Setelah kejadian kemarin, Candle tidak pernah membalas atau membaca pesan yang dikirim Candra.
Candra: Elin gue minta maaf
Candra: Tolong balas pesan gue sekali aja, jangan diemin gue kayak gini.
Candra: Elin
Itulah pesan yang selalu Candra kirim ke Candle. Dan Candle tidak pernah ada niatan untuk membacanya. Candle bertekad tidak pernah percaya sama omongan laki-laki.
...
"Elin bangun ke sekolah, kamu udah nggak sakit mama udah cek panas kamu tadi" kata mama Candle gedor-gedor kamar Candle.
"Iya mah, ini udah siap kok" kata Candle sambil berjalan keluar dengan tas yang diseret.
"Tumben udah siap, biasanya masih molor aja kamu"
"Ih mama tuh yah, terlambat bangun dikatain eh malah cepat bangun dikatain juga, pusing ah" kata Candle dengan menggoyang-goyangkan kepalanya.
Candle mulai terbiasa tidak dijemput oleh Candra semenjak mereka putus, Candle mulai terbiasa membawa mobil dibanding motor kesukaannya. Karena sekarang sedang memasuki musim penghujan.
...
"Pagi Kebi..." kata Candle memberi salam dengan menggoyang-goyangkan rambutnya.
"Pagi juga" kata seluruh kelas.
"Ini baru kelas bagus, tiap disalamin jawab" kata Candle mengacungkan jempolnya.
"Eh Elin, lo manggil kite semua kebi. Emang kebi apaan?" Tanya Nino yang duduk di depan Candle.
"Nino yang imut dan amit, Kebi itu tuh KEbon BInatang" kata Candle menjelaskan arti Kebi.
"Eh lu kira kite pada kebun binatang apa, kite itu makhluk tuhan yang paling seksi tau" kata Nino mendorong kepala Candle.
"Seksi apaan lo No? Seksian pantat gue kemana-mana. Pantesan nggak dapat cewek lo ngayal tinggi No" kata Candle sambil ketawa sendiri.
Perkelahian Nino dan Candle, jadi bahan lawakan teman dikelasnya sehingga mau tidak mau satu kelas pun ketawa.
"Candle lo punya pacar gak?" Tanya gisel.
"Kagak, emang kenapa Sel? Lo mau sama gue?" Tanya Candle dengan muka mesum.
"Tuhan ampuni sahabat dede yang berubah haluan, najis tau" jawab Gisel mencubit tangan Candle.
"Aww... sakit kampret, lo cubit seenak jidat lo yang lebar itu. Emang lo ngapain nanya-nanya gitu?"
"Itu tuh, pelatih basket yang ganteng yang tinggi putih mirip muka orang korea. Lo tau kan?"
"Iya gue tau, yang tingginya kayak tiang gitu. Emang kenapa?"
"Dia mintain nomor lo terus Elin, karena gue dengar lo punya pacar jadi gue nggak ngasih tau lo"
"Kasih aja, eh Gisel bantu gue daftar basket dong"
"Buat apaan Elin? Lo nggak mabuk kan?" Tanya Gisel mengendus badan Candle.
"Nggaklah, yang penting gue mau masuk basket titik" kata Candle dengan nada serius.
"Yasudah, nanti gue temenin lo daftar di pak guru penjas"
"Okelah"
....
Candle: Lo udah daftarin gue kan?
Gisel: Udah kok, lo besok sore jangan pulang dulu. Karena besok orang pada latihan bawa baju basket kalau lo punya kalau nggak pakai baju olahraga.
Candle: Gue punya kok, ok makasih yah memang Gisel Geblok yang terbaik😽
Gisel: Udah ditolong nggak tau diri🖕🏻
Read
Candle senang memiliki sahabat yang baik seperti Gisel, yang tau kalau Candle lagi butuh pelarian buat melupakan Candra, karena Candle masih terus membayangkan Candra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot girl
Teen FictionBagaima jika Candle Madelin yang terkenal bad girl, harus menjalani kehidupan yang keras dalam percintannya. Hingga ia bahkan rela menyerahkan segalanya untuk sang kekasih yang membuatnya menjadi Bad Girl. (18+)
