Slave//yodol (Last Chapter)

2.6K 156 31
                                    

Beberapa tahun kemudian...

Changkyun berjalan ke arah dapur sambil mengucek matanya. Berniat mengambil segelas air untuk menyegarkan tenggorokan setelah berjam-jam ketiduran diatas meja belajar.

Dari jarak 2 meter sebelum dapur, ia mendengar suara piring beradu dan kucuran air yang lumayan keras.

Hm, sepertinya kesayangan Changkyun sedang melaksanakan kewajibannya.

"Baby, kenapa kau bekerja malam-malam begini?" tanyanya sambil memeluk dari belakang pinggang Im Kihyun. Iya, Im, karena sekitar 4 tahun lalu, tepatnya beberapa Bulan setelah kelulusan, Changkyun berhasil mengubah marga Kihyun lewat jalur pernikahan tentunya.

"Jadwal kuliah ku kan pagi, jadi aku tak mau repot-repot mencuci piring banyak-banyak besok" jawab Kihyun sambil tetap fokus pada kegiatannya.

"Tapi jangan selalu mengangguri ku dong. Sudah sebulan aku tidak dapat jatah" bisik Changkyun dengan otak mesum yang mulai dalam mode on. Ia menyesap kuat pundak Kihyun yang tidak tertutup piyama. Dan yang diperlakukan demikian menghentikan aktivitas kemudian memaksa agar suaminya itu melepaskannya.

Oh ayolah, Kihyun sedang tidak ingin melakukannya sekarang.

"Babyhh.. Emh, ak-aku tidak mau-akhh!" jerit si manis ketika gigi Changkyun menggigit keras area belakangnya. Menambahkan karya seni yang terpatri disana.

"Aku tak terima penolakan nyonya Im"

Dan Kihyun hanya bisa pasrah dibawah perintah Changkyun sambil menahan hasrat yang kian lama kian memuncak kala jemari sang suami yang bergerak menanggalkan 1 persatu kancing piyama yang dipakainya.

Kihyun menghentikan pergerakan Changkyun. Memutar badan kemudian melahap bibir namja yang berkodrat sebagai seme itu rakus. Berusaha mengambil alih permainan mereka yang makin memanas.

Changkyun membalas perbuatan istrinya tak kalah ganas. Menjilat, menggigit dan menghisap ada dalam setiap detik cumbuan kedua makhluk manis itu.

Tangan Changkyun kembali bergerilya ditubuh bagian atas Kihyun yang hampir polos tanpa melepaskan ciumannya. Meraba sensual punggung putih dengan sedikit bercak merah yang tak kunjung hilang. Membuat yang disentuh mendesahkan namanya disela adegan panas mereka.

"Chang-kyunahh... Mhh.. "

Sedang sepasang suami istri itu tengah menikmati tiap waktu yang dilalui, dengan polosnya balita berumur 3 tahun yang entah sejak kapan sudah berdiri dibelakang mereka, berujar lantang dengan boneka hamster dipelukannya.

"Appa dan Eomma cedang apa cih? Kok Changki tidak diajak??"

Jdeng!

Mendengar ucapan yang berasal dari anaknya, Changkyun segera berbalik menghadap bocah itu sambil berusaha menyembunyikan Kihyun yang dalam kondisi tidak baik.

Hey, pundak putih penuh dengan kissmark ditambah lagi keadaan kancing piyama yang hampir tanggal semua bukan hal yang patut dilihat makhluk sesuci itu.

"Iiih, Appa cama Eomma jahat! Tidak pelnah ajak Changki main-main!"

Main? What the heck?!

"Uhm.. Ch-Changki kenapa ada disini? Kan sudah malam, seharusnya pahlawan Appa yang tampan ini sudah tidur"

"Aku telbangun kalena dengal cuala Eomma yang sepelti... Eum, gimana tadi ya? Oh iya, sepelti in–"

"S-sayangnya Eomma tidur saja ya. Nanti Eomma temani" Kihyun membekap mulut Changki kemudian menggendongnya sembari melemparkan tatapan maut kepada Changkyun yang seolah berkata 'kau-tidak-akan-dapat-jatah-sebulan-!'

Slave//ChangKiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang