"Oma, nih keranjang isi nya buah dan sayuran semua? Masih kurang ya oma? " tanya Nayasha yang merasa keberatan dengan menjinjing keranjang belanjaannya itu.
"Kamu ya.., ini semua buat papa kamu. Papa kamu harus banyak makan ini biar sehat. Toh, kan oma sudah bilang yas pake trolly aja. Kamu nya aja yang gak mau. " celetuk oma yang asik memilih buah.
"Hmm, oma? Ayas ganti trolly aja ya tapi oma jangan kemana mana dulu.
""Hmm" - oma
Nayasha pergi meninggalkan oma nya. Tak sengaja ia menabrak seseorang yang ada di depannya.
"Aduh, maaf maaf.. "-Nayasha
Seseorang yang di tabrak nya mengalihkan pandangannya. Wajah judes terpasang di raut lelaki itu. Namun raut wajah itu seketika berubah saai ia melihat seseorang yang menabraknya.
"Dava.. "-Nayasha (kaget)
"Nay? "- Dava
"Kamu bicara sama siapa dav? "- mama dava. (Melihat ke arah Dava dan Nayasha)
"Hmm, temen mi. Gue duluan ya. "- Dava (meninggalkan Nayasha)
Nayasha belum beranjak dari tempatnya, seolah pikirannya membawa nya ke kejadian tadi siang. "Apa mungkin Dava lagi marah sama gue ya? . " tanya Nayasha dalam hati. Nayasha tersadar akan tujuan awalnya, ingin mengambil trolly. Nayasha berlalu dan menuju tempat trolly.
"Itu siapa tadi Dav? Kok mami ga pernah liat. "- mama Dava sambil memilih barang.
"Temen mi. "-Dava
"Cantik Dav, keliatannya juga baik. " - mama dava (sambil mendorong trollynya)
Dava tidak memperhatikan mamanya berbicara, ia masih sibuk dengan handphonenya tetapi ia mendengar.
"Nanti kenalin ke mami ya. "
Bruuk!! Dava menabrak seseorang. Kali ini bukan Nayasha yang di tabraknya tetapi mba-mba spg susu yang jadi korbannya.
"Eh, maaf mba. "- Dava
Mama Dava hanya menggeleng melihat tingkah anaknya yang terkadang begitu cuek dan terkadang sebaliknya.
**
Pukul : 20:45Nayasha masuk ke kamar ayahnya memastikan ayahnya telah minum obat.
"Yah, Nay boleh masuk. ""Masuk aja Nay. "
"Ayah udah minum obatnya? "Tanya Nayasha perhatian.
Rafi menggaguk.
"Tumben kamu ke kamar ayah? Sini nay,duduk. Biasanya aja kalau mau ngomomg atau bertanya cuma ngirim pesan."-Goda Rafi
"Ye.. Ayah,sekali kali anak nya perhatian kan gapapa. Jujur aja Nay sayang sama ayah,takut ayah kenapa- napa." Nayasha memeluk anaknya.
"Ayah juga sayang sama kamu. Ya .. Kalo ayah sakit paling ayah kecapek an Nay. Makanya kamu belajar yang rajin, biar bisa gantiin ayah di kantor. Jangan pacaran mulu haha. " - Rafi tertawa membuat Nayasha melepaskan pelukannya.
"Siapa juga yang pacaran yah, Nay ga punya pacar. mulai deh ah. " Nayasha bad.
"Yakiin? Kemarin ke bogor sama siapa hayoo? "
"Itu mah Dava yah, temen sekelas Nay. "
"Kok ga sama albian? Apa kabar dia? "- Rafi penasaran.
"Dia sibuk waktu itu yah. Ga tau deh yah kabarnya, tuh anak suka hilang datang. Nay mau curhat nih yah, tapi Ayah ga boleh godain Nay ya. "
"Haha iya deh, kamu mau cerita apa?? Kita ke ruang tengah aja yuk Nay. Bentar lagi teman ayah mau datang juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
Prahara Cinta
Teen FictionBibir Nayasha tak mampu menyembunyikan getarnya,air mata yang mengaliri memacu nafasnya yang sesak. Ingin menahan air mata namun tak bisa. Sinar mentari yang ingin menghilang, juga tak menyadarkan Nayasha agar beranjak pergi meninggalkan pemakaman i...