Mencintaimu dalam diam itu sangatlah sulit.
●●●
Dengan pagi hari yang sejuk penuh kehangatan, Andra turun dari mobil dan melangkah dengan gaya yang sok gagah. Semua cewek melihat nya dengan tatapan yang memukau.
Berbeda dengan cewek yang bernama Tiara, ia hanya menatap Andra dengan tatapan biasa. Andra melangkah kecil mendekati Tiara. Banyak cewek yang iri dengan sikap Andra yang terus-terusan mendekati Tiara.
"Woi?"
Tiara kaget seketika karena bahunya di pukul oleh Andra, "Lo mah kebiasaan banget ya bikin gue kaget terus,"
"Suka-suka gue dong."
Tiara menatap malas wajah Andra. "Ngapain lo pagi-pagi dah bergaya sok cool? Jangan sok kegantengan gitu deh, muka lo udah kayak pantat panci tau gak?"
"Orang ganteng gini kok di bilang pantat panci?" Andra bertambah gaya tengilnya agar Tiara tambah merasa kesal kepadanya.
Tiara sedikit menaikkan bibir atasnya dan berpandang ke arah lain. "Alah bodo amat,"
"Jangan judes banget jadi cewek. Muka lo udah jelek gak usah di jelek-jelekin lagi," ucap Andra dengan santai tanpa dosa.
Tiara melototkan matanya. "Jelek ngomong jelek,"
"Gue bercanda doang. Lagi pula siapa sih yang bisa ngomong lo jelek?"
"Lo tadi yang ngomong,"
"Gue bercanda bego,"
"Gue masuk ke kelas duluan ah. Cape ngomong sama biawak bego ini." ucap Tiara sambil bergegas meninggalkan Andra.
Mana mungkin gue bilang lo jelek. Lo tuh cantik luar dalem Ra. -Batin Andra.
"Eh Ra!" panggil Andra yang sedang menatap punggung Tiara.
Beberapa detik kemudian, Tiara langsung membalikkan tubuhnya menghadap Andra. "Apa lagi?"
"Gapapa, gue manggil doang. Btw, lo cantik pagi ini."
Degh.
Detakan jantung Tiara mengencang. Siapa sih yang gak seneng dibilang cantik sama orang yang lo suka?
Tiara langsung menunduk dan tak tahan menutup pipi merah nya yang sudah merona.
Sandra melihat Tiara dengan tatapan yang aneh. Itu Tiara kenapa pipi nya merah begitu?
Tiara terkejut yang nama nya dipanggil oleh Sandra.
"Eh, lo ngapain disini San?" tanya Tiara dengan keadaan tubuh yang masih gugup.
Sandra mengerutkan kening nya dengan artian kebingungan dengan sikap Tiara. "Yang ada harusnya gue yang nanya sama lo. Lo ngapain ada di sini? Btw, itu pipi lo udah kayak api membara"
Beberapa detik kemudian, Sandra tertawa lepas tanpa dosa.
Tiara kebingungan harus menjawab apa. Sandra melihat Andra yang masih berdiri di belakang Tiara yang terbatas oleh jarak.
"Itu ngapain Andra berdiri di situ?"
"M-mana gue tau. Tanya aja dia sendiri, udah gue mau masuk ke kelas dulu," Tiara pun meninggalkan Sandra dan berjalan menuju kelasnya.
Tidak membuang waktu, Sandra berjalan pelan ke arah Andra.
"Eh monkey!"
Andra tidak sadar kalau di depan muka nya ada Sandra. Andra pun mengerjapkan matanya sekejap dan mengusap wajahnya.
"Lah lo? Kok ada disini sih?"
"Lo tuh ya dari tadi ngeliatin siapa emang?" tanya Sandra sambil menaikkan alis.
"Gue? Gue gak liat siapa-siapa," Andra mengalihkan matanya.
"Hm, kayak nya gue tau nih tadi lo ngeliatin siapa"
"Siapa?"
"Lo ngeliatin sahabat gue ya?" ujar Sandra dengan sedikit memiringkan bibirnya.
"Sahabat lo siapa? Kan banyak"
"Jan sok polos bego,"
"Siapa sih?"
"Buset tai kambing, lo belom tau juga maksud gue?"
Andra menggelengkan kepalanya dengan santai.
Sandra menepuk keningnya.
"Si Tiara goblok maksud gue""Tiara gak goblok" ucap Andra dengan sedikit menjulurkan lidahnya.
Sandra memutarkan bola mata nya. "Dzikiran gue ngomong sama lo"
"Siapa suruh lo mau ngomong sama gue?" Andra tertawa begitu saja.
"Bodo amat anj--" ucapan Sandra terputus karena Andra mengajukan telunjuknya tepat di depan bibirnya Sandra.
Andra dengan santai berbisik tepat di telinganya Sandra,
"Iya tau lo kayak anjing,""What? Ngaca dulu ya om,"
"Gak punya kaca gue. sorry,"
Sandra pun mulai darah tinggi.
"Miskin gitu ya?"
Andra pun langsung meninggalkan Sandra. Sandra tertawa sangat kencang. Ia merasa puas udah bikin Andra kesal.
***
Waktu berjalan, bel istirahat pun tiba. Tiara keluar dari kelasnya, ia bergegas jajan ke kantin. Sandra melihat Tiara yang berjalan sendirian, lalu Sandra berjalan pelan ke arah Tiara.
"Eh neng, sendiri aja"
Tiara kaget dengan kedatangan Sandra yang tepat di samping kanan badannya.
"Dih, bukan temen gue sepertinya ini"
"Yah anjir, kurang jahat lo sama gue" Sandra pun akting berlaga sedih.
"Jangan nangis, gue gak ada balon"
Sandra pun terdiam dan hati nya mulai membara kesal.
"Bodo Ra"
Akhirnya mereka pun sampai dikantin dan langsung duduk ditempat yang kosong. Tiara melihat Sandra yang mukanya begitu kusut.
"Lo kenapa sih?" tanya Tiara dengan halus.
Sandra hanya menggelengkan kepala.
"Ayo dong cerita sama gue"
"Gak, gue gak mau bikin lo sakit hati"
Tiara menaikkan kedua alisnya. Tiara pun bingung dengan perkataan Sandra.
"Maksud lo?"
Tangan Sandra sudah mulai mendingin. Ia gugup untuk bicara.
"Ehm, kayaknya belom tepat saatnya gue ngomong sama lo. Mungkin lain waktu gue akan terang-terangan cerita ke lo"
Tiara menundukan kepalanya. Otomatis Tiara mengiyakan apa yang sudah Sandra ucapkan tadi.
***
Maap bgt baru bikin lagi cerita gajelas ini wk.
Vomment ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE.
Fiksi Remaja[revisi selesai cerita] Berawal dari seorang cowok yang sudah mengenal Tiara kurang lebih 1 tahun. Seorang cowok itu bernama Andra dan ia mengajak Tiara untuk 'bersahabat' dengan nya. "Gue mau kok jadi sahabat lo," sahut Tiara. Lama kelamaan persaha...