Nicole baru saja sampai di rumahnya, setelah pulang dari perusahaan Hans group.
'Menjadi asisten? Tidak buruk' pikirnya.
Dia lalu memasuki rumahnya. Dia mengernyit, rumahnya terlihat banyak orang dengan penasaran dia langsung menuju ke arah ruang tamu.
Betapa kagetnya disitu dia melihat ada Brent, Nathalia, ibu dan ayahnya serta kedua orang tuanya Brent. Nicole lalu berjalan dengan malas, baru saja dia mau melewati mereka dia langsung dihentikan oleh panggilan ibunya.
"Nicole, sini sayang!" Pinta ibunya, Nicole dengan berat hati menuju ke arah ibunya.
"Ada apa, mom? Aku sangat lelah, biarkan aku ber-istirahat sebentar saja" ucap Nicole seraya ingin pergi, namun tanganya langsung dicekal oleh ibunya.
"Duduk dulu!, sebentar saja dan sapa aunty dan uncle!" Pinta ibunya lagi, dalam hati dia merutuki ibunya itu, sudah tau itu adalah orang tua mantan pacarnya, ibunya masih menyuruh-nya untuk menyapa mereka, sudah tau dia tidak enak hati. Dia lalu menuju ke arah dua pasangan suami-istri paruh baya itu.
"Halo aunty, halo uncle" sapa Nicole sedikit mengbungkukkan badan-nya, kedua suami-istri itu pun tersenyum.
"Hai Nicole, how are you?" Tanya Janet -ibu Brent, Nicole membalasnya tersenyum.
"I'm fine, aunty" jawab Nicole
"Nicole kamu duduk dulu!" Pinta ibunya lagi, dia lalu memutar bola matanya malas dan duduk disamping ibunya.
"Nah, kami ingin membicarakan tentang pernikahan Brent dan Nathalia" kata ibunya, sesekali Nicole mencuri pandang ke arah Brent, pria itu terlihat bahagia. Dia lalu mengernyit mendengar perkataan ibunya.
"Lalu apa hubungannya denganku?" Tanya Nicole bingung, semua orang yang berada di ruangan itu menatapnya.
"Tentu saja, inikan pernikahan saudara kembarmu" jawab ibunya sambil tersenyum, dan itu membuat Nicole bertambah malas mendengar perbincangan ini.
"Jadi pernikahannya akan kami percepat menjadi dua hari lagi" kata Nick -ayah Brent, membuat Nicole langsung membulatkan matanya.
"Jadi apa kau mau menjadi pengiring pengantin wanita-ku?" Tanya Nathalia dengan nada yang membuat Nicole bertambah kesal.
Jika ada orang yang berpikir kalau hubungan kedua kembar ini akrab, maka itu salah besar, semenjak usia mereka menginjak 18 tahun, mereka tidak pernah akur dan setiap harinya selalu berdebat, dan mereka sudah bisa dibilang sebagai musuh bebuyutan.
Nicole lalu tersenyum sekilas ke arah Nathalia "maaf, aku tidak bisa karena aku harus bekerja" jawab Nicole berdiri dari duduknya.
"Kenapa tidak minta izin saja?" Tanya ayahnya sambil menyesap teh-nya.
"Tidak bisa, aku Baru saja bekerja, tidak mungkin karyawan baru, baru saja masuk sudah meminta izin, yang ada aku akan dipecat karena tidak profesional" jawab Nicole dengan wajah datar dan dingin.
"Sudah selesaikan? Kalau begitu aku permisi. Aku ingin ber-istirahat" lanjut Nicole lalu dia berlalu dari ruang tamu dan menuju kamarnya.
Untuk apa berlama-lama disana, itu hanya akan mebuatnya susah melupakan pria brengs*k itu, apalagi pria itu tidak mengatakan satu patah kata-pun padanya.
"Mungkin dia masih sakit hati" kata Nathalia sambil tersenyum miring.
"Kamu tidak boleh berkata seperti itu, dia-kan juga saudaramu. Kalau dia tidak mau menjadi pengiring pengantinmu, suruh saja temanmu yang lain, bukannya kamu sangat banyak teman?" Tanya ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED LOVE : SHE'S MINE [HTS #1 | SUDAH TERBIT]
Romance[SUDAH TERBIT] [Sebagian cerita telah dihapus] HTS#1 [HAMILTON TRIPLETS SERIES #1] Christoper Hamilton seorang billionaire terkaya di New York, CEO pemilik pabrik minyak terbesar di dunia 'Hans Oil Factory' Seorang pria yang terjebak dalam dunia mal...