Dongeng disiang hari yang terik rupanya tetap mampu membuat mengantuk. Seperti siang ini, guru Sejarah yang biasa disebut guru Han dengan ekspresi datarnya melantunkan apa yang tertulis dibuku tebalnya dengan intonasi tak kalah datar.
"Hey"
"..."
"Jungkook"
"..."
"Aish... Jungkook!" Taehyung mengetuk kepala Jungkook yang memperhatikan guru Han. Bukan memperhatikan pelajarannya, ia memang memperhatikan guru Han dan mengkritik betapa membosankan gaya mengajarnya.
"Jungkook. Aku ingin meminta pendapatmu." Jungkook mengalihkan fokusnya kearah Taehyung yang sedang memeriksa penampilannya dicermin yang entah berapa lama tak lepas ditangannya.
"Menurutmu dikelas ini siapa yang paling tampan?"
Taehyung menaik turunkan kedua belah alisnya.
"Mungkin Seokjin."
Taehyung berdecih, sedang Seokjin yang sedari tadi serius mendengarkan dongeng panjang guru Han tiba-tiba mengacungkan jempolnya kearah Jungkook.
"Aku peringkat berapa?"
"Sepertinya 3." Jungkook menjawab dengan setengah yakin.
"Lalu siapa yang nomor 2?"
"Jeon Jungkook." Jawaban itu membuat Taehyung memutar matanya malas.
"Ah. Kau tak asik." Taehyung merebahkan kepalanya ke meja dan tak lama tertidur. Sedang Jungkook menggelengkan kepalanya.
Bel istirahat berbunyi memecah suasana senyap dikelas. Jimin yang sedari tadi memakan camilan dikolong mejanya berdiri dengan semangat dan mengakibatkan kepalanya bertabrakan dengan meja yang sukses mencuri perhatian murid dikelas.
"Ehm." Deheman dari guru Han membuat perhatian tertuju pada beliau.
"Jumat ini ulangan harian. Belajarlah dengan giat." Setelah mendapat anggukan dari para murid beliau berjalan keluar.
"Hahh... Kepalaku serasa akan pecah saat ulangan Fisika pagi tadi. Lalu dua hari lagi ulangan Sejarah. Mati sajalah!" Hoseok keluar dari kelas sambil mengeluh. Sebagian besar murid memilih istirahat kekantin atau sekedar bersantai ditempat yang lebih banyak angin.
Jungkook mengamati tempat duduk paling pojok. Setelah jam Fisika berakhir, Kanami keluar kelas dan tak kembali lagi, dia tak mungkin pulang karena tas milik gadis itu masih berada dikelas.
"Jungkook ssi" Jungkook menoleh kearah Yoongi yang menatap keluar melalui jendela disampingnya. Ia melepas earphone yang sedari tadi bertengger ditelinganya. Pemuda yang sering memasang wajah dingin itu menatap Jungkook datar.
"Kalau kematian segera menghampirimu. Apa yang akan kau lakukan?" Yoongi bertanya dengan nada datar dan tatapan kosong. Jungkook menggaruk belakang kepalanya. Sepertinya Yoongi mempunyai aura seperti Kanami. Sama-sama membuatnya merinding.
Yoongi kembali menatap keluar menunggu jawaban dari Jungkook. Jungkook tersenyum penuh makna.
"Aku akan mengungkapkan segala yang kupendam. Jika aku menyayangi seseorang, aku akan mengungkapkannya. Jika aku membenci seseorang, aku akan mencoba bersikap baik padanya." Setelah mengucapkan itu, Jungkook beranjak, meninggalkan Yoongi yang kembali memasang earphone. Ia menatap lagi pemandangan diluar. Dimana ada Yoo Jiae yang terlihat bercanda dengan Hoseok. Yoongi memejamkan matanya dan tersenyum simpul. Meresapi tiap bait dari lagu yang ia dengar.
***
"Jadi, sejak tadi pagi kau ada disini?" Jungkook bertanya kepada Kanami yang duduk diperpustakaan dengan kertas dan pensil ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Kill You
Mystery / ThrillerTinggal dan bersekolah di desa Yeosan Selatan yang penuh misteri membuat Jeon Jungkook tak tenang sekaligus penasaran. Dimulai dari pertemuannya dengan seorang gadis misterius di dalam lift rumah sakit sampai dimana ia menghadapi saat-saat menegangk...