Vijf

112 12 1
                                    

"Kyla apa kau tidak mengerti dengan apa yang kuucapkan? Aku menyuruhmu untuk menungguku perform lalu setelah itu kita akan dance bersama. Tapi kenapa kau malah dengan Martin?" Tanya Andrew dengan menggebu. Bibir ku seketika membeku. Entah apa yang harus ku katakan pada Andrew.

"A-ku.....aku hanya..." Yep aku berbicara dengan gugup. Congrats Kyla sekarang kau sudah memalukan dirimu sendiri di hadapan Andrew. 'Hei dia terlalu intens menatapku!Jadinya kan aku malu!' Ujar gadis batinku protes.

"Oh Sorry Kyla aku tidak bermaksud untuk mengintrogasimu" Ujar Andrew yang melihat kegugupan dari gelagat ku.

"It's okay" Ujar ku sambil tersenyum simpul.

"C'mon dance with me" Kata nya lalu setelah itu dia menarik pinggang ku menuju lautan manusia.

Tiba disana Andrew berdiri tepat dibelakangku. Dia menggerakan badannya yang memang sudah sangat menempel dengan punggung ku. Ku gerakan tubuhku mengikuti irama nge-beat ini. Saat sedang asyik menari kulihat pemandangan Martin yang sedang mencium ganas perempuan tak diketahui. Dengan reflek aku langsung membalikan badanku menjadi berhadapan dengan andrew lalu setelah itu aku melakukan gerakan-gerakan kecil.Tangan ku pun tidak tinggal diam. Ku buat pola melingkar didadanya yang bidang. Entah setan apa yang merasuki ku sampai berani melakukan hal seperti ini. Tapi jika kupikir kembali mungkin ini hanya efek alkohol.

"Jangan menggodaku Kyla" Ujar Andrew sambil terkekeh kecil.

"Aku tidak menggodamu.Hanya Bergoyang sedikit tidak masalah bukan?"

Saat sedang asyik berjoget. Rasa pening tiba-tiba menjalar ke kepala ku.

"Andrew kau tampan" Kata ku dengan suara kecil menahan pening.

"Semua orang juga tahu itu" Ujar nya dengan bangga.

"Andrew?" Kata ku lagi.

"Hm.."

"Sepertinya aku mau pingsan" Dan setelah mengucapkan kata itu kegelapan menjalari ku.

-
-
-

"Kyla kau sudah bangun? Oh Syukurlah" Terdengar samar-samar suara Taylor.

"Tay....aku mau minum" Kata ku dengan suara serak.

"Tunggu sebentar" setelah itu dia pergi dan kembali dengan membawa segelah air."Minum ini" Kata Taylor.

Aku langsung meneguk air mineral tersebut sampai tandas. Saat telah selesai aku langsung menyimpan gelas di nakas.

"Kyla apa ini pertama kalinya kau mabuk?" Ujar suara bariton. Saat kulihat ternyata itu Andrew. Kutundukan kepalaku. Aku benar-benar malu. Pasti nanti di asrama aku menjadi bahan lelucon karena di umur 19 tahun baru pertama kali meminum alkohol.

"Iya...kenapa aku pingsan?" tanya ku lagi.

"Itu hanya efek kecil dari orang yang pertama kali minum alkohol. Nanti juga kau akan terbiasa" Ujar Andrew dengan senyuman yang terbit dari bibirnya.

"Apa aku merepotkan mu?" Tanyaku lagi. Kami hanya berdua dikamar ini. Taylor juga entah kemana.

"Tidak sama sekali. Oh btw 1 jam lagi aku akan pergi.Kau tahu bukan kami kesini hanya untuk melihat konsestan dan kita bertemu lagi saat menjelang eliminasi" Ujar Andrew dengan raut wajah sedih.

"Hei tak apa kita pasti akan bertemu lagi. Akan aku buktikan padamu bahwa aku bisa menang di sesi eliminasi" Kata ku dengan penuh percaya diri yang mana membuat Andrew tertawa kecil.

"Baiklah aku percaya kau pasti bisa. Ada hal yang harus ku urus. Aku akan kebawah sebentar" Kata nya. Setelah itu Andrew pergi.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 8 pagi. Aku harus mandi dan setelah itu aku langsung melangkahkan kaki ku menuju kamar mandi. Kubuka semua pakaian yang menempel pada tubuhku dan mulai memasukan diri kedalam bathup yang penuh dengan air hangat.

-
-
-

"Kyla aku akan pergi. Jangan merindukan ku okay" Sambil memeluk ku Andrew terus berucap hal-hal yang memalukan. Aku membalas pelukan nya dan sesekali terkekeh kecil.

