Senja bagian 1

30 3 2
                                    

Ping! Terdengar nada pesan BBM menggema membangunkan ia dari tidurnya. Seorang remaja 17-an nampak dengan muka yang sayu memandang indahnya cahaya jingga di langit pagi. Steven namanya. Sedikit pemalas namun bukan nakal.

Setiap pagi ia selalu tergesa-gesa bangun pagi, bukan karena bunyi alarm ataupun teriakan dari ibunya, melainkan setiap pagi ia selalu mendapat pesan dari pacarnya, Rina. Entah kenapa setiap kali pesan dari gadis ini masuk, ia pasti akan dengan semangat membuka hp-nya. Kekuatan dering pesan dari Rina mengalahkan suara alarm ataupun panggilan dari ibunya.

"Nanti sore temui aku di Pantai Gajah tempat biasanya kita bertemu". Itulah kira-kira bunyi pesannya.

Awalnya dia senang membaca pesan tersebut, tapi entah angin darimana yang datang tiba-tiba rasa curiga merasukinya. Banyak pikiran-pikiran negatif bergentayangan dalam benaknya. "Ada apakah gerangan? Tumben dia ngajak ketemuan". Ucapnya dalam hati.

Bukan hal yang tabu sebenarnya bagi mereka untuk bertemu karena hampir setiap harinya mereka selalu pergi jalan-jalan kemanapun tempat yang lagi hits di kota mereka. Hanya saja akhir-akhir ini mereka jadi jarang bertemu karena banyaknya alasan yang dilontarkan Rina. Mulai dari belajat kelompok lah, nemanin mama lah ini lah itulah sehingga jadwal mereka untuk ketemuan sering tertunda.

Sebenarnya ada kecurigaan timbul dalam benak Steven, namun karena ia tau kalau Rina mencintainya, ia pun akhirnya menghapus rasa curiga itu.

Pernah sekali Steven memergoki Rina dengan cowok lain sedang berduaan di sebuah cafe, ketika ditanya Rina malah mengelak. Dia bilang kalau lelaki itu adalah temannya waktu SD dulu. Karena sudah lama tidak bertemu, mereka janjian untuk bertemu hanya sekadar melepas kangen.

                                         ***
Kembali ke cerita awal, dengan sisa kekuatan melawan kantuk ia membalas pesan dari pacaranya itu.

"Ok, aku akan datang. Tapi say, tumben kamu ngajak ketemuan, udah gak sibuk lagi?" balasnya sedikit bercanda.

"Sudah ah gak perlu bercanda. Pokoknya nanti kita ketemuan ya yank ini penting, jangan sampai gak datang. Kalau sampai gak datang awas ya" balasnya.

"Memangnya kalau aku gak datang kamu mau apa?" sedikit bercanda Steven membalas pesannya.

"Gak ada alasan untuk tidak datang. Pokoknya harus datang. Udah gak usah banyak tanya lagi, aku mandi dulu" dengan nada ketus ia membalas pesan dari Steven.

"Iya sayangku, aku pasti datang. Love you sayangkuh" tanpa ada kecurigaan dia membalas pesan dari Rina. Ia tidak menyadari kalau sebenarnya ucapan sayang yang ia ucapakan barusan merupakan ucapan sayang terakhirnya untuk Rina.

Setelah menunggu cukup lama tak ada balasan dari Rina, Steven pun akhirnya beranjak untuk mandi juga, namun entah mengapa ia merasa kalau pagi memandang sayu kearahnaya.

bersambung...

Senja MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang