapi rencana itu gagal seketika saat mendengar teriakan keras dari belakang. Yahh, dia langsung mengetahui itu suara Lee Minhyuk. Kutu buku menyebalkan yang kerjaannya cuma baca buku. Itu menurut penafsiran Changkyun saja, aslinya mah tidak cuma itu rutinitas nya.

"Ya! Im Changkyun! Kau harus bertanggung jawab!" jerit Minhyuk sambil memapah Kihyun. Seruannya semakin menjadi-jadi saat melihat Changkyun berjalan menjauhi mereka dengan gelagat tidak tahu apa-apanya.

"Sudahlah, biarkan saja..."

"Mana bisa kubiarkan setan berkeliaran disekolah Ki! Apalagi dia sudah menyakitimu, aku-"

"Aish, gwaenchana. Aku baik-baik saja... A-akk-" ujar Kihyun sebelum ia jatuh pingsan di pundak Minhyuk. Benturan dikepalanya ternyata berefek parah terhadap kesadarannya.

Minhyuk yang terkejut reflek merengkuh sosok manis yang merangkap menjadi sahabatnya. Gurat kekhwatiran terpancar diwajah manis+tampannya. Segera ia bawa Kihyun ke uks agar bisa segera diobati.

'Dasar bodoh! Kihyun bodoh! Mau-maunya jadi slave manusia setengah setan itu!'
.
.
Tbc
____________________________________
Alo~ aing balik.
Wka, tadinya chapter ini mao bikin yg ada nganunya dikit, cuma kalo kataku ga pantes. Masa baru mulai udah begitu? Lagian status changki kan cuma sebatas tuan-budak zone.

Jadinya gini deh. Ehe.

Duh, gaje bat y ocehan Chigo. Yaudin, voment aja ya chingu~

Slave//ChangKiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang