7. Aku Berharap Kau Bahagia

415 6 0
                                    

Aku sakit, saat kau menyadari aku berada tak jauh darimu. Memandangmu dari kejauhan.
Aku sesak. Seakan raga ini tak lagi berada di dekatku. Seakan raga ini telah jauh meninggalkanku. Aku yakin inilah yang namanya cinta. Jika tidak, tak akan aku merasakan sakit seperti belati yang menusuk tajam tepat di jantungku.
Kau harus tahu, aku bukanlah satu-satunya wanita yang mungkin sakit melihatmu dengannya. Aku adalah sekian dari beberapa wanita yang memujamu sedemikian rupa.
Kau tidak sadar. Karena sikapmu padaku dulu, kau melukiskan kenangan indah disetiap detik aku bersama mu. Jika boleh aku egois, aku ingin waktu terhenti saat itu juga. Saat kau tertawa denganku. Canda riang bersamaku ditemani langit malam berbintang.
Tak banyak kata yang kita ucapkan malam itu. Tapi itu adalah kata terindah yang pernah ku ingat dari mulutmu.
Sekarang, kau pergi. Menggoreskan luka dilubuk hatiku. Kau memang pria brengsek dan aku tak dapat menyalahkan mu atas sakit dihati ini.
Butuh waktu lama aku melupakanmu. Butuh waktu lama agar aku mendapat penggantimu. Tapi saat aku sudah berhasil dengan susah payah aku melupakan mu, detik ini aku melihatmu. Tertawa dengannya. Seakan dunia milik kalian berdua. Apa kau sadar aku memperhatikanmu saat itu? Aku yakin tidak. Namun, aku berharap bahagia itu akan membuat hidupmu semakin ceria. Dengannya, aku harap kau akan bahagia.

•R.A.D.S•

Hello, Memori [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang