Sesak. Ya, itulah yang aku rasakan saat kau menghancurkan aku begitu saja.
Kau seakan bahagia dengan kesedihanku.
Kenapa kau tega? Apa salahku?
Kenapa kau terlalu kejam bermain dengan perasaanku.
Aku wanita, kau tahu bagaimana perasaan wanita yang begitu rapuh. Seakan jika kau jentik saja hati ini, akan memuai begitu saja.
Berterbangan layaknya abu.
Aku sakit, kau sadarkah itu?
Aku hanya ingin kau. Tapi kau hanya ingin bermain dengan perasaan ini. Tidak bisakah kau serius?
Jangan bermain dengan sebuah perasaan. Jika kau sudah bermain perasaan seorang wanita saja, itu sama halnya kau menyakiti perasaan ibumu.
Kami wanita! Kau sungguh kejam!
Kini, saat aku melupakanmu. Kau menyesalkan semuanya. Kini terlambat. Jangan pernah berucap kata 'sesal' jika kau tidak mengerti apa arti 'berjuang'. Jika kau berjuang, tidak akan ada sesal yang terasa. Atau memang, kau seorang yang kejam?

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Memori [END]
PoetryIni curahan isi hati seseorang. Menahan sakit, menahan luka, dan merasakan apa itu arti sebuah kebahagiaan. Puisi, menceritakan kisah lewat rangkaian kata indah didalamnya. Walau kita tahu, disetiap hiperbola disini terdapat makna sakit didalamnya :...