Dari sepulang sekolah tadi, ia tetap berada di dalam kamarnya. Berbaring di atas kasur menikmati hari hari yang lewat. Ia masih memikirkan perkataan temannya tadi. Tapi, akhirnya ia buang jauh jauh pikirannya tentang itu.
" Huh, bosen banget. " ucapnya
Ya, hari ini ia benar benar bosan. Sangat bosan. Ia hanya berbaring, mengotak atik hp, minum, makan, dan akhirnya tertidur.
•°•
Ia telah terbangun dari mimpinya. Kini, ia berdiri duduk mengumpulkan kesadaran. Ia pun membuka ponselnya. Oh, ini masih jam 16.58.
Kemudian, ia mengecek line nya. Disana, terpampang nama zio. Zio? Tak butuh waktu lama, ia langsung membuka pesan itu.
Zio.
Hai raNauraA
Ap ?Zio.
Aelah, baru bangun tidur lu ?NauraA
Eh, tau dari mana lu ?Zio.
Gua kan sulapNauraA
Bct.Zio.
Singkat amat ti, keyboard lu kurang ?NauraA
Ti?Zio.
Iya ti, kunti maksudnyaNauraA
Apa sih lu•°•
Kini, ia duduk di balkon kamarnya. Malam ini, bintang bintang bertaburan di langit. Menemani sunyinya angin malam. Hari ini, agak dingin karena memang biasanya malam disini memang cukup dingin.
Drrt drrt . .
Naura langsung saja mengambil ponselnya, mengecek siapa yang menelponnya malam malam ini.
Disana terpampang nama Zio.
'Dia kenapa sih nelpon-nelpon?'
Setelah berfikir cukup lama, akhirnya ia mengangkat telpon dari zio tersebut.
"Halo " ucap Naura mengawali.
" Hai Nau. " ucap seseorang dari seberang sana.
'' Apaansih lu? ''
" Temenin makan yuk, gabut. " ucap Zio.
'' Nggak ah, males tau nggak. "
" Terima ga terima. Pokoknya gua mau otw ke sana. " sambungnya.
'' Ih, jangan lah masa lo mau kesini? "
" Ga nerima penolakan. " ucap Zio.
" Apaan sih. Orang gua ga ma-" telepon terputus. Naura terdiam. Ia kesal. Dirinya yang tak ingin di ajak jalan malah di paksa untuk menuruti kemauannya.
Tak lama kemudian, suara motor terdengar dari depan gerbang rumahnya. Ia yakin, bahwa itu adalah Zio. Ia langsung mengambil jaketnya, dan membawa hp nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Athala
Novela JuvenilAda kala kita merasa jenuh dengan mencintai seseorang yang mencintai orang lain. Dan ketika kita mulai melupakan, dia datang membawa sejuta harapan. Apakah kalian akan tetap bertahan atau akan tetap melupakan?