Karma

5.7K 82 8
                                    

"Elin.." panggil Gisel dan Gilang

"Apaan? Eh, tumben lo pada barengan. Merinding gue bangs"

"Serah lo dah, ada yang mau kita tanyain ke lo Elin"

"Nanya apa?" Tanya Candle bingung, tidak biasanya Gisel dan Gilang kompak.

"Lo masih sama Karen nggak?"

"Ya iyalah, masa gue sama lu tong"

"Kalau Sandy?" Tanya Gilang, dengan muka serius.

"Nggak usah serius gitu, takut dede bangs. Gue juga pacaran sama Sandy"

"Aji gile, lo ngeduain mereka" kata Gisel heboh sendiri

"Berisik lo, gue nggak bisa serius sama cowok oke. Jadi lo pada maklum aja kalau gue ngeduain mereka" kata Candle dengan muka tidak berdosa

"Terus mereka tau lo ngeduain mereka?"

"Si Gilang tau, kalau Karen enggak"

"Pesan kita buat lo, mending lo hati-hati aja deh Candle kita teman lo yang sayang sama lo. Jangan sampai lo kena karma" kata Gilang yang langsung disetujui Gisel.

"Serah lo pada" kata Candle sambil berjalan meninggalkan Gisel dan Gilang.

"Gue nggak percaya sama yang namanya karma" kata Candle dalam hati.

...

Setibanya Candle di rumah, Candle mulai bingung dengan keadaan rumahnya yang sepi. Biasanya mamanya sedang nonton, tetapi keadaan rumahnya sangat sepi. Candle berjalan ke setiap ruangan yang ada dirumahnya berjalan mencari keberadaan mamanya. Hingga ia tiba di depan kamar mamanya, dan mendengar suara tangisan mamanya.

"Mama kenapa mah?"

Candle mendekati mamanya yang terduduk di samping ranjang. Tanpa sadar air mata Candle mulai jatuh, ia tidak pernah melihat mamanya menangis seperti ini, mama yang dia kenal selalu tertawa dan galak. Bukan yang seperti sekarang.

"Ma.. jawab Elin mah, mama kenapa?"

"Papa kamu selingkuh" kata mama Candle dengan muka yang sembab

"Papa enggak mungkin selingkuh mah" kata Candle menggeleng kepalanya tidak percaya dengan yang mamanya katakan.

"Mama liat sendiri, papa kamu jalan sama cewek yang muda dan lebih cantik dari mama"

Bagaikan tertusuk jarum, Candle merasa dadanya sesak. Papa yang selama ini menemaninya, yang dianggap sebagai lelaki yang terbaik di dunia. Ternyata, sama seperti cowok lain. Candle menyalahkan dirinya, karena merasa anak yang tidak beruntung.

"Ma.... Candle keluar sebentar yah" kata Candle menyalami mamanya

"Iya, hati-hati"

Entah apa yang dipikirkan Candle. Ia hanya ingin pergi jauh dari rumah untuk menenangkan diri. Candle mulai menelfon temannya yang paling dia bisa andalkan saat ini.

"Lo dimana?"

"Di jalan, lo dimana?"

"Di laut dekat rumah gue"

"Oke, tungguin gue disitu"

Setelah menunggu beberapa lama, cowok yang Candle tunggu akhirnya datang.

"OYYY..... ELIN" teriak Gilang

"Ribut lo, entar digebukin nyaho lu"

"Lo ngapain disini?"

"Biasa nenangin pikiran gue"

"Emang lo kenapa? Nggak biasanya lo kesini"

"Papa gue selingkuh"

"Gue nggak tau mau bilang apa Elin, lo tau sendiri keluarga gue juga keluarga broken home. Satu pesan gue, lo harus kuat karena yang mama lo andalkan cuman lo" kata Gilang sambil memeluk Candle

"Enggak salah gue cerita sama lo, meskipun lo cowok tengik tapi lo teman yang paling ngertiin gue"

"Ah.. terharu dede bangs"

"Najis lo, bukan teman gue" kata Candle meledek Gilang

"Ya udah abang pergi"

"Bercanda aja,  baperan banget lo"

Gilang tidak membalas perkataan Candle. Gilang memiliki nasib yang sama dengan Candle, ia terlahir di keluarga yang broken home. Meskipun begitu, ia tidak pernah memperlihatkan perasaan sedih dan marah kepada orang, ia menutupinya dengan sikap yang nakal dan selalu tertawa.

"Gue boleh ngerokok gak?"

"Boleh"

Gilang langsung mengeluarkan rokok dan korek yang berada di saku celananya. Candle tidak menyangka kalau Gilang merokok, tanpa sadar Candle ingin mencoba rasanya merokok.

"Gilang..."

"Apa?"

"Boleh minta rokok?"

"Emang lo ngerokok?" Tanya Gilang kaget

"Enggak sih, tapi gue mau nyoba aja"

"Saran gue, lo enggak usah deh nyoba rokok. Nggak baik mending lo makan permen aja" kata Gilang memberikan Candle permen

"Ah.. gue malas sama lo"

"Ish... yasudah ini, gue udah ngingetin lo yah. Tapi kalau lo maksa mau gimana lagi" kata Gilang memberikan
Candle roko yang sedang dia isap

"Uhuk.... uhuk.." batuk Candle, yang langsung di tertawai Gilang

"Kalau enggak ngerokok, nggak usah dipaksain ngerokok" kata Gilang yang disambut lirikan mematikan Candle.

Hot girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang