Please Don't (chapter 3)

15.8K 1.4K 222
                                    

(Suga **** POV)

"JUNGKOOK??? JUNGKOOK??"

TOKK...TOKKK...

"JUNGKOOK... INI KAKAK, AYO BUKA PINTUNYA, JUNGKOOK??"

Sudah beberapa kali aku mengetuk pintu kamarnya, namun adik kesayanganku enggan membukanya.

TOKKK... TOKKK

"JUNGKOOK??!"

Aku tetap mengetuk pintu, memanggilnya berkali-kali.

"Yoongi ada apa nak?"

Tiba-tiba ayahku datang, tak lupa membawa tas kerjanya. Sepertinya ayahku baru pulang.

"entahlah ayah, sudah lima menit aku memanggil Jungkook. Tapi, dia tak mau membuka pintunya." Ucapku dengan raut khawatir.

TOKK... TOKKK

"JUNGKOOK, BUKALAH PINTUNYA. AYO TURUN, KAKAK SUDAH MENYIAPKAN MAKANAN UNTUKMU."

Aneh, tidak ada sahutan sama sekali.

TOKK.. TOKKK...

"Jungkook, tolong buka pintunya nak. Kakakmu mengkhawatirkanmu, ini ayah Nak." Bahkan ayahku mencoba mengetuk pintu kamar adik-ku berharap adiku membuka pintunya.

"jungkook???!!" panggilku.

"Yoongi, kau tahu kenapa dia tidak mau membuka pintunya?" ayahku nampak khawatir.

"entah, ayah aku juga tidak tahu. Begitu aku pulang dari kuliah, disini sangat sepi. Aku pikir Jungkook tidur, jadi aku memasak untuknya, tapi... saat aku mengetuk pintunya. Dia tak mau membuka, apalagi menjawab panggilanku." Jelasku pada sang ayah.

"Jungkook???!!" panggilku, bahkan aku mengetuk pintu itu berkali-kali.

"ada apa sih? berisik sekali!!!"

Tiba-tiba ibuku muncul.

"Jungkook tidak mau keluar ibu." Ucapku dengan panik.

"mungkin dia mati di dalam sana."

"IBU!!" jujur aku merasa kesal, saat ibu mengucapkan kata itu, apalagi pada adik ketigaku.

"Soo Rin, jangan berkata begitu. Dia-"

"ayah, sudahlah. Mungkin dia memang mati."

"TAE HYUNG!!!" sungguh emosiku semakin meledak saat adik keduaku datang dengan santainya.

"kenapa kak? Bagaimana kalau benar-benar terjadi? Adik kesayangan kakak yang bisu itu M-A-T-I." Ucap Tae Hyung, dengan penekanan di bagian akhir katanya.

"TAE HYUNG!!!!" Emosiku semakin meledak, bahkan aku menatap tajam ke arah adik kedua-ku yang sangat kurang ajar itu. jika saja ayah tidak menahan emosiku, entah mungkin aku sudah memukul Tae Hyung hingga babak belur.

"Yoongi.. tenanglah!!!" ucap ayah yang menahan-ku.

Sementara Tae Hyung mendengus dan memutar bola matanya jengah.

"lebih baik kau pergi, dari pada kakak menghabisimu dengan bogemanku." Ucapku dingin ke arah Tae Hyung.

"heh... terserah." Dengan santainya dia menuruni tangga, disusul ibu dari belakang.

Aku menghempaskan nafasku kesal, mengusap mukaku.

"tenang Yoongi, kau tahu adikmu memang seperti itu."

"tapi dia sudah kurang ajar ayah, apalagi terhadap Jungkook." Ucapku, hatiku sesak saat adik kedua-ku dengan teganya mengatakan kalau Jungkook mati disana.

Please, Don't Hate Me (sad story Jeon Jungkook) [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang