Angin malam mulai menusuk tubuh, namun tampaknya orang-orang tidak terlalu memperdulikannya karena jalanan masih ramai oleh lalu lalang kendaraan yang terlihat seperti rombongan semut sedang jalan-jalan keliling kota.
"Itu di depan belok kanan, ntar ada gang gede di sebelah kiri."
Motor itu mengikuti arahan penumpangnya. Berbelok ke kanan dan akan memasuki gang yang terlihat sepi.
"Berhenti disini aja."
Sekali lagi motor itu mengikuti keinginan penumpangnya untuk berhenti tepat di depan gang. Gadis itu turun seraya melepas helm lalu memberikannya pada yang punya.
"Nih. Makasih."
"Bayar. 12500."
"Dih apaan."
Gadis itu segera berbalik meninggalkan lelaki yang sekarang menatap kepergiannya.
Segera setelah itu dia kembali bergabung dengan rombongan semut.
--------
"Ki, Kiana tunggu!"
Merasa namanya dipanggil, dia berbalik dan melihat seseorang berperawakan cukup 'imut' menghampirinya.
"Pagi Ki, hehe." Senyumnya mengembang.
"Pagi juga."
Dia melanjutkan perjalanannya ditemani gadis berambut coklat yang sekarang asik melihat sekitar.
"Udah ngerjain tugas Pak Wito belum?"
"Udah dong Ki, rajin sekarang gue." Dari nada bicaranya bisa terlihat dia membanggakan dirinya sendiri.
"Bagus deh. Ada peningkatan lo Vin."
"Iya lah harus. Eh kantin bentar yuk, gue lupa ga bawa minum biar sekalian."
Tanpa menunggu jawaban, Vinny menarik Kiana menuju kantin. Kantin sudah cukup ramai meskipun ini masih pagi.
"Bu, air mineral botolnya satu." Ucap Vinny dengan nada bicaranya yang khas.
"Saya juga satu bu."
Diambilkannya dua botol air mineral.
"Ini bu. Makasih ya bu."
"Makasih juga neng. Ini a minumnya."
"Makasih bu. Dibayarin dia ya bu."
Merasa ada yang menunjuk dirinya, Kiana segera menoleh dan mendapati Bagas yang sedang membuka air mineral itu.
"Eh apaan? Kok gue? Kan lo yang beli, mana ada gue yang bayar."
"Lo kan ada hutang sama gue 12500, nah bayarin dah tuh 3000 berarti hutang lo ke gue tinggal 9500. Oke? Sip."
Setelah mengacungkan jempolnya, Bagas berlalu pergi meninggalkan Kiana yang kini melongo.
"Gila ya tuh orang. Mana ada gue hutang sama dia." Ujar Kiana sambil mengeluarkan uang sejumlah 3000 rupiah dari saku seragam sekolahnya.
-------

KAMU SEDANG MEMBACA
Around
Teen FictionTidak perduli akan sekitar memang menyenangkan. Tak usah pusing memikirkan orang lain, tak perlu mengeluarkan tenaga dan pikiran hanya untuk hal-hal yang mungkin 'tak penting'. Tapi dibalik itu, ada seseorang yang mengharapkan kehadiran dirimu untuk...