"Aku tak akan merindukan mu kau juga tahu itu" Setelah melepas pelukan aku berkata sambil menaik turunkan sebelas alis ku.

Disini penuh dengan para dj yang akan kembali pergi. Angel-angel disini juga tak kalah sibuk. Ada yang mengobrol dengan salah satu dj ada juga yang sedang berfoto bersama. Saat kulihat sekeliling ada Taylor yang sedang bercanda ria bersama Martin. eeh tunggu dulu! Martin?! Kenapa dia terlihat sangat ramah kepada orang lain. Sedangkan melihat senyuman nya pun aku belum pernah. Lalu pemandangan yang kembali terlihat Martin memeluk pinggang Taylor dengan sangat erat.

'kok jadi panas gini' Gadis batin ku mengelap kening nya yang sama sekali tidak berkeringat. Lalu yang panas disini apa?

Cup

Reflek aku mencium pipi Andrew. Kalian boleh memanggil ku gadis murahan sekarang. Karena sudah menjadi fakta aku mencium laki-laki duluan! Kuintip Martin dari balik punggung tegap Andrew lengkap dengan bibir ku yang masih menempel pada pipi nya. Dan saat kulihat Marin sedang melihat kearahku dengan pandangan yang sangat tajam dan juga sarat akan kemarahan. 'kok aku jadi pede banget yaa?' tanya gadis batinku sambil mengetuk-ngetuk kening nya seolah sedang berfikir. Tapi memang benar Martin terlihat seperti orang yang sedang marah besar. Dari sorot matanya yang tajam dan juga bibir yang menipis. Apa mimik nya sudah masuk kriteria orang yang sedang marah? 'Lain kali aku akan membeli buku psikologi yang mengajarkan tentang membaca mimik muka'Kembali gadis dalam batin ku bersuara.

Apa aku sudah melakukan tindakan yang salah? Kenapa aku jadi takut melihat sorot mata nya. Seolah tersadar aku langsung memundurkan tubuhku dari Andrew. Gosh pasti aku memerah!

"M-maaf Andrew aku tidak ber....."

"Kamu Blushing" Dan yeah Andrew melihatku Blushing! Memalukan sekali!

"A-ah tidak juga" dengan gugup aku menundukan wajahku tidak siap jika bertatapan dengan mata Andrew.

"Aku akan pergi sekarang" Andrew langsung memeluk ku sekali lagi lalu setelah itu dia mengecup pipi ku dengan singkat.

"Andrew!" teriaku protes. Kupasang wajah garang Level 10 ku.

"Kau lucu!Jangan lupa hubungi aku!" Teriaknya lengkap dengan terkekeh kecil sambil berlari.

"Tidak akan!" Sambil mengerucutkan bibirku.

"Tak apa aku akan selalu menghubungi mu Kyla Miller" Ujar Andrew sambil melepaskan Kissbye yang mana langsung kutangkap dan dimasukan kedalam dadaku (Hati).

Akupun melepaskan Kissbye kearah nya. Saat Andrew akan menangkap tiba-tiba Martin datang mengobrol dengan Andrew! 'Yaa kalo gini kan kissbye nya kena Martin' Protes gadis batin ku. 'Tak apa itu kan hanya bayangan' Kutenangkan gadis batin ku yang memberenggut. Okay kalian boleh memanggul ku 'Gadis gila yang berbicara sendiri'

Kulemparkan senyum tulus terakhir ku kearah Andrew.

-
-
-

"Okay apa kalian sudah puas menertawakan ku?" Dengan jengah.

"Tidak kami tidak pernah puas Kyla....Hihihi" Kata Daisy.

"Tapi itu benar-benar memalukan. Pingsan didepan seorang Andrew Taggart" Kata Taylor.

"Tak apa-apa lagian aku tidak merepotkan Andrew. Dan sepertinya juga berat badan ku tidak terlalu berat" Kata ku

"Hei yang menggendong mu saat pingsan itu Martin. Bukan Andrew" Tukas Bethany.

"Hah kok bisa Martin?" Tanya ku.

"Sebenernya Andrew sudah akan menggendongmu. Tapi Martin datang dengan tergesa-gesa sambil merebut paksa mu dari dekapan Andrew. Jadinya yaa yang menggendong mu itu Martin Bukan Andrew" Jelas Bethany yang mana membuat ku bertanya-tanya.

Apakah benar Martin yang menggendongku? Tapi kenapa bukan Andrew?

BAD LIAR |  #1 Boyfriend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang