Matahari bersinar lembut melalui celah celah jendela kamar seorang gadis yang sedang meringkuk di tempat tidur.Cerahnya cahaya matahari dan jam beker pun segera membangunkannya dari tidurnya
‘Gila gila pagi pagi berisik banget!’ Seseorang itu bangun dari tempat tidur dengan gusar dan segera melihat ke jam beker yang berada di samping tempat tidurnya
‘Baru juga jam segini’ Gumamnya
Beberapa detik dia terdiam memandangi jam beker tersebut.Hingga dia akhirnya tersadar sesuatu
‘ASEMMMMM GUA TELAT!!!!!’ Teriaknya membuat suaranya keluar sampai keluar kamarnya
‘ Non Gea ada apa??’ Teriak bik Minah dari balik pintu
‘Gak ada apa apa bik!’ Teriaknya balik
Dengan kecepatan turbo Gea pun langsung melesat ke kamar mandi,langsung menyelesaikan ritual mandinya lalu segera berseragam dan lari keluar dari kamar menuju ruang makan
‘Bik Minah kok gak bangunin Gea sih?’
‘Bibik udah bangunin non Gea daritadi,tapi non nya gak bangun bangun’
‘Oh gitu,yaudah Gea berangkat ya bik!’
Gea memakan rotinya sambil mengemudi mobilnya menuju sekolah.Untungnya,hari ini adalah hari keberuntungannya karna Gea datang 1 menit sebelum bel.Gadis itu memparkirkan mobilnya dan segera berlari di koridor sekolah yang sudah sepi.
Gea pun berhenti di depan pintu kelasnya dengan nafas yang tersengal-sengal akibat berlari lari,peluhnya bercucuran di dahinya namun Gea tidak peduli dan langsung mengusap peluhnya dengan punggung tangannya.Dengan santai Gea pun masuk ke dalam kelas
‘Kok pada masuk kelas sih? Bukannya selama 1 minggu ini di sekolah ada bazar sama acara lainnya kan?’ Tanya Gea kepada Lanna yang duduk di bangku depannya
‘Gak tau nih,kepsek tiba tiba nyuruh semua guru biar murid masuk ke dalam kelas’ Bisik Lanna.Dalam hati,Lanna bersyukur karna Gea sudah berbiacara lagi padanya
‘Oh’ Gea membalas singkat
Tiba-tiba pintu kelas pun terbuka dan muncul badut ancol,yang bukan dan tidak lain adalah Jane cs.Perlu kalian tahu,geng yang bernama ‘The Pink’ yang diketuai oleh Jane Annalevysca ini benar benar.....Ugh,absurd mungkin?
Gea memandang datar Jane yang berdiri di depan kelasnya.Menurut Gea,parfume yang dipakai Jane itu membuat kepalanya berdenyut sakit
‘Eh ada banci perempatan 5 nih’ Celetuk Gea yang membuat tatapan mata seluruh kelas memandangnya.Dan dengan serempak,1 kelas pun tertawa
‘Heh katro? Lo ngomong apa tadi?’ Teriak Jane dari depan kelas
‘Banci perempatan,gak kedengeran mba? Lo sih pake anting segede gaban’
‘Heh dasar katro! Ini tuh anting yang lagi nge trend banget dan gue yakin lo gak akan bisa beli anting kayak gini’ Jane menunjuk Gea
Gea memandang Jane dengan tatapan lo-banci-samsat-buruan-pergi-gue-udah-sakit-mata-liat-lo.Seluruh penghuni kelas menikmati pertengkaran kecil Gea dan Jane,seluruh siswa disini memang tahu bahwa Gea dan Jane tidak pernah akur
‘Jane sarap mata gue sakit awas aja kalau dia gak pergi juga,gue bakal lapor ke komnas HAM’ Rutuk Gea dalam hati
Lanna yang melihat kejadian ini hanya tersenyum geli,apalagi melihat Gea yang menahan kesal,ini hiburan baginya
‘Eh ondel ondel! Lu ngapain kesini sih? Bikin rusuh aja.Kalau mau mangkal,sana di jembatan pasopati,yakali lu malah mangkal disini kaga bakal laku sampai jamuran’ Celetuk seseorang dari pintu kelas Gea
Gea hanya memandang kesal kepada orang yang sedang berdiri di ambang pintu kelasnya.Namun,seseorang itu malah tersenyum bak malaikat kepada Gea
‘Ya ampun gue punya salah apasih sampai bisa ketemu dia pagi pagi? Yang ada apes gue kalau ketemu dia’
Gea hanya bisa mengelus dada,berusaha untuk tidak mempermasalahkan nasib nya yang buruk hari ini
‘WOY KELUAR SANA! KEPSEK GAK JADI KASIH PIDATO KE KELAS KITA,YUK MAREEEE’ Teriak Ivan,sang ketua kelas toa.
