Six

177 30 8
                                    


“yah! Apa yang kau lakukan”  seru irene melepaskan dengan kasar pegangan tangan sehun

“aku kan sudah bilang aku akan mengantarmu” jawab sehun

“apa aku sudah mengijinkanmu? Aku tidak butuh bantuanmu” irene melangkahkan kakinya hendak keluar dari ruangan ini

“kau itu tidak sadar ya kalau kau buta. Kau bahkan tidak tau dimana pintu itu berada” sehun terkekeh, ia tidak sadar bahwa ada yang tersakiti dengan kata kata pedasnya itu. Irene menghentikan langkahnya dan tidak melakukan apa apa karena memang benar ia tidak tau dimana pintu itu berada.

“bergeserlah 2 langkah kekanan lalu majulah 4 langkah” dengan langkah yang masih ragu ragu irene mencoba melakukan apa yang dititahkan sehun

“lama sekali kau ini” sehun menarik tangan irene dan meletakkannya di handle pintu. Dengan segera irene menarik tangan sehun yang hendak beranjak dari pergelangan tangannya.
Sehun menatap irene yang masih memegang tangannya sedangkan irene hanya menatap pintu yang ada didepan mereka

“to..long antarkan aku” lirih irene dengan kata tolong yang masih mengganjal. Sehun tersenyum melihat itu ‘cih tidak ingat dia apa yang tadi ia katakan’ pikir sehun
Sehun dan irene saat ini berjalan menyusuri rumah sakit yang besar dengan tangan irene yang sudah dikaitkan di lengan sehun. Seperti biasa irene sangat takut dengan tempat keramaian seperti ini.

“sudah sampai” tak seperti irene, sehun merasa berjalan dari ruangannya ke depan rumah sakit sangatlah singkat. Ya, mungkin dia menikmati perjalanan dengan ireme yang sebenarnya itu adalah perjalanan yang membosankan.

“bisa aku minta tolong carikan aku taksi?” sebelum sehun meninggalkannya irene menahan sehun dan meminta bantuan darinya, rupanya irene mulai terbiasa dengan kata tolong ini.

“woah ternyata saat kau bisa meminta tolong langsung banyak yang kau minta ya” sahut sehun dan lagi lagi ia terkekeh

“kalau tidak mau yasudah” irene melangkahkan kakinya hendak pergi mencari taksi sendiri tetapi sehun mencegahnya

“tunggu disini jangan pergi kemana mana” sehun berjalan meninggalkan irene.
                             🍃🍃🍃

Setelah 5 menit menunggu, sehun kembali datang menghampiri irene tapi kali ini ia telah membawa mobilnya bersama dia. Sehun turun dari mobilnya dan menghampiri irene lalu membawa irene masuk kedalam mobilnya.

“wae? Kenapa kau mengantarku” tanya irene dingin

“aku tidak bisa menemukan taksi didepan rumah sakit tadi” elak sehun. Sebenarnya sehun masih penasaran dengan wanita buta yang dingin ini. ya,ini mungkin lebih baik daripada pulang sendirian dan tak tau apa apa pikir irene.
Jadilah irene dan sehun saat ini berada didalam mobil yang sama. Irene dan sehun masih saling diam didalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang ini.

“turunkan aku di panti sosial”

“kenapa tidak turun dirumahmu?” sehun memicingkan alisnya

“bukan urusan anda sehun ssi” sahut irene singkat membuat sehun bungkam.
Terjadilah keheningan lagi didalam mobil yang mereka tumpangi.

“irene ssi, apa keluargamu tidak tau kau sedang sakit?” pertanyaan ini mengagetkan irene, irene yang tadinya melamun mulai mengarahkan kepalanya ke sumber suara.

“kenapa kau tiba tiba tanya ini?, jangan kau kira aku mau memberitahumu apa saja karena aku adalah pasienmu dan mungkin kau menganggap bahwa kita ini dekat” irene menjawab tetap dengan nada dinginnya. Memang mereka menjadi lebih dekat ketika irene meminta tolong kepada sehun untuk mengantarkan obatnya yang lalu kerumahnya.

“yah!cihh rupanya kau ini tetap tidak sadar juga ya. Sudah berapa kali aku bilang sadarlah kau itu hanya wanita cacat yang membutuhkan orang lain. Aku menanyakan ini karena kau butuh dukungan dari kerabatmu jika keluargamu saja tidak tahu kau sedang sakit bagaimana kau bisa selamat dari kematianmu” wah ini adalah kalimat terpedas yang pernah irene dengar, selama ini ia hanya disanjung sanjung oleh orang lain meskipun ia cacat karena ia mempunyai kekayaan tapi baru kali ini ia mendengar seseorang mengatakan sebuah kejujuran yang menyakitkan.

Irene segera mengusap air matanya yang mengalir begitu saja dengan kasar, ia sangat tidak terbiasa dengan kalimat pedas seperti tadi. Sebenarnya irene hanyalah seorang perempuan yang sangat rapuh, jadi sekali saja kau coba goyahkan mungkin itu akan membuatnya roboh. Sehun yang mengetahui irene sedang menangis, ia merasa bersalah sudah mengatakan hal yang menyakitkan padanya, sehun pun menepikan mobilnya.

“mianhae jika perkataanku tadi menyakitimu” lirih sehun

“aniyo,aku sama sekali tidak terpengaruh dengan kata katamu” sehun menahan tawanya ‘tidak terpengaruh apanya,aku melihatmu menangis bodoh’ batin sehun

“syukurlah kalau memang kau tidak terpengaruh. Tapi memang beginilah aku selalu membangun orang dengan kata kata pedasku” sahut sehun dengan nada sombongnya irene terlihat diam tapi di batinnya ia berkata ‘membangun orang katamu?,aku hampir menangis sesenggukan karena kata kata sialanmu itu brengsek’

Merekapun melanjutkan perjalanan mereka menuju panti sosial.

“sampai” irene mencoba melepaskan safe beltnya tapi ia tidak berhasil, sehun yang melihat irene kesusahan segera membantu irene melepaskan safe beltnya itu

“gumawo” kata irene singkat sembari turun dari mobil sehun.
Sehun tidak langsung menancap gas ketika irene sudah turun, ia melihat atau lebih tepatnya mengawasi irene sampai irene benar benar masuk kedalam panti sosial tersebut.
Ponsel sehun bergetar didalam saku jas dokternya

“ne saya segera kesana” sehun memutuskan sambungan

“sial, aku lupa hari ini ada operasi” sehun memasukkan ponselnya kembali dan menancap gasnya dan mobilnya ini pun melaju dengan kecepatan tinggi.

                              🍃🍃🍃  
        
Sehun berlari memasuki rumah sakit. Hari ini ia mempunyai jadwal operasi dan dia telat, tentu ini akan berakibat fatal mengingat minggu lalu sehun terlambat juga memasuki ruang operasi dan sudah mendapat peringatan dari kepala Hwang, apa jadinya jika kali ini ia terlambat juga.

“Sehun-ah” teriak seorang wanita, ia berlari mendekat kearah sehun.
“oh,mianhae krystal ssi aku buru buru saat ini, kau tunggu saja diruanganku ne, aku sudah terlambat” titah sehun kepada seorang wanita dengan nama krystal dan setelah itu ia kembali berlari menuju ruang operasi, sedangkan perempuan yang bernama krystal ini berjalan memasuki ruangan sehun.     
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc~

Sebenernya UN nya blom slese tapi pengen update ehehe 🙆

Jan lupa vote and comment 💞

Lost WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang