Drie

115 12 4
                                    


Suasana disini sangat mencekam. Sedari tadi Martin melihat kearah ku dengan pandangan marah dan pandangan yang tak dapat ku mengerti. Akibat gugup dengan reflek aku langsung menggigit bibir bawah ku. Hal selanjut nya yang membuat ku semakin takut adalah dia menggeram. Tidak kah itu aneh? Kenapa aku gugup dia malah menggeram?

"M-maafkan a-aku?" Ya tuhan kenapa berbicara saja aku jadi terbata-bata dan sial nya aku masih terengah-engah. Kenapa jantung ku berdetak dengan kencang?! Ya tuhan tatapan mata nya membuat ku mati kutu. Martin tidak menjawab pertanyaan ku melainkan terus menatap ku dengan menaikan sebelah alis nya. Aku yang baru sadar bahwa tangan ku masih berada di dada nya langsung ku lepas. Dan kalian tahu apa respon dia saat aku melepaskan tangan ku?! Dia malah terlihat dua kali lipat lebih menyeramkan. Kenapa aku jadi serba salah seperti ini?!

Tiba-tiba datang salah satu laki-laki -yang sudah kupastikan dia dj juga- kearah kami.

"Martin seperti nya kita harus pergi" kata nya dengan pandangan kearah ku terus. Tanpa kusadari martin pergi begitu saja. Kenapa dia sangat dingin dan kaku? Perasaan saat aku men-stalking media sosialnya foto-foto nya banyak tersenyum.

"Maaf kan martin. Dia memang seperti itu" kata nya sambil terkekeh kecil dengan suara yang lembut.

"E-eh tidak apa-apa ini juga salah ku" kata ku dengan muka merona entah kenapa.

"Hei kau blushing" kata nya dengan memegang sebelah pipiku yang reflek membuat bola mata ku membesar. Setelah itu dia mengusap kening ku dan juga leherku. "Kau berkeringat" lanjut nya. Ya tuhan berarti tadi dia mengusap keringat ku?!

"E-eh terima kasih hm..." kata ku dengan muka yang pasti sudah semerah kepiting rebus dan sekarang aku bingung! Siapa namanya?!

"Aku andrew" kata nya seperi membaca pikiran ku.

"i-iya terima kasih A-andrew" kata ku dengan malu-malu. Aku tidak bisa jika dilihat oleh banyak orang! Yang kulakukan hanya bisa menundukan kepala ku.

"Okay. Kau sedang apa disini? Dan siapa nama mu?" Tanya nya lagi. Dengan muka yang tersenyum menawan.

"Aku salah satu konsestan disini. Dan nama ku Kyla"

"Benarkah? Wajah mu masih terlihat muda dan wangi mu juga sangat manis. Apakah benar kau mengikuti kompetisi ultra angel?" Ulang nya lagi.

"Iya itu memang benar. Dan hanya ini satu-satunya jalan" kata ku dengan tersenyum tulus. Seketika raut muka nya berubah menjadi tak terbaca. Kami saling bertatapan saat ini dan....

"Andrew aku ragu kau yang menyuruh pergi!" Teriak seseorang dari belakang kami. Dan serentak semua orang menatap kearah teriakan tersebut. Dan ternyata yang berteriak adalah Martin. Kenapa wajah nya jadi lebih kaku dan rahang nya mengeras?

"Martin? Kau masih disana? Dari kapan?" Tanya Andrew

"Dari saat bocah kecil itu blushing" kata nya setelah itu pergi begitu saja.

"Okay aku harus pergi. Ku harap kita bisa bertemu lagi Kyla" kata nya pergi dengan tersenyum bersama rombongan dj lain nya. Pikiran ku masih nge blank dan tiba-tiba ada yang berteriak kencang.

"KYLA!! Kau baru saja MEMELUK MARTIN!!" Dan ternyata itu adalah Taylor. Dia berteriak ditambah uring-uringan seperti gemas. "Kau adalah gadis yang beruntung! satu hari memulai training dan sudah memenangkan 2 dj sekaligus!! aku bangga pada mu" kata nya lagi setelah itu memeluk ku dengan kencang. ralat bukan memeluk akan tetapi menerjang! dia berlebihan.

"ya tuhan apa itu Andrew Taggart?!"

"lutut ku melemas!! mereka semua tampan!"

"ouch sepertinya aku 'basah'"

BAD LIAR |  #1 Boyfriend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang