Story About US 4

1.9K 227 36
                                    

Mendekat dan terus mendekat, mereka bisa merasakan nafas satu sama lain.

Dukkk

"Auchh." Erang Krist.

"Hahahaha, kita impas kan? Rasanya pantatku sakit sekali saat ini. Hahaha."

'Jadi hanya bercanda?' Pikir Krist saat melihat Singto tertawa karena berhasil mengerjainya.

"P' mengerjaiku?" Sungut Krist.

"Haha tentu, rasanya senang sekali melihat matamu yang berbinar-binar sewaktu aku mengatakan menyukai matamu."

Nyutt

Kalimat Singto yang meluncur tanpa berpikir apa akibatnya pada Krist membuat Krist terdiam. Candaan yang tidak lucu.

Bukkk

Krist memukul lengan Singto keras. Masa bodoh kalau Singto marah atau membalasnya, dia sesak saat ini.

"Aku keluar." Ujar Krist dingin.

Singto terdiam saat Krist memukulnya, apa salahnya dengan bercanda seperti itu. Dia hanya ingin mengerjai Krist.

'Kenapa dengannya?' Tanya Singto saat Krist berjalan keluar tanpa menoleh.

________

*KRIST POV*

Sakit, sesak, dan kecewa. Itulah yang aku rasakan saat ini.
Hanya candaan. Hah lucu!

Aku terlalu berharap saat dia mengatakan seperti itu tadi, aku terbawa suasana. Tapi apa?
Dia bilang hanya mengerjaiku?

Padahal aku tahu kalau aku terlalu berharap, aku akan sakit sendirian. Tapi aku tetap saja melakukannya.

"Dia bodoh, atau aku yang bodoh." Lirih Krist saat melihat keluar balkon kamar hotelnya.

________

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya seseorang dari belakang.

"Lalu p' sendiri?"

"Singto memaksa masuk kamar, jadi aku keluar." Ucap Jane.

"Oh."

Respon datar yang Krist berikan membuat Jane menoleh.
'Ada apa lagi?' Pikir Jane.

"Kalian ada masalah?" Tanya Jane.

"Tidak."

"Besok kalian akan pemotretan di danau." Ujar Jane yang tetap mendapat respon datar dari lawan bicaranya.

"Fake sekali ya p'." Ucap Krist tiba-tiba.

"Maksudmu?"

"Hubunganku dan p'Singto Fake sekali."

"......"

Jane terdiam karena kalimat Krist, tapi apa yang dikatakan Krist memang benar. Hubungan mereka hanya tuntutan manajeman yang menyuruh mereka. Hanya untuk menaikan Rating film.

Tapi jika salah satu diantara mereka tidak terbawa perasaan. Masalahnya orang disampingnya saat ini memakai perasaan. Dan sekarang dia lah yang merasakan perasaan cinta bertepuk sebelah tangan.

Pukk

Jane menepuk bahu Krist dan tersenyum. Dia ingin mengatakan kalau dia mendukungnya.

Krist tersenyum, dia tahu kalau Jane mengetahui masalahnya. Dan dia tahu arti tepukan bahu Jane padanya.

"Sudah malam, kembalilah kekamarmu. Besok kau memiliki jadwal padat sebelum pulang ke Thailand." Ucapan Jane langsung dituruti Krist tanpa membantah.

Story About USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang