part 8

10 0 0
                                    

    Rintikan hujan mengalir menyusuri dinding sekolah, membuat Nayasha mundur selangkah menghindari tempiasnya. Di raih jam tangannya memastikan anak futsal telah keluar. Tak selang berapa lama Dava dan teman - teman terlihat menyusuri koridor sekolah.

"Tunggu bentar, gue ganti pakainman dulu. " - Dava (lalu pergi)

Melihat itu membuat teman-teman Dava bersorak sorak candaan.

"Sekarang udah ada yang jemput,iya ga bray? Ckck"-Sandy

"Jadi lo jadian kemarin men di Balcon? "- goda Reza

   Sandy, Reza dan Dava jalan beriringan.  Canda mereka hanya mendapatkan senyuman tipis dari Dava.  Tidak dengan Fito yang menghampiri Nayasha yang berdiri sendiri menunggu Dava.

"Nunggu Dava Nay? "

"Iya, kamu ga ganti baju? "

"Masih ramai di ruang ganti. Kamu jadian sama Dava? "

"Hah? Nggak la, kok kamu nanya nya gitu? "

"Hehe canda kok Nay.  Kaya ga kenal aku aja,  btw ga sama Dava tapi sama bian kan? "

Nayasha tersenyum.

"Kamu yakin? Jangan sampai membiarkan satu hati bahagia tapi menciptakan banyak hati yang terluka,  Nay. "

"Tapi aku sama Dava ga ada.. "

"Ehemm.. "-Dava

"Gue cabut Nay,  ga usah sinis gitu bray.  Cuma Mantan. " jawab Foto tertawa dan di balas Dava dengan tatapan dan senyum dinginnya.

    Fito adalah Cinta monyetnya Nayasha waktu SMP,sedikit banyak hal yang mengenai Nayasha Fito tahu yang terkadang labil dalam mengambil keputusan.

**

   Nayasha dan Dava telah berada di mobil yang sama.  Keadaan begitu sunyi. Dava memutar stir nya dan melintas keluar dari lingkungan sekolahnya.

"Dav? "

   Namun tak ada jawaban, Nayasha tidak melanjutkan percakapannya hingga beberapa menit.

"Lo masih marah ya sama gue? Maaf ya Dav, harusnya gue ga kaya gitu.  Gue makasih juga sama lo, karena gue lo di hukum.  Dan yang lo say... "

"Lupa in aja , gue udah maafin lo. "

"Makasih Dav, "

"Sekarang lo mau ngajak gue kemana? "

"Gimana kalo kita makan?  Tapi gue masih kenyang sih, gimana kalo kita ketaman dulu ya? "

"Terserah lo aja. "

    Dava pun membawa Nayasha ke Taman kota.

"Lo mau apa? "-Dava

"Hmm? "-Nayasha

   Belum sempat Nayasha jawab, Dava telah pergi. Nayasha tak menghiraukan nya, ia kembali meniup gelembung yang menghasilkan balon-balon kecil yang ia dapat kan dari mamang mamang yang berjualan di sekitar taman itu.

"Nih.. " Dava menyodorkan sesuatu.

"Kok es krim? (Dava menatapnya)  hehe canda doang, makasih ya. " Nayasha membuka es krimnya, dan Dava telah terlebih dahulu memakan es krimnya .

"Di hidung lo ada es krim tuh. "-Dava

Nayasha mengambil handphone nya untuk berkaca.

"Hihi, lucu ya. " Nayasha membiarkan es krim yang ada di hidungnya itu.

   Es krim yang Dava pegang terlihat telah habis, dan telah ia buang.  Dava meraih tissu dari saku belakang celananya.

"Di hidung lo itu banyak kuman, entar kalo lo kasi es krim kumannya malah kesenengan. " Dava menyapu hidung Nayasha dengan tissu yang di pegangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prahara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang