Chapter 08

5 0 0
                                    

Aku membawa barang curianku pada Jefri. "Aku hanya dapat ini hari ini", kataku menunjukan beberapa barang antik yang sekiranya bisa dijual.

"Kau cukup piawai dalam hal ini. Bahkan kau melebihi pendapatanku tiap hari, kau memang hebat!", Katanya memuji Aswes.

Ia membawa kantong plastik edisi makanan yang di bungkus. Dia menaruhnya didepan hadapan Aswes. Mereka ingin makan bersama di sebuah bale.

"Baiklah, mungkin beberapa hari lagi cukup untuk mengikuti pertandingan bawah kota bulan depan. ", Jelas Jefri.

"Berapa uang yang kau perlukan?", Tanya aswes.

"Aku minta maaf kalau kau harus ikut mengumpulkan uang untukku bertarung. Aku butuh 25 juta untuk bertaruh pada pertandingan itu.", Jawab Jefri.

"Tak perlu sungkan. Kau adalah sahabatku. Kita lalui semua ini bersama, sobat", kata Aswes.

"Tapi tenang! Aku akan melatihmu! Kau juga akan jadi petarung gelap, bukan? Jika kau mau kau bisa bertarung 2 Minggu lagi, Karna aku punya kenalan yang punya anak buah dan berani bertarung dengan petarung amatir", Jelas Jefri.

"Tidak-tidak aku punya seseorang untuk balaskan denganku", jawab Aswes.

"Kau berfikir balas dendam?", Jefri mencoba mengobrol lebih jauh.

"Oh tidak! Aku pikir aku tidak bisa beraksi besok. Karna aku akan bertemu seseorang.", Kata Aswes senang. Ia baru teringat seorang cina yang ingin mengajarkannya beladiri.

"Kau ingin bertemu siapa, anak kecil? Kau masih terlalu muda untuk pacaran.", Kata Jefri tertawa.

"Tidak! Tadi saat aku selesai mencuri ini semua. Aku ditikam 2 orang yang berniat mengambil tas ini..",

"Lalu?", Jefri heran.

"Mereka memukulku, dan berhasil mengambil tas ini. Namun, seseorang cina menolongku dia ahli bela diri. Dia piawai dalam beladiri. Dia mengalahkan 2 musuh hanya dengan beberapa gerakan yang bisa dihitung menggunakan garis jari.", Jelas Aswes.

"Beladiri cina? Itu memang beladiri yang hebat. Lalu kenapa dengan orang itu?", Tanya Jefri.

"Aku memintanya untuk mengajari aku beladiri cina. Besok ia ingin aku bertemu dengannya di depan tokonya.", kata Aswes.

"Jadi Karna itu! Baiklah... Tapi yang perlu kau tau bela diri cina itu sangat keramat.", Jefri.

"Apa maksudnya?",

"Hanya beberapa orang yang mampu mengubah dirinya menjadi ahli beladiri cina. Hanya dengan kesungguhan hati dan hati yang suci yang mampu jadi ahli bela diri cina...",

Ia menelan ludahnya.

"... Dalam kata lain jika hatimu suci dan bersih dari hal-hal buruk. Maka beladiri cina itu akan membantumu, namun jika tidak! Kau bisa menghabisi dirimu sendiri.", Kata Jefri.

"Sebaiknya aku tidur dan siap untuk besok.", Aswes seperti tidak peduli dengan ucapan Jefri.

***

Before The Jaksteel Born (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang