Ten

391 30 3
                                    



Kanada, Amerika Utara

"Tuan Choi, ada panggilan masuk yang akan saya sambungkan" ucap sekretaris tuan Choi dari telepon

...

"Hallo" buka tuan Choi

"Omo.... sudah lama sekali tidak mendengar suara beratmu itu"

"Nugu eyo"

"Waahh kau rupanya tidak ingat aku, choi siwon ssi"

"Apa maumu, kenapa kau tiba tiba menghubungiku?" Setelah beberapa saat tuan choi menyadari bahwa ini adalah suara kakak tirinya

"Apa aku tidak boleh menghubungi adikku tersayang ini"

"Kalau ini tidak penting aku akan menutupnya sekarang"

"Irene, anakmu itu, ada di korea kan sekarang"

"Yah! Jangan berani berani kau menyentuh anakku brengsek, katakan apa maumu!" Tuan choi bangkit dari duduknya, mukanya sudah merah dan terlihat matanya bersulut sulut

"Entahlah, aku tidak yakin apa yang saat ini aku mau, rupanya aku hanya ingin bermain main denganmu dulu"

"Sekali saja kau menyentuh irene, aku akan menghancurkanmu"

"Aku tunggu itu hahahahaha"

Tuan Choi membanting gagang telepon dan mengusap kasar mukanya. Saat ini terlihat sekali bahwa tuan choi sedang frustasi, bagaimana tidak, kakak tirinya yang sudah lama tidak ada kabar tiba tiba menelepon dan mengancam. Yang membuat tuan choi semakin frustasi adalah kakaknya itu membawa bawa irene, anak semata wayangnya yang sangat ia sayangi.

Dengan buru buru tuan choi mengeluarkan ponselnya dan menghubungi adiknya.

"Minah-ya"

"Oh, ada apa?"

"Kau dimana sekarang"

"Aku sedang di Jepang"

"Shit"

"Ada apa ini"

"Pulanglah"

"Tapi urusanku belum selesai"

"Tadi seungho menghubungiku dan dia mengancam dengan membawa bawa irene. Pulanglah dan jagalah irene dulu, setelah urusanku selesai disini aku akan mengunjunginya"

"Aissshhh, pria itu"

"Baiklah aku akan pulang"

🍃🍃🍃

Sehun dan irene sedang duduk menikmati semilir angin di tepi sungai han. Matahari tepat diatas kepala mereka, tapi tetap saja terasa sejuk karena pepohonan yang mampu menetralisir kegerahan menjadi kesejukkan di siang hari.

Sehun terus menatap irene yang sedari tadi mengadahkan kepalanya. Wajah irene terlihat semakin cantik ketika cahaya matahari mengenai wajah mulus itu. Membuat sehun tersenyum tipis melihatnya.

"Ini adalah tempat favoritku dan eoma ketika aku masih kecil dulu, sambil melihat bintang saat malam hari disini" sehun sedikit terkejut dengan kata kata irene barusan

"Emmm, ini memang tempat yang indah" sahut sehun

"Tapi aku yakin saat ini eoma sudah berada ditempat yang lebih indah dari ini" sehun menatap irene dalam

'Sebegitu beratkah penderitaan gadis ini? Ia benar benar harus menghadapi ini sendiri tanpa eoma dan appanya' batin sehun

"Sehun-ah, apa kau percaya tentang harapan" sehun mengangkat satu alisnya, berusaha mengetahui apa maksud gadis ini menanyakan itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang