Five

200 35 1
                                    

Pagi ini irene bangun tanpa rasa sakit. Tidurnya semalam juga nyenyak karena ia meminum obat pereda sakit itu. Hari ini adalah hari pertamanya melakukan kemoterapi. Irene mencoba untuk semangat mengawali hari perjuangannya ini. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan masuk kekamar mandi untuk bersiap siap.

Bibinya sudah menunggu dimeja makan untuk sarapan bersama. Tidak lama irene turun dan duduk di sebelah bibinya.

"Kau sudah rapi" bibi choi heran, tidak biasanya irene serapi ini saat pagi hari.

"Ah ne, hari ini ada acara di panti aku harus membantu sedikit" ini bukan kebohongan, ini memang kenyataan bahwa hari ini akan ada acara di panti sosial irene akan kerumah sakit terlebih dahulu barulah membantu di panti sosial.

SKIP.

Setelah menghabiskan makanannya irene segera memasuki taksi yang sudah menunggu didepan rumahnya. Bibinya yang menunggu dipintu mulai curiga dengan irene mengapa saat ini ia jarang sekali memakai sopir yang ada dirumah. Tapi ia mencoba menyingkirkan pikirannya yang tidak tidak itu.

"Rumah sakit ASAN" irene mengintruksikan kepada sopir supaya segera pergi.

🍃🍃🍃

Irene berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang belum ia kenal dengan baik ini.

"Nona, kenapa kau lagi yang muncul dihadapanku" irene terkejut mendengar suara yang tiba tiba muncul dari telinga sebelah kirinya. Rupanya pria ini baru keluar dari salahsatu ruangan yang ada di lorong tersebut

"Apa kau pria yang menolongku itu" tanya irene ragu karena dia sedikit hafal suara ini. Pria disebelahnya terlihat tersenyum lebar.

"Oh, ini aku,  hei aku punya nama. Mulai sekarang kau harus panggil aku chanyeol" chanyeol terlihat mempoutkan bibirnya setelah berbicara.

"Naega wae?" Tanya irene dingin. Chanyeol yang tadinya mempoutkan bibirnya berubah menjadi menganga

"Kenapa, kau bilang? Ya! Aku itu sudah menolongmu dan kau tidak memanggil aku dengan namaku, bukankah itu tidak sopan" irene hanya mengangguk anggukan kepalanya dan hendak kembali berjalan. Tapi tangan chanyeol menahannya

"Untuk apa kau kerumah sakit? Neo apayo?" Tanya chanyeol kepada irene

"Aku hanya melakukan pemeriksaan mata" irene menjawab pertanyaan chanyeol dengan sebuah kebohongan

"Kalau begitu biar aku saja yang mengantarmu" irene berpikir sejenak. Ia tidak tahu tentang rumah sakit ini dan dia butuh seseorang untuk membantunya pergi ke ruangan dokternya

"Antarkan aku keruang praktek dokter oh sehun" jawab irene setelah berpikir sejenak. Chanyeol tersenyum lebar dan tidak lama dia menggeleng gelengkan kepalanya.

"Ckckck, kau harusnya mengucapkan tolong nona" irene terlihat kebingungan, baginya kata tolong itu sebenarnya sangat sulit dia ucapkan mengingat memang sifat aslinya yang dingin tersebut.

"Tolong antarkan aku keruang dokter oh sehun" irene mengucapkan kata tolong barusan,woah. Chanyeol bisa membuat irene mengucapkan kata ini kkkkkk.

"Kajja" Chanyeol mengintruksikan kepada irene untuk memegang lengannya sebelum melanjutkan perjalanan mereka.

"Keundae nona aku sudah memberitahukan namaku kepadamu apa kau tidak berniat memberitahukan namamu kepadaku?" Irene terlihat tersenyum kecut

"Apa itu penting chanyeol ssi" sahut irene

"Yah! Tentu saja itu penting apa kau mau namamu yang tadinya bagus berubah menjadi agasshi" lagi lagi chanyeol mempoutkan bibirnya. Apakah nona ini tidak pernah diajarkan sopan santun. Huffft tidak ada satupun yang ia tahu.

Lost WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang