4 Hari kemudian...
Las Vegas....
"Kyla siap dengan pertunjukan pertama kita?"Tanya Taylor.
"Entahlah Tay di satu sisi aku siap, di sisi yang lain aku takut"
"Kita pasti bisa!Ayo kita buat orang lain tergoda dengan goyangan kita!"
Taylor menariku menuju wardrobe.Disana sudah tersedia banyak sekali baju tak layak pakai, Seperti Bikini yang aneh-aneh.
"Kalian menggunakan baju ini"Kata seorang perempuan.
Taylor menariku menuju panggung yang masih sepi.
"Hei hentikan!"Kataku sambil berteriak. Ya tuhan Taylor pasti sudah gila! Di panggung banyak sekali Dj! Kucuba untuk menutup asetku tapi itu sama saja tidak berguna.
"Tunggu sebentar aku akan membawa bendera dulu"Setelah itu Taylor berlari dengan santai. Apa dia tidak punya malu? Tak selang beberapa lama Taylor datang dengan membawa dua Bendera Ultra. "Pegang ini!"Perintahnya.
"Okay"
"Martin! Bisakah kau mengambil gambarku bersama Kyla?"Teriak Taylor dengan tiba-tiba.
Respon tubuhku tiba-tiba mendesir takut. Ya tuhan aku takut! Aku mau pulang. Mengingat bayanganya yang kejam saja mampu membuat kedua lututku melemas.
"Tay...Aku tidak mau aku mau pulang" Suaraku mencicit kecil.Aku tidak berani menatap kearah depan.
"Hei kau kenapa?"Tanya Taylor.
"Aku mau pulang Tay...." Kembali rasa panik melandaku. Kuintip dari bulu mataku dan Martin terlihat sedang memandangku dengan insten dan juga tajam. Aku benar-benar takut saat ini.
"Kyla setidaknya kita harus mengabadikan moment ini. Ini adalah hari pertama kita Kyla. Aku mohon hanya sekali setelah itu kita akan pergi"Taylor mengusap bahuku dengan pelan.
Kuhembuskan nafasku sekali lagi dan mencoba menyemangati diri sendiri. "Baiklah hanya sekali" Kucoba berani memandang kedepan dan tatapan kami langsung beradu. Dia menatapku dengan sangat lama dan sebisa mungkin aku menatap kearah lain.
"Okay one two three"
Cekrek
"Thank you Martin!" Kata Taylor.
"Yeah,Kyla kau tidak mau mengucapkan terimakasih kepadaku?" Martin menatapku dengan pandangan sinis. Yang mana membuat perasaan takutku semakin menjadi besar.
"Terima kasih" Aku tidak berani menatap matanya.
"Uhh, Itu tidak sopan mengucapkan terima kasih tanpa menatap matanya" Kata Martin lagi.
"Whatever" Entah keberanian darimana yang menghinggapi ku. Tetapi setelah berucap ketus aku memberikan bendera ke Taylor dan pergi begitu saja. Dapat kurasakan tatapan menusuk serta dengan amarah Martin kepadaku. Tapi sekali lagi aku berusaha untuk tidak peduli dan tak terlihat takut. Dia mungkin bisa merebut mahkotaku. Tapi aku akan menunjukan bahwa aku bukanlah wanita lemah.
Kulihat ada Andrew yang sedang berbincang bersama 2 pria dan aku tidak tahu namanya. Aku menghampiri Andrew
"Andrew apakah aku boleh meminjam jaketmu?" Tanyaku dari balik punggunya. Dia menatap kearahku dari atas kebawah. Wajahnya benar-benar terlihat bodoh sekaligus menggemaskan kau harus lihat ini.
"Woah, it's that you Kyla?"
"Tentu saja ini aku. Aku pinjam jaket mu Andrew" Aku memberenggut.
"Cihh gadis manja"Kata Martin tiba-tiba yang entah dari kapan ada disini.Yang kulakukan hanyalah menundukan kepalaku tidak berani menatapnya.
"Martin kau salah besar. Dia menggemaskan" Kata laki-laki berambut pirang.
"Gadis menggemaskan yang sexy" Kata laki-laki berambut coklat kehitaman sambil menatapku dengan terang-terangan. Andrew dengan bergegas memberikan jaketnya dan tak lupa membantuku memasangkan jaketnya.
"Andrew mereka berdua siapa?" Tanyaku dengan berbisik kecil sedangkan Andrew terlihat serius dengan menaikan resleting jaketnya kepadaku.
"Yellow Claw"Katanya lalu setelah itu tersenyum dan mengacak-acak rambutku.
"Hey man. Itu pacarmu?" Tanya laki-laki berambut pirang.
"Yes she is. dan kau tidak punya kesempatan untuk menggodanya Blonde"Kata Andrew. Yang kulakukan hanyalah terdiam seperti orang bodoh.
"C'mon Dickhead! Yellow Claw sebentar lagi perform" Kata Martin dengan berteriak.
"Ouch. He is a Savage"Kata laki laki berambut coklat
"Kau benar. C'mon"Lelaki berambut pirang pergi dan disusul dengan lelaki yang satunya lagi.
"Siap dengan pertunjukan pertamamu?" Tanya Andrew dengan semangat.
"Tentu saja!" Kataku dengan tak kalah semangat. Aku melompat-lompat kesenangan dan dibalas dengan pelukan dari Andrew.
-
-
-"Kyla kau mengagumkan!" Sorak Andrew.
"Tidak juga. Taylor yang paling ahli dalam hal menari"
"Kau tahu? Aku tidak bisa fokus bermain Disk Jokey . Bokongmu benar-benar kencang" Kata salah satu dj bernama Calvin Harris.
"Bokong kencang yang menggiurkan" Kata Alex Pall, partner Andrew.
"Uh...Hentikan" kataku dengan memegang kedua pipiku. Sontak semua orang menertawakanku.
"Eeh Taylor kemana?" tanya Andrew.
"Benar aku tidak melihatnya" Kata Calvin.
"Barusan tadi aku lihat dia sedang makan malam dengan Martin" Zedd tiba-tiba datang membawa kantung besar berisi makanan.
"Ooh.....bersama Martin" Kataku.
"Ayo kita makan" Andrew menggangguku yang sedang termenung.
"Yaa Okay" Aku berusaha tersenyum kecil.
***
Ini ga di edit maaf kalo ganyambung sama banyak typo
Part ini pendek banget yaa
Insyalloh kedepannya aku bakal berusaha nulis yang rajin lagi kaya dulu
Jan lupa buat vomments yaa!
Sincerely yours
Shanty
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR | #1 Boyfriend Series
Roman d'amourTrilogy Of: Martin - Justin - Luke Mempunyai kehidupan yang sangat sederhana dan hidup sebatang kara bukanlah hal yang mudah. Bisa saja dia menjual tubuh nya yang indah itu kepada pria hidung belang. Tapi perempuan berhati tulus dan anggun itu tidak...