Gea melihat Lanna masih duduk di tempatnya saat murid murid lain berhamburan keluar kelas.Gea pun menghampiri Lanna yang sedang duduk menunduk
‘Lan’ Ucap Gea ragu.Lanna pun mendongkak
‘Gea’ Ucapnya sambil tersenyum
‘Gue mau minta maaf’ Ucap Gea pelan
‘Lo mau minta maaf? Harusnya gue yang minta maaf karna udah larang larang lo deket sama Damian’ Ucap Lanna sambil memegang tangan Gea
‘Tapi harusnya gue gak nge bentak lo’
‘Gak apa-apa kali Ge’ Lanna pun memeluk Gea
**
Revan memandang Gea dan Lanna yang sedang berpelukan,dia pun menghampiri kedua gadis tersebut
‘Ekhem,jadi gue gak di ajak pelukan juga nih?’ Tanyanya merusak suasana
Gea dan Lanna hanya memandang datar ke arah Revan yang sedang tersenyum miring
‘Lo mau banget ikut pelukan?’ Tanya Lanna
‘Mau,mauuuu banget’ Ucap Revan najong
‘Sebelum pelukan,udah gue tabok kali lu’ Ucap Gea datar
‘Di tabok ya? Umm kalau di tabok sama bibir sih gak apa apa Ge,gue ikhlas banget’ Ucap Revan disertai seringaian iblisnya
‘Teruslah bermimpi kalau gitu’ Gea menepuk pundak Revan pelan dan pergi keluar kelas bersama Lanna
Revan tersenyum memandangi Gea dan Lanna yang berjalan keluar kelas
‘Harus lo tau,mimpi gue itu selalu gue kejar agar bisa berubah menjadi kenyataan’ Ucap Revan dalam hati.Dia pun akhirnya pergi meninggalkan kelas
**
Lapangan terlihat sangat ramai,berjajar berbagai macam stand di sekeliling lapangan.Para siswa sibuk mengunjungi stand yang menurut mereka menarik.Begitu pula dengan Gea dan Lanna yang tertarik memasuki stand ekskul lukis.Di dalam stand tersebut,dipajang lukisan lukisan para anggota ekskul yang masih bersekolah disini,maupun yang sudah lulus
Gea dan Lanna melihat lihat lukisan tersebut.Saat Gea sedang memandangi lukisan lukisan yang terpajang di dinding dengan cermat,dia melihat lukisan tampak belakang gadis kecil yang sedang memadangi matahari terbenam di sebuah bukit,Gea mendekat pada lukisan tersebut lalu mencari nama pelukisnya
Terlihat,di ujung kanvas ada sebuah tanda tangan,di bawahnya tertera nama ‘Dee’ Gea pun terus memandangi nama tersebut.Otaknya sedang mengingat-ngingat dimana dia pernah membaca nama tersebut.Gea pun terdiam,sampai Lanna mengajaknya untuk pergi dari stand tersebut dan Gea pun mengikuti Lanna tanpa penolakan
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Hi hi! Saya kembali lagi untuk melanjutkan cerita ini c;
Jangan lupa tinggalkan jejak! :D
-Caa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Enemy
Teen Fiction(Slow Update) Copyright © 2014 by Justcallmecaa. Cerita absurd seorang Dhivanna Gea dengan Revandi Albert Mahesa