Slave//dasot

2.5K 187 16
                                    

Sudah lewat beberapa hari setelah kejadian Kihyun yang terbaring di rumah sakit. Tentunya ia sudah bisa keluar dari tempat itu dan bisa kembali bersekolah lagi.

Ya walau masih banyak cobaan sih.

Masih ingat kan kalau si manis ini adalah slavenya singa afrika?

"Emm... T-tuan Im, tidak bisakah kau memberiku keringanan? Aku baru saja keluar dar—"

Brak!

Glek!

"Ok-oke, tidak apa-apa..." Kihyun yang tadinya ingin memberikan protes secara halus harus berubah haluan ketika Changkyun dengan menyebalkannya menggebrak meja membuat lembaran kertas lirik beserta barang lain yang ada disana berhamburan kemana-mana.

Tunggu, kertas? Lirik?

Sebut saja ini cobaan ganda bagi Kihyun karena harus sekelompok dengan Changkyun dalam tugas mengcover lagu dari guru seninya. Sungguh, kalau saja ia tidak ingat kalau Yoon ssaem—guru seni adalah guru kesayangannya, sudah dipastikan kepala bulat itu tergantung di tiang bendera.

Kihyun beranjak dari duduk walau perasaannya agak dongkol. Berjalan keluar rumah menuju supermarket menggunakan bus. Jarak dari rumah Changkyun ke supermarket memang tidak terlalu jauh, tapi rasa sakit yang masih membekas membuatnya terpaksa menaiki kendaraan.
.
.
Cklak!

Kihyun menyembul dari balik pintu utama dengan kantung plastik besar ditangannya.

Ia masuk kedalam kemudian menutup pintu. Menengok kesana-kemari mencari keberadaan orang yang berhasil membuatnya bersusah payah keluar ditengah hari seperti ini.

Kihyun mengangkat bahu tak peduli. Pasalnya Changkyun yang dicari memang tidak ada diruang tamu yang mana adalah tempat mereka mengerjakan tugas sebelum ia pergi.

Lalu kemana perginya namja itu?

Oh, siapa peduli. Anak itu bahkan tidak pernah menunjukan kepedulian kepadanya secara langsung.

Iya, tapi kalau secara tidak langsung pernah. Walau hanya sekali.

Kihyun berlalu setelah menaruh bawaannya di meja dapur kemudian berjalan pelan menuju kulkas. Menenggak botol air dingin secara kasar hingga tandas hampir set—

"Ya, lama sekali"

Glug!

"Ohok! Ohok! U-ugh..!" Kihyun menepuk—emm... Memukul dadanya kala ia tersedak oleh air yang tengah mengalir ditenggorokannya.

Sedangkan pelaku yang berada di belakang memutar tubuhnya agar saling berhadapan. Dan sudah pasti dengan tampang datar menyebalkan milik sang tersangka/apadah.

Setelah tenggorokannya terasa lebih baik, Kihyun sedikit mendongak menatap tuannya. Memandang bingung karena Changkyun tak kunjung membuka mulut untuk sekedar bicara. Oh atau, Changkyun sedang memandangi wajah manis slavenya?

"Ada apa?"

Pertanyaan Kihyun sukses membuat lamunan Changkyun buyar. Ia memalingkan kepala kearah lain. Menimbulkan tanda tanya yang kian membesar diatas kepala Yoo Kihyun.

"Ti-tidak apa-apa. Buatkan aku makan siang dengan bahan yang kau beli tadi"

"Kau mau ap—"

"Apa saja" potong Changkyun cepat sambil melangkah pergi dari sana.

'Dia kenapa sih? Pms ya? Eh tapi tidak ada hubungannya, lagi pula, mana bisa dia pms? Duh, kenapa aku jadi bodoh begini?'

Kihyun memutuskan untuk mulai memasak saja. Melupakan pertanyaan yang sebenarnya tidak penting jika dipikirkan. Toh, tidak ada untungnya juga kan?

Tapi disisi lain, ada Changkyun yang tengah berusaha menyembunyikan rona tipis dipipinya. Entah karena apa itu.
.
.
"Tuan Im" ujar Kihyun pelan sambil meletakkan nampan berisi makanan didepan Changkyun. Merasa namanya dipanggil, Changkyun langsung menolehkan kepalanya kearah namja manis a.k.a sang budak.

