Wajahmu kini muram wahai Tinoor,
Begitu menjamur dan bergerombol para pecinta yg mengatas nama akan engkau !
Tegas tak terlihat gerombolan itu berbuat sepatutnya orang yang benar jatuh cinta.Aku datang melafaskan rindu kepadamu siang hari ini,
Sambutmu tak kudapati keyakinan bahwa engkau akan masih tetap tersenyum begitu dipandangi dikemudian hari.Serpihan kecil air mu yg terlempar berhamburan hujani muramku pula,
Dengan tetesmu yang keruh menamparkan pesan bahwa air yg terjun kini sudah memang air mata milikmu yg engkau tumpahkan.Jika kau mendendam, murka bukanlah balasan yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menulismu adalah Mengabadikan
PoetryDuduklah dan nikmati kata demi kata, Sebab, Akan selalu ada saat dimana hatimu memohon agar kau menemukan kalimat yang tepat untuknya sebagai ungkapan yang mampu merangkum seluruh perasaanmu itu sendiri. Sebab, Ingatan akan kalah di makan waktu, dan...