So I'm gonna love you now, like it's all I have. - Love Me Know
※※※
"Banci! berani ke cewek doang!"
teriak Zio berkacak pinggang di atap gedung perpustakaan.Seorang cowok yang sedang membully anak cewek itu pun merasa terganggu lalu menyahutnya dengan nada kesal,
"Sialan lo! Mau jadi pahlawan kesiangan?""Gue udah biasa kesiangan, jadi lo tenang aja."
Zio kini tersenyum miring pada Rega. Tapi, sepertinya Rega merasa diremehkan. Dengan santai Zio melompat dari atap perpustakaan yang memang tidak terlalu tinggi, sekitar 2 meter.Kini mereka saling berhadapan, saling menatap tajam cukup lama.
"Anak pungut kaya lo, nggak usah sok
ja-go-an." bisik Rega ditelinga kanan Zio, membuat kulit leher Zio memanas, wajahnya merah sehingga amarahnya pun memuncak."Gue tau semuanya, gue tau kalau lo itu cuma... anak pungut." senyuman menang mulai tergambar dibibir Rega. Zio masih menatapnya benci, dia berusaha menahan emosi agar pukulannya tidak mendarat dipipi Rega.
Tapi, gagal.Buggh...
Perkelahian pun tidak dapat dihindari. Kedua teman Rega hanya melihat tanpa ikut campur, mereka takut berurusan dengan BK lagi. Sudah hampir puluhan kali mereka datang ke ruang BK karena masalah yang disebabkan Rega. Tapi, kali ini mereka kalut. Karena lawan Rega adalah Zio, anak dari Presiden Almon grup.
"Cabut, Tris," kata Bima pada Tris.
"Lo gila? terus si Rega gimana?"
"Bodo lah, kali kali dia ke BK sendiri kek, nggak usah sama kita."
Tris melihat Rega yang masih sibuk bertarung dengan Zio, lalu dia menghela nafas berat. Sorry, Ga. Batinnya.
Mereka pergi berlalu meninggalkan halaman belakang, tidak lama kemudian Zio dan Rega menjadi kerumunan murid-murid yang menontonnya diberbagai sudut. Di ujung ruang lab, di lantai 2, lantai 3 semua sudut mata tertuju pada perkelahian itu. Tidak ada yang berani melerai atau menghentikannya.
Kira dan Audy berjalan di koridor sekolah, namun, langkah mereka terhenti ketika melihat banyak murid yang berlari menuju halaman belakang.
"Ada apaan, sih?" tanya seorang gadis berambut panjang cokelat, yang tak lain adalah Audy.
Kira hanya mengedikkan bahu.
"Liat, yuk!" Audy menarik tangan Kira.
Zio dan Rega masih tak henti saling menyerang, ujung bibir mereka sudah bercucuran darah, matanya memar berwarna ungu hitam. Tapi tetap tak ada satu pun yang berani melerai.
"Ish, kok mereka nggak dipisahin?" tanya Kira pada Audy yang masih serius melihat perkelahian antara anak Presiden Almon grup dengan anak kepala sekolah SMA Cendikia itu.
"Audy!" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIFTY FIFTY (50%)
Teen Fiction(HIATUS DULU SAMPAI AKHIR TAHUN YA HEHEHE😂) Zio dan Ardo, haruskah aku memilih? Itu terlalu sulit. - Jangan menggenggam ego mu, Kira. Lagi dan lagi, selalu ada cerita cinta yang berujung untuk memilih. Diperebutkan bukanlah hal yang selalu baik...