Part 3 - Traktir Bakso

91 26 25
                                    

"Shil beliin gue Potabee sama Chitato, dong."

Shila tersentak ketika Abangnya tiba-tiba membuka pintu kamarnya dan mengatakan hal tersebut kepadanya.

"Apaan sih lo, Bang!"

"Ayo dong. Beliin gue Potabee yang rasa BBQ dan rumput laut sama Chitato juga. Eh, sama Lays juga deh."

"Apaan, nggak mau." ucap Shila menolak.

"Gue lagi pengen ngemil, Shil. Plis, lo kan Adek gue yang paling cantik, paling baik, paling paling, deh. Hehe," bujuk Adrian.

"Nggak mempan, Bang!" jawab Shila masih dengan nada ketusnya. Entah kenapa seharian ini bicara dengan Abangnya ini nada suaranya nggak bisa dilembutkan sedikit dan banyak menguras tenaga.

"Ah, Shila jahat. Bang Ian ngambek nih. Lapor Mama nih." rengek Adrian yang sama seperti anak TK.

"Bilang aja, Shila nggak takut."

"Ih! Yaudah, nggak gue anterin ke sekolah besok." Setelah mengatakan itu, Adrian berniat pergi dari tempat itu. Ralat, lebih tepatnya pura-pura pergi. Karena dia tau sedikit lagi Adiknya itu akan-

"Ish, Bang. Rese lo! Lagian kenapa nggak lo aja yang beli sendiri sih!" dengus Shila yang segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Nggak mau. Gue belum bayar utang gue sama mas tukang bakso di depan Alfamart. Yah kalo cuma gue sih gapapa. Lah ini sama utang temen-temen gue pasti ditagih. Ogah banget gue bayarin utang mereka. Kan mending gue beliin snack." jelas Adrian panjang lebar dan langsung dihadiahi sentilan di dahinya. Siapa lagi kalo bukan Adiknya, Shila.

"Lagian jadi orang kok suka ngutang sih, pantes jomblo." setelah mengatakan demikian, Shila langsung berlari keluar sambil menertawakan Abangnya itu.

"AWAS LO YA, SHIL!" teriak Adrian masih dalam kamar Shila.


°°°°

Semilir angin malam langsung menyambut wajahnya. Rambut panjangnya yang terurai itu, terbang kesana kemari.
 
Tak lama kemudian, Shila tiba di Alfamart di ujung kompleksnya.

Shila segera mengambil snack yang Adrian minta tadi dan juga cemilan untuk dirinya sendiri, mumpung dibayarin nih. Shila pun segera ke kasir.

"Totalnya lima puluh enam ribu rupiah, mbak." ucap penjaga kasir tersebut.

Shila segera mengambil uang yang dikiranya ada di kantung celananya.

Sudah lebih dari satu menit tapi Shila belum mendapatkan uangnya itu.

"Mbak, mau bayar nggak sih? Yang lain juga mau ngantri tuh." ucap penjaga kasir yang sudah kesal karena orang didepannya ini belum juga mengeluarkan uang untuk membayar belanjaannya.

"Umm.. bentar ya, mbak. Uangnya nyelip nih." ucap Shila yang mulai takut karena uangnya nggak ketemu-ketemu.

Oh iya. Tadi kan gue belum ambil uangnya di Bang Ian. Duh, Shila pinter deh, batin Shila.

Penjaga kasir yang melihat gelagat aneh Shila pun langsung curiga.

"Makanya kalo nggak punya uang nggak usah beli deh, mbak."

Shila semakin takut, dia tidak tau harus berbuat apa.

Baru saja Shila berniat minta maaf dan akan mengembalikan belanjaanya ke tempat semula, tiba-tiba saja seseorang menyodorkan uang seratus ribu rupiah kepada penjaga kasir tersebut.

SHILFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang