Selimut pekat warnai jalanan
Tak lupa elok gemilau lampu bertompangan
Dengan sendu mobil-mobil
Dan juga reng rengan motor motor kecil
Bersamaan dengan itu dibawah lampu merah yang merona
Izinkan aku mematung dan menyampaikan keinginanku
Bila langit baru saja meruntuh
Maka bumi adalah persinggahanku
Dan bila aku sudah tak sanggup menapak
Maka jadilah kamu sebagai peganganku
Bila udara hanya sebatas angin yang baru saja terhembus
Biarkan nafasmu teralir dalam darahku
Berjanjilah dengan medesah pada tuhan, bahwa kau akan jadi teman jantung ini saat berdetak ataupun tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Hujan Reda (Kumpulan Puisi Cinta)
PoesíaSajak yang tak termengerti mulai ku tuliskan bersama tinta setiap setelah hujan reda, tempo itu adalah saat terbaik mendefinisikanmu wahai pemilik angan dan kenanganku-