''Kahh-!''
Oh, tentu saja itu suara Hikaru yang antara tersentak dan terkejut kala lubang pantatnya digrepe-grepe jari Tokiya. Oh, dan tentu saja semasonya Hikaru, ia tetap bisa merasakan yang namanya sakit jika bagian di sana ditusuk menggunakan jari-bahkan benda apapun, terlebih seonggok rudal panjang nan besar. Ppffttt!
Ia lebarkan jarak pahanya, berharap rasa tak enak itu berkurang, ya paling tidak Tokiya sedikit leluasa. Ah, tentu saja posisinya sama-errrr... kaki yang melingkar ganteng kembali di pinggang Mas navy seusai dua kain tadi terlepas.
Dan yah... otomatis dua benda tegang itu juga bersentuhan, saling membelai satu sama lain dan menggeliat anjay saling merepson.
''To...ki-chan... arhhhh...''
Ciyus, nih di tempat begini? Mudah-mudahan tak ada pengintip atau Tokiya yang dapat malu nantinya. Hikaru? Dia mah terbiasa masa bodoh.
Demi segala kancut anjay milik member STARISH, Tokiya justru sudah tak peduli bila ada para kepo'er yang mengintip. Pokoknya, bagi dirinya... yang penting adalah kedamaian jiwa. Plus kedamaian Mister Happy di bawah sana. Ehem!
Tokiya mulai bukan menjadi dirinya sendiri. Apa saat itu Hayato yang sedang hadir? Atau Hikaru sukses mengeluarkan sisi lain Tokiya yang tak pernah diketahui khalayak umum?
Maka, dengan posisi tadi, Tokiya memang lebih mudah menggrepe lobang selatan nan keramat si merah. Jangan takut dedek Hika-chan, babang Toki udah menambahkan saliva, kok... agar bagian pencoblosan itu bisa lebih terasa nyaman dan licin mulus.
"Hika... Hikaru... " panggil si biru disela jeda cipokannya. Ia menatap lurus ke manik ruby si gaki. "Apa kau hanya iseng padaku? Jawab jujur."
Waahh~ jangan katakan Tokiya rada frustasi atas sikap Hikaru yang selalu anjay pada Tokiya hingga si navy terus kepo dalam hati, apakah si merah iseng saja ingin sex dengannya? Atau bercinta karena terdasari rasa suka? Ahooii!
U-Uhukk! Hikaru rasanya ingin terbatuk dalam hati. Apa maksud pertanyaan seorang Ichinose Tokiya barusan tersebut? Bahkan Hikaru sampai mengangkat sebelah alisnya ditengah tatapan syahdu dengan mulut terbuka-entah karena ingin mengatakan sesuatu atau memang tengah menghembuskan nafas berat menahan desah dari sana.
Apa itu maksudnya apakah Hikaru tulus ingin bercinta dengan si navy karena tertarik-suka-atau cume iseng seperti biasanya saja? Errrr- ia harus jawab apa, nih?
''Ehhnntahlahh...'' sahut Hikaru tak jelas karena bercampur desah tertahan. Ia remas dua pundak Tokiya cukup keras sambil bergerak tak nyaman-risih di bagian selatannya.
Oh... oh... rupanya ujung bagian sana sudah melelehkan precum.
''Kenapa... uhgmhh- bertanya begituu? Ahh...'' Hikaru mulai kepo dan menatap mata si navy penasaran, berusaha mencari kebenaran.
''Kau... menyukaiku, To-kihh... chaannhh?''
Eaaa~ mendapat pertanyaan balik dari si merah malah membuat biru ganteng itu jadi dokidoki. Bagaimana mungkin dia yang kulkas tsundere bisa menjawab hal yang sangat sangat sensitif begitu?
"Aku... aku... eerrghh..." Tokiya hanya mampu menyuarakan demikian. Dia merasa kelu di lidah dan tak tau harus menjawab apa. Suka? Apa jadinya bila ia berkata suka pada Hikaru? Bakal memalukan bila si merah malah tertawa nantinya, kan?
Atau-tidak suka alias iseng? Ohh, come on! Memangnya dia manusia jenis apa yang menganggap hal begini hanyalah sebuah keisengan semata? Dia masih tergolong jenis manusia konservatif yang tak bisa menganggap enteng sebuah sex .
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Boy x Boy)
ФанфикDua pribadi yang berbeda, disatukan benang merah takdir yang mengantarkan mereka ke sebuah ikatan yang susah terputus meski sempat terinterupsi pihak-pihak lain. Nyatanya... cinta terlampau kuat untuk mereka tolak. Tokiya Ichinose, pemuda kaku nan...