"Eh, kau cuma buat satu?"

Kihyun gelagapan. Bingung ingin menjawab apa. Lagipula, yang mau makan kan hanya Changkyun. Apa manusia itu mau makan 2 porsi atau gimana?

"Hei, aku bicara padamu"

"A-ah.. Anu.. Kupikir yang mau makan cuma kau.."

"Memangnya kau tidak?"

"N-ne?" tanya Kihyun berusaha meyakinkan bahwa pendengarannya masih normal.

"Memangnya kau tidak makan, huh? Tidak usah sok tuli, aku yakin kau mendengarnya" Changkyun mendelik tajam kearah Kihyun yang disambut tatapan kaget dari lawannya yang seketika membeku.

Menghembuskan nafas pelan sebelum ia menarik pergelangan tangan Kihyun dan berujung pada acara adu tubuh. Waw.

"T-tuan Im..." cicit Kihyun dengan wajah merah yang menambah kesan manis bagi siapa saja yang melihat. "Yeo-yeongsohamnida"

Tubuh Kihyun yang tadinya dalam posisi meniban Changkyun kini memberikan jarak agar tidak saling bersentuhan lagi. Tapi baru saja ia bergerak sedikit, jemari nakal sang tuan menarik pinggang kecil Kihyun. Jadi sudah dipastikan posisinya kembali seperti semula. Bahkan lebih parah karena hidung keduanya berhasil bergesekan.

Yoo Kihyun, anda dalam bahaya.

"Jangan terlalu formal padaku, hm. Aku tidak menyukainya..." bisik Changkyun rendah didekat telinga Kihyun. Membuat namja diatasnya reflek menolehkan kepala kearah lain.

'Tidak! Aku tidak mau kejadian itu terulang lagi!'

"Lepaskan ak—" ucapan Kihyun terpotong ketika bibir tuannya menyambut cepat bibir manisnya. Ia melebarkan pandangan sambil berharap dalam hati kalau ini adalah halusinasi. Tapi sayang, ini terlalu nyata untuk sekedar ilusinya.

Kihyun ingin berontak, tapi alih-alih berkata lain. Tubuhnya memilih pasrah walau pikirannya berteriak tidak. Tangan putihnya seakan tidak memiliki tenaga untuk sekedar menampar pipi Changkyun. Begitu pula dengan kaki dan anggota badan yang lain.

Ugh, jangan sampai kau terbuai Kihyun!

"Aamh.." desah baby Ki kala lidah sang dominan berhasil membuatnya membuka mulut. Mengobrak-abrik isi rongga hangatnya tanpa melewatkan sedikitpun bagiannya.

Changkyun menyeringai tipis saat mendengar desahan tertahan yang keluar dari Kihyun. Ia pun makin melancarkan aksi bejatnya dengan mulai menelusup dibalik kaus kebesaran milik slavenya. Melupakan status mereka yang hanya sekedar tuan dan budak.

Oh, siapa peduli! Jarang-jarang ia bisa mendapat mangsa semudah ini.

Bruk!

Changkyun mengubah posisi menjadi ia yang diatas Kihyun, juga melepaskan tautan mereka demi melihat wajah memerah baby Ki.

"Aah.. Kau membuatku bangun, babe" kata Changkyun seduktif sambil mengelus pipi Kihyun dengan ibu jarinya.

"K-kumohon... Lepaskan aku.."

"Tapi aku memerintahkan mu untuk melayaniku"

"T-tapi... Aku budakmu," jeda Kihyun. "Bukan jalangmu.."

Deg!

Mampus kau Im Changkyun!
____________________________________
Aloha~ maafkan kenistaanku ini. Emg pada dasarnya otak Chigo suka kumat yadongnya, jd gini.

Duh, maap jg yak, lama update, soalnya kmrn" sempet nyesek gegara kg ada yg nge vote di chap. Sebelumnya. Jdnya rada g semangat gitu mau ngelanjut cerita. Halah, alay gw kumadh

Y pokoknya makasih lah, yg udh mau nunggu walau ngaret 4 harian.

Jg makasih buat vomentnya. Aing teh jd senyum" sendiri pas bacanya 😄😚

Slave//ChangKiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang