"Kejar dia, walaupun lo ngejauh nggak akan merubah kenyataan kalau lo cinta dia, jangan jadi pengecut kalau lo nggak mau kehilangan dia selamanya dari sisi lo"
♡♡♡
Daniel menatap sendu rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Memori memori kebersamaan dengan keluarga serta teman temannya kembali berputar putar di otaknya.
Mau sampai kapan berdiri di situ?
Daniel beralih menatap kakaknya yang menoleh kearahnya serta tangan yang memencet bel rumah berkali kali.
Setelah pintu terbuka seorang wanita berlari tergopoh gopoh dengan senyuman lebah di wajahnya.Mari non saya bawakan kopernya wanita tua tersebut meraih koper yang di pegang milly dan sesaat kemudian menatap senang ke arah daniel.
"Akhirnya aden pulang" senyum wanita tersebut semakin mengembang saat daniel menghampiri dan memeluknya erat.
"Bi sarti makin muda aja" wanita yang di panggil bibi itu menepuk pundak daniel pelan.
"Aden juga makin tampan loh"
"Baru pulang udah modusin emak emak aja lu, kekeh milly geli melihat adegan mesra pembantu dan anak majikan yang mirip dengan drakor drakor yang sering ia tonton itu.
"Bilang aja lo nggak pernah dapet pelukan-----awww" daniel menjerit ampun saat milly dengan bringasnya mencubit pinggang cowok tersebut.
"Anjir kok gue bisa sodaraan sama setan" batin daniel.
Daniel masih mengusap pinggangnya yang sakit sementara milly sudah melenggang masuk dengan tawanya yang menggelegar.
"Milly ih, masa anak gadis urakan gitu" tegur wanita wanita cantik yang baru saja menuruni anak tangga dengan pria gagah di sampingnya.
"Abis seneng sih tangan milly baru saja menerkam mulut ember macan arrgh" milly menaikkan tanganya seolah olah sedang mencakar cakar sesuatu di depannya.
Wanita itu mengalihkan pandangannya menatap daniel yang sekarang sedang sibuk menselonjorkan kakinya di atas sofa panjang.
Capek?
Daniel menoleh ke asal suara tersebut dan tersenyum genit."Mama mau mijitin? Sok atuh"
"Enak aja, mama itu marah sama kamu, kamu malah minta pijit"
"Lah salah siapa tadi tatapannya khawatir gitu" daniel semakin gencar menggoda mamanya tersebut, rasanya ia rindu dengan ocehan wanita yang sudah duduk di sampingnya dan memijat kakinya dengan khitmat.
"Semarah marahnya kamu juga kamu bakalan nurutin maunya anak bandel ini kan rose?"
Pria gagah yang sejak tadi diam itu memilih bersuara dan berjalan mendekat ke arah daniel."Kamu ini mau ngabisin uang papa yah? Dulu ngrengek ngrengek minta sekolah di luar sekarang malah seenaknya minta balik mana alasannya bosen lagi"
Ya elah pa, duit papa di buat umroh tiap hari juga nggak bakalan abis.
Daniel menyengir lebar mendapati pelototan mamanya."Papa nggak yakin kamu minta balik cuma gara gara bosen aja, pasti ada alasan lain kan? Kalau kamu bosen nggak mungkin bertahan di london tanpa pulang"
Daniel menatap papanya datar, ternyata kekepoan papanya belum juga hilang."Dia pulang ke sini kan biar tiap hari ketemu gebetannya pa,tapi mana mau si zizi balikan sama brandalan kayak dia" sahut milly usil dan entah sejak kapan gadis itu sudah mengganti pakaiannya menjadi lebih santai.
Daniel melotot tajam sementara milly hanya nyengir tanpa dosa."Pengen banget tuh mulut gue sumpal pakek kaos kaki bau papa" gumamnya
"Ngomong ngomong soal zizi, sejak kamu sekolah di luar negri dia nggak pernah main ke rumah lagi" rose tampak menghela nafas sejenak lalu melanjutkan kalimatnya.
"Dia marah sama kamu???"
Daniel tampak tersenyum kecut menatap mamanya."Bukan marah lagi, tapi benci"
●●●
Line...
Daniel dengan cepat membuka notifikasi di layar ponselnya.
"Grup ganteng nan dermawan"
Frans: heh bini dijjah oleh oleh dari londonnya manee?
Sultan: iya mana woy?
Daniel: bacot njing, lu kira gue rekreasi?
Erick: jam berapa nyampek rumah dan?
Daniel: sekitar pukul 17:00
Sultan: aduh neng erick perhatian yah sama dedek niniel. 😳
Erick: najis
Daniel: najis (2)
Frans: dan di sono bulenya aduhai aduhai kagak?? 😫😫
Daniel: norak lo tai
Sultan: norak lo tai *2
Daniel: norak lo tai *3
Frans: ANJIR TERUS AJA KALIAN NISTAIN GUE 😠😠😠
Daniel mengakhiri percakapan unfaedah teman temannya itu, dan memilih selonjoran di atas kasurnya, namun belum lama ponselnya kembali berbunyi, ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi hijau tsb.
Vita? Dahinya berkerut heran
Tumben" gumamnyaVita: daniel lo beneran pulang ke jakarta? Lo nggak lagi bohongin gue kan? Ih di sekolah dah heboh loh mengenai kabar lo bakalan balik.
Daniel: nanya satu satu bego
Iya gue balik, ini dah nyampek rumah.
Ah masa? Orang ganteng mah repot di gosipin mulu hahahaVita: anjir pede gila, berarti lo besok udah masuk sekolah dong?
Daniel: iyalah, nggak sabar yah ketemu cogan? Haha
Vita: na to the jis najis nyet
Daniel: btw tumben lo ngehubungin gue?
Vita: gue seneng aja sih lo balik, berarti lo mikirin ucapan gue dulu.
Daniel hanya meread pesan vita tanpa berniat membalasnya, benar selama ia di london ia selalu memikirkan kata terakhir vita dan itulah alasan sebenarnya ia pulang.
"Kejar dia dan, walaupun lo ngejauh nggak bakalan merubah kenyataan kalau lo cinta dia, kalau lo milih jadi pengecut lo bakalan kehilangan dia selamanya dari sisi lo"
Update minggu dan rabu
Terima kasih tolong vote dan commentnya yah, vote dan comment kalian sangat membantu ☺☺😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDAN
Teen FictionCerita tentang masa lalu yang mungkin akan merubah hidup seseorang, entah itu menjadi lebih baik atau sebaliknya.