Tim Author: Hora ^^
Dunia kini dipenuhi hal-hal membosankan, berbagai macam tindak kriminal, dan tekanan. Tak heran banyak orang yang melarikan diri dari dunia ini, mencari pelampiasan atas kebahagiaan yang tak pernah terwujud. Untuk beberapa orang...
"Pelakunya... Bukanlah manusia ...." jelasku seraya menatap tajam mata emasnya.
"Hah?! Maksudmu pelakunya alien gitu?! Kamu dah gila apa?!" Ia menolak keras pendapatku.
"Bukan, bukan! Bukan itu maksudku! Bukan manusia di sini bukan berarti dia itu alien, hantu, atau sejenisnya, melainkan berasal dari dunia atau dimensi yang berbeda dari kita!" jelasku lagi.
"Kamu ini ngomong apa, sih?! Aku makin gak paham?! Kita disini tuh mau nyelesein masalah ini! Bukan buat khayal kayak gitu!!" tolaknya dengan nada yang kian meninggi.
"Ya udah! Makanya dengerin dulu napa!! Ini memang di gak masuk akal, tapi dalam kasus ini hal itu cukup mungkin kalo diliat dari bukti-bukti yang kita temukan!! Contohnya, liontin itu dan serpihan kayu-kayu yang berserakan di sana!" Aku membalasnya dengan nada yang sama, berharap argumenku dapat diterimanya.
"Jadi maksudmu, hal itu erat hubungannya dengan dugaan pelaku yang kau sebutkan tadi?!" tanyanya dengan nada yang mulai normal seraya menatap sinis diriku.
"Hah, hah, hah... Ya, sekiranya begitu. Terutama liontin ini! Kau lihat lelaki di liontin ini? Coba kau perhatikan, ada sesuatu yang aneh disini!" jawabku seraya menunjukkan liontin yang tadi kusimpan di saku celanaku.
"Hmm... Kayaknya biasa-biasa aja, gak ada yang aneh tuh!" Ia masih mencari-cari di mana letak keanehan pada liontin ini.
"Huufftt... Ayolah, gunakan sedikit kejelianmu itu! Apa kau tidak lihat lambang burung yang ada di saku bajunya?" Aku menunjuk ke saku baju pada foto lelaki di liontin ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya, aku liat, kok! Memangnya kenapa?" tanyanya dengan raut yang masih tidak mengetahui apa-apa.
"Untungnya aku punya beberapa simpulan tentang ini. Pertama, kalau diperhatikan lagi sepertinya dia ini pasukan militer, terlihat dari seragamnya yang dibalut sebuah armor putih dan yang menjadi daya tarik di sini adalah lambang dari pasukan militernya. Seperti yang kita tahu, semua negara di dunia pasti memiliki pasukan militer dan untuk membedakan setiap pasukan militer di setiap negara, diperlukanlah sebuah lambang militer. Namun, ada yang berbeda dari lambang ini! Dari semua referensi buku tentang Kemiliteran dan PKN atau sejenisnya yang pernah saya baca, tidak ada lambang militer berbentuk burung seperti ini." tegasku selagi mengambil jeda untukku berpikir sejenak.
"Kedua, tentang pelaku yang menggunakan peledak untuk masuk. Aku tidak yakin kalau itu adalah bahan peledak. Kalaupun itu adalah peledak, pasti pada serpihan kayu-kayu itu ada noda hangus hasil ledakan. Tapi nyatanya, tidak ada bekasnya sama sekali bahkan langit-langit di sekitar pintu pun tidak menunjukkan indikasi bekas ledakan. Ketiga, cahaya biru yang kau liat itu bukanlah pantulan dari cermin. Semisal pelakunya mengatur posisi cermin seperti yang kau bilang tadi, cahaya yang dipantulkan tidak akan berwarna biru karena cermin hanya waktu kejadiannya adalah sore hari berarti kalaupun dipantulkan warnanya akan oren kemerahan. Dan yang terakhir, pelakunya sejak awal sudah berada disini." lanjutku seraya berjalan ke arah cermin yang berada sejajar dengan jendela lalu memegangnya.