Part 6

452 29 0
                                    

Hoseok menatap kesal jam tangannya. Bagaimana ia tidak kesal, sudah dua puluh menit lamanya yoongi belum kembali dari tempat itu, hoseok sendirian duduk di taman seperti orang bodoh, dengan rasa kesal hoseok beranjak dari tempat duduknya dan pergi tempat yoongi kunjungi.

Hoseok menghentikan langkahnya ketika melihat dua orang yaitu yoongi dan jimin, mereka kini tengah mengobrol bersama sambil sesekali tersenyum. Ia harus menghentikan ini sebelum mereka makin dekat. Dengan langkah cepat hoseok menghampiri dua orang itu lalu menarik tangan yoongi.

"Ayo kita pulang!!"hoseok menarik paksa yoongi sebelum menatap tajam mata jimin.

"Hoseok lepas!!"pinta yoongi setelah jauh dari tempat itu.
"Kau ini apaan sih!!"ucap yoongi setelah tangannya di lepas oleh hoseok.
"Kau yang apaan!! Sudah ku bilang jangan dekati pria danger itu.."yoongi tersenyum sinis.

"Danger katamu? Apa aku akan terluka jika dekat dengannya? lihatlah.. tubuhku tidak ada yang terluka sedikitpun"ucap yoongi.

"Bukan tubuhmu.. tapi hatimu.."lirih hoseok.
"Geurae? Kau bahkan belum mengenalnya tapi kau sudah mengatakannya dengan sebutan danger.. apa itu tidak menggelikan"ucap yoongi tersenyum sinis.

"Yoongi-ah dengarkan aku.."
"Aku lelah.. aku ingin pulang.."ucap yoongi melangkah pergi di ikuti dengan hoseok.

***************

Yoongi memasuki gerbang sekolah dengan wajah sumringah, ia sangat senang hari ini karena hoseok tidak sekolah hari ini, ia merasa bebas ya walaupun mungkin hanya sehari tapi rasanya menyenangkan jika tidak di buntuti olehnya.

"Ada apa dengan wajahmu?"yoongi menoleh dan mendapat seokjin tengah menatap ngeri pada yoongi.
"Memangnya ada apa dengan wajahku?"ucap yoongi panik sambil meraba wajahnya.

"Kau duduk dan tersenyum sendiri seperti orang gila.."ucap seokjin lalu duduk di tempat duduknya belakang yoongi.
Yoongi mengerucutkan bibirnya sekilas lalu tersenyum lagi seperti orang bodoh.

"Kau sedang apa?"yoongi merasakan seseorang tengah bicara padanya. Yoongi lalu menoleh ke sumber suara dan mendapati namjanya tengah menatapnya aneh.

"Jimin.."
"Kau kenapa dari tadi tersenyum seperti orang bodoh.."yoongi merengut sebal.
"Memangnya Kau tidak tahu saat seseorang sedang tersenyum itu kenapa?"
"Akan terasa seperti orang gila jika orang itu tersenyum sendirian.." yoongi memanyunkan bibirnya.

"Kau tidak tahu? Aku sedang senang sekarang.."ucap yoongi tersenyum kembali.
"Geurae? Kenapa kau bisa sesenang ini sampai seperti orang bodoh"
"Yya kau ini kenapa? Kenapa parkataanmu seperti itu? Gila.. Bodoh.. apa ada kekasih yang seperti itu?"ucap yoongi pelan takut ada seseorang yang mendengar. Yoongi sampai menahan kesalnya dengan meremas kuat roknya.

"Aku hanya marah padamu.."
"Ne? Marah?"
"Ne.. semalan kau meninggalkanku sendirian dengan pria itu.."ucap jimin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mian.."
"Hanya maaf saja?"
"Lalu aku harus bagaimana?"
"Cium aku.."ucap jimin sambil menunjuk pipinya.
"Ne? Cium? Di tempat ini?"jimin mengangguk. Dengan cepat yoongi menggeleng kuat kepalanya.

"Baiklah.. kalau begitu aku marah padamu.."ucap jimin sambil membuang muka.
"Aku akan memberikannya padamu.. tapi bukan disini..."bisik yoongi.
"Lalu dimana?"
"Tunggu saja saat istirahat.."
"Baiklah.. awas kalau kau mengingkarinya..."

*****************

Waktu istirahat tiba. Yoongi melangkahkan kakinya pergi dari kelasnya, tangannya sambil mengetikkan sebuah pesan untuk seseorang.

............................

Yoongi:

Temui aku di ruang latihan melukis sekarang..

YOONMIN: SKOOL LUV AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang