04 - Home Alone?

26 13 3
                                    

Part sebelumnya...

KRING KRING KRING
KRING KRING KRING

Suara telepon rumah berdering.
Shila lantas berjalan (ga berlari karena kakinya masih terasa sakit) ke arah telepon rumah yang berada tak jauh dari ruang tamu tempat Shila dan Nico berada.

"Halo?" suara Shila memulai percakapan.

"Tunggu, Apa!!?"

***

Shila terkejut mendengar penuturan Mama nya lewat telepon rumah itu, bahwa Mama dan Naya akan menyusul Papa yang berada di Jogjakarta beberapa hari.

"Mama kok gak bilang dulu sih sama aku?"

"Gimana coba, hp kamu ditelpon gak aktif, di sms gak dijawab!"

"Iya, hp Shila mati, kehabisan baterai."

"Lah salah siapa."

"Terus aku sendirian?!"

"Mama udah minta tolong temen Mama, nanti kamu dijagain tetangga depan, lagipula dia satu sekolah sama kamu."

"Siapa Ma?"

"Namanya...Ni---, eh, siapa sih Mama lupa, oh iya Nicholas kalau gak salah."

Shila terkejut, lalu melirik Nico yang duduk di sofa merah dengan tangan yang berusaha menyingkirkan Joni.

"Jangan Ma, jangan dia, dia kan cowok, nanti aku minta temen cewek aku aja buat nginep di rumah."

"Yaudah, itu Mama udah transfer kamu uang buat seminggu ke depan kalo misalnya ada apa-apa."

"Mama kalo bisa cepet pulangnya..."

"Iya, nanti Mama usahain, kamu kalo ada apa-apa telepon Mama atau minta bantuan aja sama Ibunya Nico, dia baik kok, rumahnya juga cuma depan rumah kita."

"I-iya Ma."

"Bye sayang, tiati ya, jaga diri."

"Iya Ma, Mama juga disana tiati."

Tut tut tut.

Telepon itu berakhir, namun menyisakan beribu tanya di benak Shila, sekarang sudah terungkap mengapa Papa nya tidak bisa menjemputnya tadi.

Shila menghampiri Nico dengan wajah kesal, karena Mama nya sangat dadakan pergi ke Jogja, dan juga kesal karena Nico tidak memberitahunya jika mereka adalah tetangga.

"Kenapa Shil, kusut gitu mukanya?" tanya Nico.

"Nic..." Shila memendam kemarahannya.

"Hm," jawab Nico singkat dan masih asyik mengusir Joni dari sofa.

"KENAPA GABILANG SIH KALO KITA TETANGGAAN!?" bentak Shila.

"Hehe, slow mba" Nico malah tersenyum geli tidak jelas.

"Yaudah, gue pulang ya, jangan kangen," Nico berhasil membuat Shila tambah marah dengan penuturannya yang blak-blakan.

"Yakali." jawab Shila sebal.

"Orang gue ngobrol ama Joni," Nico membuat Shila blushing karena malu.

"IH NIC---" ucapan Shila terpotong.

"Sst, bawel banget sih." Nico segera berdiri dan memasang wajah unyu-unyu nya dan mengacak rambut Shila pelan.

"Ih apa-apaan sih, rambut gue bau nanti gara-gara lo sentuh." Shila menggembungkan pipinya lalu menata rambut hitam panjangnya yang terurai dan sedikit kusut akibat diacak-acak oleh Nico.

Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang