Yoongi yang baru selesai mengikuti kelas melukis langsung keluar dari ruangan itu dan melangkahkan kakinya untuk pulang. Langkah yoongi terhenti ketika melihat pintu ruang kelas menari terbuka hingga yoongi bisa melihat orang-orang yang sedang menari. Yoongi mengalihkan pandangannya fokus pada seseorang yang sedang menari, lekukannya sangat indah hingga yoongi menatap kagum padanya.
"Yoongi-ah.."yoongi mulai memasang wajah kesal ketika mendengar suara tersebut. Ia langsung berjalan untuk menemui orang itu.
"Kenapa kau kesini? Katanya kau tidak akan mengekoriku lagi.."ucap yoongi kesal.
" aku tidak mengekorimu... aku hanya ingin mengajakmu pulang.."ucap orang itu.
"Jung hoseok itu sama saja.. kau tidak boleh mengingkari janji.."ucap yoongi kesal pada orang itu yang ternyata adalah hoseok.
"Aku tidak bilang kalau aku tidak mengekorimu selamanya.. kau sudah selesaikan dengan kelasnya.. ayo kita pulang sekarang.."ucap hoseok menarik tangan yoongi untuk pulang.******************
Yoongi memutar matanya malas, pulang apanya, hoseok tidak membawanya pulang kerumahnya melainkan ia dan hoseok tengah duduk di sebuah restoran.
"Kau mau pesan apa?"ucap hoseok sambil membuka buku menunya.
"Kenapa kau membawaku kemari?"yoongi menatap hoseok dengan wajah kesal.
"Bistik sama jus jeruknya dua"ucap hoseok pada pelayan. Pelayan itu menganggukkan kepalanya sebelum pergi.
"Hoseok kenapa kau membawaku kesini?"yoongi mengatakannya sekali lagi dengan tegas.
"Yoongi-ah sudahlah.. kau menurut saja.. aku tidak ingin berdebat denganmu.."ucap hoseok.Melihat wajah lelah hoseok. Yoongi memilih diam mengatupkan bibirnya dari pada ia melawannya dan hoseok mengancamnya lagi bisa-bisa ia tidak bisa bernafas. Tak berapa lama pelayanpun datang membawa pesanan mereka. Mereka mulai memakan pesanannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
*****************
Seperti biasa yoongi memasuki gerbang sekolahnya dengan hoseok yang selalu mendampinginya. Yoongi selalu berharap sehari saja namja di sampingnya ini tidak mengekorinya seperti ekor.
"Aku sudah sampai kelas.. sekarang pergilah.."ucap yoongi.
"Aku ingin melihatmu masuk kelas.."ucap hoseok.
"Aku ingin melihatmu pergi.."
"Baiklah aku pergi.."ucap hoseok sebelum mengusap lembut pipi yoongi dan pergi menuju kelasnya.Yoongi memasuki kelasnya dan mendapati jimin tengah menatap tajam padanya. Yoongi langsung menghiraukannya dan memilih untuk duduk.
"Pasangan yang sangat mengesankan"ucap jimin sambil menatap yoongi.
"Berhentilah mengatakan itu.."ucap yoongi mulai kesal.
"Pergi diantar, pulang di jemput, bahkan tadi aku melihatnya tengah mengusap lembut pipimu, pasti kalian sudah melakukan hal lebih eum.. seperti di ranjang"ucap jimin pelan yang membuat yoongi kesal."YA! Aku tidak mungkin melakukan itu.."teriak yoongi sambil berdiri yang membuat semua orang di kelasnya tengah menatapnya heran. Yoongi yang menyadarinya langsung duduk kembali dan memasang wajah tenang.
"Geurae? Tapi aku masih tidak percaya.."
"Apa aku terlihat seperti itu dimatamu?"ucap yoongi menahan kesalnya dengan wajah menghadap kedepan, begitupun dengan jimin, wajah mereka menghadap kedepan, mereka enggan untuk melihat satu sama lain."Baiklah.. aku memang pernah melakukannya.. kau puas sekarang.."ucap yoongi sepelan mungkin agar tidak terdengar dengan orang di sekitarnya.
"Bagaimana rasanya?"
"Ne? Rasanya? Rasanya eum.."yoongi tidak tahu rasanya seperti apa, karena ia belum pernah melakukannya sama sekali."Sudah kuduga.. kau memang belum mencobanya.."ucap jimin.
"Apa aku harus mencobanya denganmu agar kau tahu rasanya seperti apa?"yoongi terkejut melihat jimin yang tengah menatapnya dengan seringaiannya.
"Apa kau gila.."ucap yoongi menyilangkan tangannya di dadanya. Jimin yang melihatnya terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN: SKOOL LUV AFFAIR
Fanfiction'Kupikir cinta akan selamanya selalu indah. Ternyata sangat menyakitkan ketika cinta menghianatiku'-Min Yoongi