~Sahabat itu tidak hanya tertawa bersama,tapi juga turut merasakan penderitaan yang sama saat sahabatnya terluka~
●●●
Zizi mengusap wajahnya gusar, sesekali ia menghembuskan nafasnya berat.
Dia menatap tak berniat makanan di depannya, suasana di kantin memang ramai tapi entah kenapa zizi merasakan yang sebaliknya.
Pikirannya kacau hanya karena satu nama.
"Heh ngelamun aja lu be,awas kesambet"
Zizi menatap malas ketiga sahabatnya yang entah sejak kapan duduk di depannya.
Mikirin siapa sih zee? Daniel yah?
Yumna segera menutup mulutnya rapat rapat mendapati zizi sudah menatapnya tajam.
Sedangkan erick dan marrin hanya menatap yumna prihatin.
Kenapa sih zi lo nggak pernah cerita masalah lo sama daniel? Imbuh erick.
Zizi masih bungkam, enggan menjawab pertanyaan sahabatnya tersebut.
"Zi entah apapun alasan lo putus sama daniel menurut gue lo nggak harus benci dia"
"Gue udah bilang kan? Nggak usah bahas dia lagi" ucap zizi dingin.
Dia segera bangkit dari duduknya dan meninggalkan ketiga temannya yang masih menatapnya takut.Zizi mempercepat jalannya saat ia tau yumna dan marrin berusaha mengejarnya, mengabaikan setiap siswa yang menyapanya.
Moodnya seharian hancur hanya karna sahabatnya membahas nama daniel lagi. Yang dia pikirkan saat ini hanya pulang ke rumah dan menenangkan emosinya.
Dia tidak sadar ada sepasang mata yang menatapnya sendu dari kejauhan.
Gue kangen lu zi.... batin vita
●●●
"Sumpah ya dan gue nyesel tau punya adek kek lu" seorang gadis dengan penampilan modis menggerutu kesal, tangan kanannya menenteng tas dan tangan kirinya menggeret koper yang tidak terlalu besar.
"Ya elah cerewet banget lu kayak emak emak" daniel memukul pelan kepala gadis di depannya dan berjalan mendahuluinya.
Mereka menuju tempat dimana mobilnya terparkir.
"Mil gue aja yang nyetir yah, kangen nih sama pacar kesayangan" daniel menatap kakaknya dengan tatapan memelas yang di buat buat.
"Nggak,lo itu capek bego, lo kira london jakarta deket? Gue nggak mau mati muda yah"
Daniel menatap pasrah kakaknya pasrah dan masuk ke mobilnya.Milly mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata rata. Mereka berdua saling diam larut dalam pikirannya masing masing.
"Sumpah yah dan, lo tuh otaknya dimana sih? Udah enak sekolah di london kenapa malah balik lagi ke sini?" Akhirnya milly membuka suara lebih dulu.
Daniel menatap ke arah kakaknya sebentar lalu kembali fokus menatap jalanan di depannya."Tujuan hidup gue aja di sini ngapain gue mesti lama lama di london" gumam daniel pelan namun masih di dengar jelas oleh milly.
Zizi yah dan???? Tebak milly
Daniel hanya menanggapi tebakan kakaknya dengan senyuman.
Lu liat aja nanti... batin daniel
Di tunggu vote dan commentnya yah
Vote dan comment kalian sangat membantu
Kao jirayu as daniel valden alatas
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDAN
Teen FictionCerita tentang masa lalu yang mungkin akan merubah hidup seseorang, entah itu menjadi lebih baik atau sebaliknya.