Gak perawan

35.1K 183 6
                                    

"Gue ngerasa salah banget deh, tapi mau gimana lagi. Gue nggak mau Candra nanti malah nyari cewek lain" batin Candle

***

Line

Candra: sudah siap Elin?
Candle: sudah Can
Candra: aku ke jemput kamu sekarang yah Elin
Candle:iya

Setelah ngeline Elin, Candra langsung bersiap-siap. Candra langsung lari ke ruang tamu buat ngambil kunci mobil yang dia taruh di ruang tamu.
Dengan cepat Candra melajukan mobilnya, seperti orang gila.

Candra: aku sudah sampai Elin, kamu udah selesai?
Candle: udah, jangan main hp mlu, bukain pintunya dong. Kamu ngunci aku mau masuk😠

"Hehe Elin daritadi di situ yah?" Kata Candra dengan muka polos.

"Hm" jawab Candle singkat.

"Yah kamu jangan ngambek dong sayang, akukan nggak tau kalau kamu di luar tadi. Maafin yah"

"Hm"

"Ih.. maafin dong"

"Hm.."

"Singkat amat, yaudah deh jangan marah lagi nanti aku beliin kesukaan kamu"

"Emang tau apa?" Kata Candle mulai nggak ngambek.

"Taulah, es krimkan?"

"Sok amat, amat aja kgak sok kayak kamu"

"Ish ish ish, jadi kamu mau apa?" Kata Candra dengan muka pasrah.

"Mau itu tuh" jawab Elin sambil menunjuk penjual gula kapas di pinggir jalan.

"Itu nggak baik loh Elin, yang lain aja"

"Yaudah nggak usah, bawel banget" kata Elin kembali ngambek.

"Oke kita beli, habis itu jangan ngambek lagi yah" kata Candra sambil mengelus kepala Elin.

"Hm..."

"Kok mau dibeliin jawabnya begitu, jawab yang bagus dong"

"Iya Cancan sayang yang bawel banget ngalahin anjing tetangga gue"

Candra hanya tertawa karena melihat Elin ngambek, bagi Candra melihat Elin ngambek saja sudah seperti melihat uang sekarung.

...

Candra melajukan mobilnya memasuki parkiran hotel berbintang.

"Kamu yakin mau ngelakuinnya Elin?"

"Yakin Can"

Selesai berbicara berdua di dalam mobil, Candra langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu penumpang supaya Candle bisa turun. Mereka langsung masuk ke dalam lobi hotel, Candra memesan satu kamar yang hanya terdiri satu tempat tidur. Mereka memesan kamar yang terletak di lantai 11, Candra dan Candle langsung menuju ke lantai 11, dan mereka tiba di depan kamar yang mereka pesan.

Tanpa aba-aba Candra langsung membuka pintu dan mendorong Candle ke dalam, dan menciumi bibir Candle yang dirasa manis. Candra mengarahkan Candle ke bagian tepi ranjang tanpa melepaskan ciumannya. Tangan Candra mulai bergerak melepas baju Candle kemudian melepas bra  yang dikenakan Candle. Nafsu Candra sudan tidak dapat dikendalikan, ia melihat payudara Candle yang bisa dikategorikan idaman para lelaki karena berisi. Candra langsung menjilat dan menghisap puting Candle seperti orang kelaparan. Candle hanya bisa diam karena merasakan sensasi yang dia anggap aneh, tanpa Candle sadari dia mengeluarkan desahan.

"Candra... emphh... "

Setelah dari payudara Candle, Candra melanjutkan ke bagian vagina Candle yang masih terbungkus dalaman. Candra langsung melepasnya dengan gesit,  dan Candra melihat vagina Candle sudah basah. Candra mulai memasukkan tangannya secara perlahan dari satu menjadi dua secara cepat.

"Emph... Candra... gue mau keluar.... Lebih cepat... ahhhh"

Setelah dirasa Candle sudah sangat basah, Candra kemudian menyuruh Candle menjilati Penisnya yang terasa tegang karena Candle terus memanggil namanya.

"Ahhh.... yah... begitu Elin.... lebih cepat.... yah... gue mau keluar lebih cepat.... ahh..."

Candra mengeluarkan cairan di dalam mulut Elin, dan Elin entah mengapa menyukainya.

"Ditelan aja Elin, sekarang kamu baring di tempat tidur" kata Candra memberi intruksi untuk Candle.

Candra mulai menusukkan penisnya ke vagina Elin yang terasa sempit karena masih perawan, darah mulai keluar dari vagina Elin.

"Can kok gue berdarah?" Tanya Candle dengan bingung.

"Itu berarti kamu sudah nggak perawan lagi sayang"

Setelah mendengar penjelasan Candra, Candle hanya mengangguk. Kemudian melanjutkannya. Candra mengeluar masukkannya secara lambat kemudian mulai cepat.

"Ahhh.... mmmpphhh.... f***.... lebih cepat Candra ahhh.... " kata Candle mulai berteriak tak terkendali karena kenikmatan yang dibuat Candra.

"Mphh.... ini mau keluar sayang"

Candra langsung mengeluarkan masukkan penisnya dengan tempo yang lebih cepat. Membuat Candle terus berteriak. Setelah melakukan pelepasan Candra langsung berbaring di samping Candle dan mengecup bibir Candle. Kemudian ikut terlelap melihat Candle tidur.

"Makasih sayang" bisik Candra di telinga Elin yang sudah tidur.

Hot girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang