Kalo suka bilang, jangan curhat lewat teman. Kalau temanmu jomblo, nanti kamu ditikung diam-diam.
****
"Lorang ngomongin gua?"
Seketika terjadi hening.
"Jah, pede banget lo, Daf" sahut Miko dengan terkikik pelan.
"Yakali. Kek gatau Dafran aja" sambung Zidan.
"Awas bapak monyet ngamuk" susul Reno bercanda.
"Udahlah Daf, ngapain juga disini. Gangguin anak orang aja, mending cari tempat duduk, pesen soto ayam, sama jus jeruk. Hm... mantap djiwah!" Ajak Zidan pada ketiga temannya.
Akhirnya Dafran, Iko, Zidan, dan Reno segera bergegas mencari tempat duduk dikantin yang masih kosong.
"Nah, itu tuh. Lumayan, deket ama cewe-cewe bahenol" celah Reno.
"Bapak lo bahenol. Cabe-cabean pasar senen mah iya" seloroh Iko.
"Sudah-sudah jangan bertengkar. Kita ini kan udah seperti saudara. Jangan sampai ada perpecahan antara kita say" Zidan berusaha mendramatiskan suasana yang malah dibalas cibiran oleh mereka.
"Ngoceh lu onta Sumbawa"
"Sa ae lu, penguin Mesir"
Sampai saat ini, Dafran belum juga berbicara, sedari tadi ia hanya diam tidak menggubris perkataan teman-temannya.
"Udah berapa lama kita jalan jir? Kok ga duduk-duduk?" Tanya Iko.
Karena sudah 8 windu berjalan, mereka segera duduk dibangku dekat abang penjual soto ayam.
"Traktir dong beb" Reno merayu-rayu Dafran yang wajahnya terlihat bosan sedari tadi.
"Bab-beb-bab-beb. Babi!" Balas Dafran ketus.
"Gele, pedes bener lu ngomong neng" Reno menggigit-gigit kerah bajunya dengan gaya balita, menjijikan.
"Canda kali" sahut Zidan.
"Oy, pada mau pesen apa? Ntar gua yang anuin" tanya Iko pada teman-temannya.
"Anu apa hayo?" Balas Reno.
"Wah, dede iko sudah tercemar pikirannya oleh Anu" cetus Zidan.
"Udah pernah nganu si Iko ama banci yang suka lewat pom bensin" kini, Dafran yang membalas perkataan Iko.
"Anjir, yang kalo ditanya namanya, jawabnya 'sugengia Talita Sumarni' itu kan?" Reno tertawa lepas saat mengetahui hal itu.
"Udah bisa nyiptain manusia aja lo, ko. Kitaorang aja belum telaten loh, masih polos-polos anjing" Ucap Zidan dengan maksud bercanda.
"Eh, parah lorang ya. Otak mesum semua, niat gua cuma mesenin soto, kok malah jadi buat anak sih?" Balas frontal.
"Halah, Rinka aja lo ajak ke kamar, matiin lampu, tutup hordeng, tutup pintu, masuk selimut pula" Ketus Dafran tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANATHEMA
Dla nastolatkówGhea suka coklat, tapi lebih suka lagi sama Dafran. -Anathema