(Suga **** POV)
Aku pun memijit-mijit tengkuk ku perlahan berharap darah ini berhenti keluar.
Aku mengambil beberapa tisu yang baru dan menyumpalkannya kembali. Sudah beberapa hari ini aku sering mimisan, tapi... tidak ada yang tahu..
Aku tidak mau membuat semua orang khawatir termasuk, adik kesayanganku Jungkook. Aku tidak mau membuat ia sedih jika, ia tahu kalau aku sering mimisan.
Sesekali aku memijat pelan tengkuk ku. Berharap mimisan ini segera berhenti.
Aku mendongakan kepalaku, dan terus menyumpal hidungku dengan tisu yang baru.
"Ayo... kumohon berhenti..." ujarku lirih.
Entah sudah berapa tisu yang kuganti, aku buang asal tisu itu di atas kasur, saat aku sibuk memijat tengkuk ku.
Tokk.... tokk.... tokkkk...
Aku mendengar suara ketukan pintu.
"Aishhh siapa dia, kenapa dia datang di saat yang tidak tepat?" aku berujar kesal, karena ada seseorang yang mengetuk pintu. dan sialanya mimisan ini enggan berhenti.
Tokkk...tokkk....tokkk....
Dengan segera aku membuang tisu yang kotor ke dalam tong sampah, dan segera berbaring di atas ranjang. Tidur dengan posisi memunggungi, entah siapa yang ada di luar kamar itu. tidak ada boleh yang tahu dengan keadaanku saat ini.
Ceklek...
Kudengar suara kenop pintu terbuka. Aku memejamkan kedua mataku berpura-pura tidur dengan cara memunggungi. Berharap siapapun itu tidak tahu dengan kondisiku.
Bahkan aku berdoa semoga mimisan ini keluar tidak terlalu banyak, lalu aku membenarkan tisu yang masih aku sumpal di lubang hidungku. Dan membenarkan selimut yang menutupi tubuhku.
Tak lama aku merasakan sesuatu, sebuah usapan lembut di lenganku.
....................
(Jungkook **** POV)
Aku berdiri di depan pintu kakak ku, namun... aku merasa bimbang saat ini. Sejujurnya aku takut, takut jika melihat kak Suga marah. Atau malah menjauhiku, aku menundukan kepalaku. Tubuhku gemetar, dan kini aku memegang sebuah vitamin untuknya. Beberapa hari ini aku agak khawatir dengan keadaan kak Suga. Wajahnya sangat pucat, dan beberapa hari ini nafsu makannya menurun membuat tubuhnya agak sedikit kurus.
Aku merasa dia sibuk akhir-akhir ini. apalagi sebentar lagi dia akan diwisuda. Mungkin karena itu dia menjadi kurang memperhatikan kesehatannya. Aku takut jika kak Suga sakit, makanya tadi aku sempat membelikan dia vitamin, agar kondisinya tetap terjaga.
Dengan perlahan aku mengangkat tangan kananku, hendak mengetuk pintu di depanku.
Tok....tokk...tokkk...
Kak Suga tidak mau membuka pintunya.
"Apakah ia sudah tidur?" batinku.
Tokk... tokk.... tokkk...
Aku menghela nafas pelan, mungkin benar kak Suga sudah tidur mengingat sekarang jam waktunya orang untuk beristirahat. Aku segera membalikan badanku, tapi....
Ah... bukannya aku sudah berniat memberikan vitamin ini? meski ia tidur setidaknya aku bisa menaruhnya di atas meja. Agar ia bisa meminumnya di pagi hari. Lalu.. dengan segera aku mencoba memutar kenop pintu.
Ceklek....
Aku agak terkejut, ternyata pintu kamarnya tidak terkunci dan ternyata benar, kak Suga sudah tidur. Kini posisinya membelakangiku. Aku mengulas senyumku, aku merasa senang kalau kak Suga baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/104306381-288-k152573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Don't Hate Me (sad story Jeon Jungkook) [END]√
Fanfiction"Tolong jangan benci aku. Berikan aku kasih sayang walau secuil dari-mu kakak. Aku menyayangimu... juga menyayangi ibu. Beri aku kesempatan kasih sayang dari kakak, kak Taehyung, maukah kau menghilangkan rasa bencimu padaku? Beri kesempatan pada adi...