Story About Us 10

1.6K 204 51
                                    

"Siapkan apa saja yang perlu kita bawa untuk Fanmeeting di China." Seruan para Kru Gmm membuat Krist mengalihkan perhatiannya dari lelaki yang saat ini bercanda dengan Jane.

'Hahhhh'

"Krist ayo." Ujar seseorang membuat Krist mengangguk.

Singto melirik Krist yang dengan tenang ikut merapikan barang-barang Kru Gmm. Singto tahu, Krist menatapnya tadi. Tapi, Singto pun tahu Krist menjaga jarak dengannya saat ini. Jadi biarkan saja.

"Kau memikirkan apa?"

Singto dengan cepat menoleh kearah Jane. Dia menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Jane. Tapi Jane tau, Singto memikirkan pemuda yang saat ini sedang tertawa riang dengan Kru Gmm. Krist.

"Jangan bawa masalah kenegeri orang." Canda Jane membuat Singto tersenyum.

_______________

Singto menaruh tas dan barangnya, dia hanya membawa beberapa jadi dia tidak akan repot merapikannya. Berbeda dengan seseorang yang saat ini disampingnya, dia sepertinya bingung sendiri.

"Mau aku bantu?" Ujar Singto membuat Krist terkejut.

"Iya p'." Sahut Krist.

Krist melirik Singto yang membongkar tasnya, entah kenapa dia jadi tidak menyesal membawa barang sebanyak ini. Padahal tadi dia merasa menyesal, karena pastinya dia akan repot sendiri. Tapi sekarang, Krist merasa senang.

"Kita hanya dua hari di China, tapi kau membawa barang seperti kita satu minggu disini." Ucapan Singto membuat Krist mendengus.

"........"

"Untung aku sudah terbiasa akan siapa dirimu." Singto tanpa sadar mengucapkan kalimat tersebut. Dan tentunya dia sendiri pun terdiam akan kalimatnya sendiri.

Deg

Krist terdiam begitupun Singto.

"Terbiasa?" Lirih Krist.

"......" Singto tidak menjawab apapun ucapan Krist.

"Lucu sekali." Ujar Krist dengan tawa canggungnya, dia mengusap tengkuknya. Entahlah, dia merasa lucu disini.

Singto menatap Krist, dia mengulurkan tangannya kearah Krist.

Puk

"Aku merindukan kita yang dulu."

Singto bangkit dan berlalu tanpa peduli respon Krist yang terdiam. Seperti dulu? Dulu yang dia berpura-pura tidak memiliki perasaan? Atau dulu saat Singto belum mengetahui perasaan Krist, jadi mereka bisa sedekat dulu?

Tapi itu dulu, sekarang Krist tidak bisa. Mengembalikan waktu itu mustahil. Apalagi bertingkah tidak terjadi apa-apa saat dengan jelas sudah terjadi sesuatu diantara mereka.

Krist tidak bisa.

_________________

"Tidak bisakah aku tidur dengan p'Jane?" Suara Singto hanya dibalas angin lalu oleh Jane. Dia tidak peduli.

Jane akan menguasai kamarnya sendiri malam ini, dia lelah akan kegiatan Fanmeeting di China, yah walaupun dia hanya Manager Singto tapi dia juga lelah.

"Ayolah p'." Rengek Singto.

"Tidak, tidak, dan tidak."

"Lalu aku tidur dengan siapa?" Sungut Singto.

"Kamar Krist sangat luas, dan kukira dia butuh teman tidur malam ini." Kalimat Jane membuat Singto terdiam.

'Sekamar dengan Krist?' Tanya Singto dalam hatinya.

Story About USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang